Hubungan Gangguan Bulimia dengan Amenorrhea

Ditinjau oleh  dr. Fitrina Aprilia   12 Juni 2019
Hubungan Gangguan Bulimia dengan AmenorrheaHubungan Gangguan Bulimia dengan Amenorrhea

Halodoc, Jakarta – Bulimia dan amenorrhea adalah dua jenis gangguan yang berbeda, tapi ternyata saling berhubungan. Gangguan bulimia disebut bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya amenorrhea. Kok bisa?

Bulimia nervosa merupakan satu jenis gangguan makan yang cukup serius dan berbahaya. Kondisi ini menyebabkan pengidapnya memiliki kebiasaan ekstrem, yaitu mengeluarkan kembali makanan yang sudah masuk ke dalam tubuh. Hal itu terjadi karena pengidap bulimia takut mengalami kenaikan berat badan, sehingga akan melakukan segala hal untuk menurunkan atau mempertahankan bobot tubuh.

Untuk menjaga bentuk tubuh dan menghindari kenaikan berat badan, pengidap bulimia sering memilih untuk tidak makan atau hanya mengonsumsi makanan dalam porsi kecil. Uniknya, bulimia tidak menutup kemungkinan seseorang untuk makan dengan porsi besar dan banyak, tapi tentunya ada “konsekuensi” jika hal itu terjadi.

Saat pengidap bulimia tidak dapat mengontrol nafsu makan, dan mengonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup banyak, mereka akan berusaha untuk mengeluarkan kembali makanan yang sudah masuk ke dalam tubuh. Tentu saja, tujuannya adalah untuk menghindari naiknya berat badan. Agar dapat mengeluarkan kembali makanan, biasanya dilakukan memaksakan untuk muntah atau dengan mengonsumsi obat pencahar.

Baca juga: Kenali Penyebab Bulimia yang Umum Dialami Wanita

Kebiasaan ini nyatanya bisa memengaruhi kondisi tubuh secara keseluruhan serta menyebabkan komplikasi berupa gangguan kesehatan. Gangguan makan bulimia bisa menyebabkan seseorang kekurangan nutrisi, dehidrasi, gagal ginjal, hingga gagal jantung. Selain itu, kebiasaan ini ternyata juga bisa memicu seorang wanita mengalami amenorrhea

Amenorrhea adalah kondisi yang menyebabkan wanita gangguan periode haid, yaitu tidak mengalami haid alias menstruasi dalam waktu yang lama. Kondisi ini paling sering menyerang wanita yang berusia di atas usia 16 tahun. Amenorrhea juga bisa menyebabkan seorang wanita yang berada dalam usia subur sama sekali tidak mengalami haid selama 6 bulan. Padahal, orang tersebut tidak sedang dalam kondisi hamil.

Gangguan makan bulimia dan gaya hidup yang diterapkan nyatanya bisa memicu amenorrhea menyerang. Untuk mengatasinya, kamu harus melakukan perubahan gaya hidup, meliputi menjaga berat badan tetap ideal, mengontrol stres, mengonsumsi makanan yang sehat, memenuhi kebutuhan asupan nutrisi tubuh, serta berolahraga secara teratur. Jika terlambat haid sudah berlangsung lebih dari 90 hari, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Baca juga: Enggak Menstruasi, Ini yang Perlu Diketahui tentang Amenorrhea

Gejala, Diagnosis, dan Penanganan Amenorrhea

Selain menyebabkan seorang wanita tidak mengalami haid, amenorrhea juga sering ditandai dengan gejala lain, tergantung pada penyebab kondisi tersebut. Namun, secara umum ada beberapa gejala yang muncul sebagai tanda penyakit ini, mulai dari sakit kepala, gangguan penglihatan, payudara tidak tumbuh, suara berat, seperti laki-laki, muncul jerawat, serta nyeri panggul. Pada beberapa kasus, kondisi ini juga bisa menyebabkan keluarnya air susu meski tidak sedang menyusui. Hal tersebut terjadi karena adanya peningkatan kadar prolaktin.

Pemeriksaan harus segera dilakukan untuk mengetahui apakah gangguan siklus haid terjadi karena amenorrhea atau karena penyakit lain. Dalam mendiagnosis penyakit ini, pemeriksaan biasanya dilakukan terutama di sekitar panggul. Rangkaian tes yang bisa dilakukan adalah tes kehamilan, tes darah, serta tes pencitraan dengan USG, CT scan, atau MRI.

Baca juga: Inilah Perbedaan Amenorrhea Primer dan Amenorrhea Sekunder

Cari tahu lebih lanjut seputar bulimia nervosa dan hubungannya dengan penyakit amenorrhea dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!