Hubungan Kalender Masa Subur dan Program Hamil
Halodoc, Jakarta – Siklus menstruasi setiap wanita bisa berbeda-beda. Umumnya siklus menstruasi memakan waktu sekitar dua minggu dimulai dari periode menstruasi. Setelah sel telur matang, sel ini akan dilepaskan dari ovarium dalam proses yang disebut ovulasi. Telur kemudian bergerak ke tuba falopi menuju rahim dan hanya dapat hidup sekitar 24 jam setelah dilepaskan.
Jika sel telur dibuahi oleh sel sperma selama jangka waktu ini, sel telur yang telah dibuahi akan terus bergerak turun menuju rahim. Setelah memasuki rahim, sel akan menanamkan diri ke dalam lapisan rahim untuk selanjutnya berkembang menjadi embrio atau calon janin. Proses pembuahan ini sangat penting bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan. Sayangnya, kebanyakan wanita tidak tahu kapan mereka ovulasi. Padahal, kunci untuk mendapatkan kehamilan adalah berhubungan intim di hari-hari sebelum dan selama ovulasi.
Baca juga: Berkenalan Lebih Dekat dengan Program Kehamilan
Manfaat Kalender Masa Subur dalam Program Hamil
Salah satu cara yang cukup praktis untuk mendeteksi kapan masa subur atau ovulasi yang kamu alami adalah menggunakan kalender masa subur. Melalui kalender masa subur, kamu tinggal menandai tanggal hari pertama haid dan berapa lama haid yang kamu alami setiap bulannya. Setelah kamu sudah memasukan tanggal-tanggalnya ke kalender setiap bulan, kamu bisa lebih mudah memprediksi kapan kira-kira ovulasi terjadi.
Umumnya, ovulasi terjadi sekitar 12–14 hari sebelum hari pertama haid bulan selanjutnya. Jika kamu punya siklus yang pendek, misalnya 22 hari, maka kamu mungkin akan mengalami ovulasi beberapa hari setelah haid berakhir. Bagi wanita yang punya siklus haid teratur, yakni 28 hari, umumnya masa subur masuk ke hari ke-10 hingga hari ke-17 setelah hari pertama haid terakhir.
Hal yang menjadi tantangan adalah siklus haid yang dialami wanita dapat berubah dari waktu ke waktu. Kondisi ini tentu membuat ovulasi berubah, yakni bisa sepekan lebih cepat atau lebih lambat dibanding periode sebelumnya. Kalau kamu mau lebih praktis lagi dalam menghitung masa subur, kini kamu bisa memantau siklus haid kamu dari Halodoc melalui fitur Period Tracker. Yuk, pantau siklus menstruasimu dengan satu aplikasi! Dowload sekarang di App Store atau Google Play.
Baca juga: Manfaat Cek Sperma Sebelum Program Kehamilan
Ciri-Ciri Wanita yang Sedang Dalam Masa Subur
Ada beberapa ciri-ciri yang bisa kamu kenali saat sedang dalam masa ovulasi. Ciri pertama yang bisa kamu kenali adalah perubahan warna pada lendir serviks, yakni cairan yang keluar dari Miss V. Saat ovulasi, hormon estrogen dalam tubuh mengalami peningkatan. Nah, peningkatan estrogen ini menyebabkan lendir serviks menjadi encer dan licin. Selain itu, kamu mungkin juga melihat peningkatan lendir serviks. Jadi, kalau kamu melihat tanda-tanda ini sebaiknya rutin lakukan hubungan intim dengan pasangan.
Selain peningkatan produksi lendir, ovulasi juga membuat suhu basal tubuh berubah. Suhu basal tubuh kamu mungkin hanya naik sedikit, yakni sekitar setengah derajat saja. Namun, jika kenaikan ini terjadi selama tiga hari berturut-turut, bisa jadi kamu sedang dalam masa ovulasi. Sayangnya, cukup sulit untuk mendeteksi ovulasi dengan cara ini karena ada banyak faktor lain yang bisa memengaruhi suhu basal tubuh seseorang.
Baca juga: Ini Serba-serbi Bayi Tabung yang Perlu Diketahui
Tanda lainnya adalah nyeri payudara atau nyeri di perut bagian bawah. Hormon ovulasi membuat payudara menjadi lebih lembut dan terasa nyeri. Beberapa wanita juga mengalami nyeri di perut bagian bawah setiap bulannya yang dapat menandakan masa ovulasi.