Ibu Hamil Alami Anemia, Haruskah Bed Rest?
Halodoc, Jakarta - Anemia pada ibu hamil adalah salah satu kondisi yang harus diwaspadai karena dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin. Jika tidak ditangani dengan benar, ibu hamil yang alami anemia dapat berisiko mengalami komplikasi berbahaya, seperti persalinan prematur.
Anemia pada ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko berat badan lahir rendah pada bayi saat lahir. Bagi ibu, anemia juga dapat meningkatkan risiko depresi pasca persalinan dan kematian ibu pasca persalinan. Lalu, apakah ibu hamil yang anemia harus bed rest atau istirahat total?
Baca juga: 5 Jenis Asupan Makanan untuk Pengidap Anemia
Bed Rest Perlu, tapi Lakukan Langkah Penanganan Ini Juga
Ketika mengalami anemia, bed rest atau istirahat total tentu diperlukan. Sebab, terlalu padat aktivitas hanya akan membuat ibu hamil yang alami anemia semakin lemas. Namun, bukan berarti yang perlu dilakukan untuk mengatasi anemia hanya bed rest saja.
Untuk mengatasi anemia, ibu hamil memerlukan sekitar 27 miligram zat besi per harinya. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Tambah Asupan Makanan Kaya Zat Besi
Secara alami, kekurangan zat besi atau anemia bisa ditangani melalui pola makan yang sehat dan teratur. Menambah asupan makanan yang kaya zat besi merupakan salah satu cara mencegah dan mengatasi anemia pada ibu hamil. Contoh makanan yang banyak mengandung zat besi adalah:
-
Ikan, daging merah, dan ayam.
-
Sayuran berwarna hijau gelap.
-
Kacang-kacangan dan biji-bijian.
-
Sereal yang sudah difortifikasi zat besi.
-
Telur dan tahu.
Baca juga: Wanita Paling Rentan Kena Anemia Defisiensi Zat Besi
2. Minum Suplemen Zat Besi
Selain dari makanan, pemenuhan kebutuhan zat besi untuk mengatasi anemia pada ibu hamil juga bisa dengan suplemen zat besi. Jenis suplemen zat besi yang umum diberikan untuk ibu hamil adalah ferrous sulphate, yang dikonsumsi 2-3 kali per hari.
Namun pada beberapa orang, dapat ada efek samping dari konsumsi suplemen zat besi ini, seperti sakit perut, diare atau konstipasi, nyeri ulu hati, mual, atau tinja yang berwarna gelap. Konsultasikan ke dokter di aplikasi Halodoc, jika merasakan efek samping ini setelah mengonsumsi suplemen zat besi.
3. Penuhi Kebutuhan Vitamin C
Agar tubuh bisa menyerap zat besi dengan maksimal, diperlukan juga vitamin C. Secara alami, vitamin ini dapat ditemukan dalam jeruk, stroberi, kiwi, dan tomat. Kombinasikan makanan yang kaya zat besi dan tinggi vitamin C, untuk asupan optimal.
Baca juga: 10 Makanan dengan Kandungan Zat Besi Tinggi untuk Orangtua
Pentingnya Kenali Gejala Anemia pada Ibu Hamil
Ibu hamil akan memerlukan lebih banyak sel darah untuk mendukung perkembangan janin. Nah, anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan kebutuhan tersebut tidak tercukupi, sehingga oksigen yang disalurkan pada jaringan tubuh dan janin menjadi terbatas.
Namun terkadang, gejala anemia pada ibu hamil bisa tampak mirip dengan gejala kehamilan yang umumnya dialami. Apalagi pada kasus anemia ringan, mungkin saja tidak menimbulkan gejala yang jelas. Padahal jika dibiarkan dan jadi parah, anemia bisa memunculkan gejala seperti:
-
Cepat lelah dan merasa lemah.
-
Kulit tampak pucat.
-
Denyut jantung tidak teratur.
-
Sesak napas.
-
Nyeri dada dan sakit kepala.
-
Merasa gatal-gatal.
-
Perubahan pada indra perasa.
-
Rambut rontok.
-
Telinga berdenging.
-
Sariawan di mulut.
Untuk memastikan diagnosis anemia pada ibu hamil, diperlukan tes darah. Intinya, jangan anggap remeh anemia pada ibu hamil, karena dapat mengganggu perkembangan janin dan kondisi kesehatan ibu hamil secara keseluruhan. Konsultasikan pada dokter untuk menjalani pemeriksaan zat besi dalam darah, jika mengalami gejala anemia pada ibu hamil seperti yang disebutkan tadi.