Hubungan Pribadi dan Seks

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 Januari 2021
Hubungan Pribadi dan SeksHubungan Pribadi dan Seks

Halodoc, Jakarta - Hubungan intim antara dua orang bersifat kompleks dan melibatkan banyak aspek. Disfungsi Ereksi (DE) dapat memengaruhi atau mengubah pandangan terhadap diri sendiri serta pasangan. Pria mungkin merasa malu dan bersalah sehingga sulit untuk berbicara dengan pasangan mengenai masalah tersebut. DE dapat memberikan dampak langsung pada hubungan dengan pasangan.

DE memberikan efek negatif pada kehidupan seksual. Seseorang mungkin merasa sulit untuk percaya diri atau menjadi intim dengan pasangan ketika merasa tidak mampu untuk menyenangkannya di tempat tidur. Hal tersebut akan berdampak pada kepercayaan, keintiman, dan kedekatan dengan pasangan. Keintiman dan interaksi sehari-hari dengan pasangan pun akan terpengaruh.

Dampak lainnya adalah seseorang dapat menjadi lebih Ielah secara emosional dan fisik karena khawatir tidak mampu mendapatkan aktivitas seksual yang memuaskan. Meskipun hal tersebut mungkin merupakan pertanda dari rasa malu dan frustasi yang dialami, pasangan mungkin berpikir bahwa hal tersebut dikarenakan hilangnya ketertarikan terhadap dirinya. Hal ini tentu juga dapat berdampak negatif pada kepercayaan diri pasangan kamu, lho.

“DE akan terasa sangat berat karena bagi sebagian besar pria, seksualitas dan ereksi tetaplah penting selama hidup mereka.”

Pada tahap tertentu, pria bahkan dapat mencapai tahap penolakan (denial) atau mengalami depresi. Oleh karena itu, jangan remehkan dampak DE pada kualitas hidup.

Banyak pria enggan mengakui bahwa mereka membutuhkan kasih sayang atau sekedar sebuah pelukan. Padahal, membahas permasalahan DE dengan pasangan merupakan hal yang penting. Membicarakannya dengan pasangan akan mencegah terbentuknya jarak emosional dan fisik, dan dapat memberikan rasa nyaman dan dukungan emosional yang dibutuhkan.

Seorang istri bisa saja menghubungkan daya tariknya dan daya tarik seksualnya dengan kemampuan untuk membuat suami terangsang secara seksual. Istri dapat merasa rapuh, ditolak, dan takut akan dikhianati dan diabaikan oleh suaminya. Perasaan ini akan bertambah parah dengan semakin seringnya DE menghalangi pemenuhan aktivitas seksual dalam sebuah hubungan. Meski pengobatan untuk mengatasi DE dapat menyelesaikan aspek fisik, tetapi konsekuensi psikologis bersama pasangan juga perlu diatasi.

"Menemui dokter atau apoteker akan membantu."

Untuk mengatasi DE, sangat penting bagi masing-masing pasangan untuk membahas secara terbuka apa cara terbaik untuk mengatasi kondisi tersebut. DE tidak hanya memengaruhi kehidupan seksual pria yang sudah menikah. Pria lajang dengan DE seringkali menghindari kencan karena khawatir dengan konsekuensi dari kondisi tersebut.

Mungkin pria tidak merasa nyaman untuk membahas kehidupan seks dengan androlog, urolog atau seksolog, tetapi, ini merupakan cara paling efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Bersama dengan dokter, menentukan apa yang penting dalam kehidupan seks dan memilih pengobatan terbaik untuk dapat memperoleh kehidupan seks yang memuaskan. Bila telah memiliki pasangan, penting juga untuk menyertakannya dalam berkonsultasi.

Jangan biarkan permasalahan ereksi menghalangi untuk mendapatkan pengalaman seksual yang lebih memuaskan. Disfungsi ereksi dapat ditangani secara medis. Segera hubungi dokter untuk berkonsultasi mengenai masalah disfungsi ereksi atau konsultasikan kepada apoteker mengenai obat-obatan disfungsi ereksi.

Jika kamu ingin bicara dengan dokter mengenai masalah kesehatan kamu secara pribadi, yuk gunakan aplikasi Halodoc agar bisa bicara langsung dengan dokter tepercaya. Kamu bisa download aplikasi Halodoc dan App Store dan Google Play dan mendapatkan jawaban yang jelas masalah kesehatan yang kamu alami. 

Referensi:
EAU Patient Information. Erectile Dysfunction. Diakses pada 16 November 2020.


Artikel ini disponsori oleh:

PT. Pfizer Indonesia

World Trade Center 3, 28th Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav 29-31

Jakarta 12920 - Indonesia


*PP-VIA-IDN-0085-NOV-2020