Ibu, Cegah Anemia pada Bayi dengan Menyusui

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Desember 2020
Ibu, Cegah Anemia pada Bayi dengan MenyusuiIbu, Cegah Anemia pada Bayi dengan Menyusui

Halodoc, Jakarta - Makanan pendamping ASI, atau yang bisa juga disebut dengan MPASI merupakan asupan yang diberikan saat bayi menginjak usia enam bulan. Saat ibu lengah dan tidak memperhatikan asupan yang dikonsumsi Si Kecil, ia sangat berisiko terkena anemia. Penyebab utamanya adalah akibat kekurangan zat besi. Kasusnya sendiri akan tergantung pada umum bayi.

Pada bayi yang berusia kurang dari satu tahun, kekurangan zat besi disebabkan oleh bayi terlahir dengan berat badan rendah, kelahiran prematur, atau kembar. Bayi juga bisa terkena anemia saat mengonsumsi sufor dengan kandungan besi rendah serta saat ibu terkena anemia selama masa kehamilan. Apakah menyusui dapat mencegah anemia? Ini penjelasannya!

Baca juga: Waspada, 4 Kebiasaan Ini Bisa Picu Anemia pada Anak

Menyusui Mampu Mencegah Anemia pada Bayi

Pada umumnya, gejala anemia pada bayi akan ditandai dengan pucat, lemas, mudah lelah, serta penurunan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya hal tersebut adalah dengan menyusui bayi selama mungkin. Jika ibu memiliki ASI dengan kandungan zat besi rendah, maka ibu membutuhkan suplemen tambahan. 

Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi suplemen tambahan saat menyusui, ibu bisa menanyakan hal ini dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya. Hal yang berbeda jika ibu memberikan ASI selama 4–6 bulan di awal kehidupan pertamanya tanpa bantuan susu formula. Pada bayi dengan kondisi tersebut, ia memiliki kandungan hemoglobin yang lebih tinggi, ketimbang bayi yang mengonsumsi susu formula dengan kandungan zat besi.

Bayi yang mengonsumsi ASI eksklusif memiliki cadangan zat besi yang cukup, hingga usianya sembilan bulan. Tidak ada satu susu formula pun yang memiliki kandungan baik lebih dari ASI. ASI masih menjadi bagian penting dari makanan bayi beberapa bulan setelah lahir, hingga saat ia sudah bisa mengonsumsi makanan padat.

Baca juga: Cara Mengenali Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Anak Perempuan

Selain Susu, Ini Cara lain Mencegah Anemia pada Bayi

Jika tidak dapat mengASIhi karena satu dan lain hal, ibu dapat menggunakan susu formula yang diperkaya dengan zat besi. Kandungan zat besi sendiri tertera di label kemasan. Jangan memberikan susu sapi saat usia anak masih di bawah satu tahun. Hal tersebut dikarenakan, susu sapi mengandung zat besi rendah, serta dapat mengiritasi lapisan usus. Hal tersebut akan memicu pendarahan dan hilangnya zat besi. 

Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah mengombinasikan makanan yang dikonsumsi Si Kecil. Cara mencegah anemia pada bayi yang satu ini dapat ibu lakukan dengan memberikan makanan yang memiliki kandungan zat besi tinggi. Salah satu sumber zat besi yang cepat diserap oleh tubuh adalah daging, telur, kacang-kacangan, serta sayuran berdaun hijau, seperti bayam atau brokoli.

Selain mengonsumsi makanan dengan kandungan tinggi zat besi, ibu bisa memberikan anak makanan yang kaya akan vitamin C secara bersamaan. Pasalnya, penyerapan zat besi akan tergantung dari makanan yang dikonsumsi. Beberapa sumber vitamin C yang baik adalah jeruk, lemon, kiwi, pepaya, jambu biji, stroberi, nanas, juga mangga.

Baca juga: 7 Cara Membuat Otak Anak Jadi Lebih Cerdas

Itulah sejumlah langkah mencegah anemia pada bayi yang perlu ibu ketahui. Jika Si Kecil mengalami sejumlah gejalanya, ibu bisa memeriksakan langsung di rumah sakit terdekat untuk mengetahui bagaimana langkah penanganan yang harus dilakukan.

Referensi:
IDAI. Diakses pada 2020. ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA BAYI DAN ANAK.
Kids Health. Diakses pada 2020. Iron-Deficiency Anemia.