Halodoc, Jakarta – Paru-paru adalah organ pernapasan yang berhubungan dengan sistem peredaran darah. Tugasnya yakni menukar oksigen dengan karbondioksida untuk dikeluarkan dari dalam tubuh saat bernapas.

Pada anak-anak, organ pernapasan perlu dijaga lebih ekstra. Sebab, paru-paru rentan terkena infeksi virus, bakteri atau jamur. Kondisi ini berpotensi memicu munculnya gejala, salah satunya sesak napas.

Guna menjaga kesehatan paru-paru pada anak, ibu bisa mengajaknya rutin berolahraga. Batasi juga paparan polusi udara dan asap rokok. Dampaknya tak hanya memicu penyakit pernapasan saja, tapi juga kematian anak.

Tips Menjaga Kesehatan Paru-paru Anak

1. Hindari Paparan Asap Rokok

Dalam jangka pendek, asap rokok dapat menghentikan perkembangan paru-paru pada anak. Dampak lainnya yakni meningkatkan kerentanan terhadap infeksi saluran pernapasan.

Sementara dalam jangka panjang, asap rokok bisa menyebabkan masalah paru-paru kronis, seperti emfisema dan bronkitis. Keduanya ditandai dengan sesak napas, mengi, sakit di dada dan sakit kepala.

Emfisema dipicu oleh kerusakan pada alveolus, yaitu kantung udara kecil pada paru. Sedangkan bronkitis adalah peradangan di dinding saluran bronkus, yakni pipa yang menyalurkan udara dari tenggorokan ke paru-paru.

Dampaknya juga bisa terjadi saat anak terpapar asap dari rokok elektrik atau vape. Di dalamnya mengandung zat aditif yang memicu radang paru-paru. Kondisi ini dapat berujung gagal napas, bahkan kematian.

2. Batasi Paparan Polusi

Polutan seperti bahan kimia beracun yang beterbangan di udara dapat menurunkan kesehatan paru-paru. Risikonya semakin tinggi jika tinggal di dekat pabrik, di pinggir jalan raya dan dekat dengan proyek bangunan.

Tak hanya di luar ruangan, polutan penyebab kerusakan paru-paru juga terdapat di dalam ruangan. Ini termasuk tungau debu rumah, kecoa, tungku pembakaran kayu, kompor gas dan kandungan dalam obat nyamuk semprot.

Guna menurunkan risiko paparan polutan di luar ruangan, pakaian masker pada anak ketika bepergian. Sementara di dalam ruangan, buka jendela agar sirkulasi udara berjalan dengan lancar dan menyimpan bahan kimia yang mudah menguap di luar rumah.  

3. Lakukan Olahraga Teratur

Anak yang malas bergerak berisiko terkena atelektasis. Gangguan ini disebabkan oleh masalah pada tempat bertukarnya oksigen dan karbon dioksida di dalam paru-paru (alveolus).

Olahraga membuat tarikan napas lebih panjang dan dalam. Cara ini bisa memaksimalkan pembukaan alveolus, sehingga paru-paru bisa berkembang dengan lebih besar. Dengan begitu, pertukaran oksigen dengan karbondioksida jadi lebih lancar. 

Manfaat lainnya, olahraga meningkatkan aliran darah melalui jaringan kapiler di dalam paru-paru. Cara ini efektif memperkuat otot-otot di dalam organ tersebut yang berhubungan dengan pernapasan.

4. Mengonsumsi Makanan Bergizi Seimbang

Mengonsumsi beraneka ragam buah-buahan, seperti apel, jeruk, bit dan buah beri, efektif membersihkan paru-paru. Di dalamnya mengandung nutrisi penting, yakni nitrat, kalium, vitamin C, flavonoid, beta karoten, lutein dan antosianin.

Selain buah-buahan, sayuran seperti paprika, kol merah dan tomat juga bisa membantu meningkatkan kesehatan paru-paru. Manfaat ini terjadi berkat kandungan vitamin C, likopen, antosianin, serat dan magnesium di dalamnya.

Berbagai nutrisi tersebut juga diduga dapat meningkatkan fungsi paru-paru, terutama jika Anda pernah atau memiliki kebiasaan merokok.

Cara lain menjaga kesehatan paru-paru bisa dilakukan dengan mengonsumsi multivitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Cara mendapatkannya mudah, yakni dengan mendownload Halodoc dan cek kebutuhan multivitamin di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut, ya! 

Referensi:

British Lung Foundation. Diakses pada 2022. Risks to your child’s lungs.

ChildrensMD. Diakses pada 2022. How to Keep Your Child’s Lungs Healthy Now and in the Future.