Hipertensi Tak Ditangani Bisa Sebabkan Kerusakan Organ
Halodoc, Jakarta – Hipertensi atau tekanan darah tinggi sudah diketahui menjadi faktor risiko dari berbagai penyakit, terutama jantung. Namun, bukan hanya merusak jantung, hipertensi yang tidak ditangani juga bisa menyebabkan kerusakan berbagai organ lain dalam tubuh.
Hipertensi adalah kondisi umum yang terjadi ketika darah mengalir ke dinding pembuluh darah dengan kekuatan yang cukup tinggi. Kondisi tersebut bisa merusak pembuluh darah, serta organ-organ di tubuh kamu. Semakin tinggi tekanan darah kamu dan semakin lama tidak terkontrol, semakin besar risiko terjadinya kerusakan organ.
Baca juga: 5 Tanda Orang yang Berpotensi Terkena Hipertensi
Berikut ini kerusakan organ yang bisa terjadi karena hipertensi tidak segera ditangani:
- Kerusakan Arteri
Arteri yang sehat bersifat fleksibel, kuat, dan elastis. Lapisan dalam mereka halus, sehingga darah bisa mengalir dengan lancar dan memasok nutrisi dan oksigen ke organ dan jaringan vital.
Namun, hipertensi secara bertahap meningkatkan tekanan darah yang mengalir melalui arteri. Akibatnya, kamu berisiko mengalami kondisi berikut:
- Arteri rusak dan menyempit. Tekanan darah tinggi merusak sel-sel lapisan dalam arteri. Saat lemak dari makanan kamu memasuki aliran darah, mereka dapat menumpuk di arteri yang rusak. Akhirnya dinding arteri menjadi kurang elastis dan menghambat aliran darah ke seluruh tubuh kamu.
- Aneurisma. Seiring waktu, tekanan yang konstan dari darah yang bergerak melalui arteri yang melemah bisa menyebabkan bagian dindingnya membesar dan membentuk tonjolan (aneurisma). Benjolan tersebut berpotensi pecah dan menyebabkan perdarahan internal yang mengancam jiwa.
- Kerusakan Jantung
Hipertensi bisa menyebabkan banyak masalah pada jantung kamu, antara lain:
- Penyakit arteri koroner. Arteri yang menyempit dan rusak akibat tekanan darah tinggi mengalami kesulitan memasok darah ke jantung. Ketika darah tidak bisa mengalir dengan lancar ke jantung, kamu bisa mengalami nyeri dada (angina), irama jantung tidak teratur (aritmia), atau serangan jantung.
- Jantung kiri membesar. Hipertensi memaksa jantung kamu bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini bisa menyebabkan bagian jantung kamu (ventrikel kiri) menebal. Ventrikel kiri yang menebal meningkatkan risiko serangan jantung, gagal jantung, dan kematian jantung mendadak.
- Gagal jantung. Seiring waktu, tekanan pada jantung yang disebabkan oleh hipertensi bisa menyebabkan otot jantung melemah dan bekerja kurang efisien. Akhirnya, jantung kamu yang kewalahan akan gagal berfungsi.
Baca juga: Kolesterol Tinggi dan Darah Tinggi Berbahaya Jika Disatukan
- Kerusakan Otak
Kerusakan organ karena hipertensi yang tidak ditangani juga dapat menyerang otak. Otak bergantung pada suplai darah yang bernutrisi untuk berfungsi. Namun, hipertensi bisa menyebabkan masalah pada otak, seperti:
- Transient ischemic attack (TIA). Kadang-kadang disebut stroke ringan, TIA adalah gangguan singkat dan sementara suplai darah ke otak. Arteri yang mengeras atau pembekuan darah yang disebabkan oleh hipertensi bisa menyebabkan TIA.
- Stroke. Pembuluh darah yang rusak akibat hipertensi bisa menyempit, pecah atau bocor. Tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan pembekuan darah di arteri yang menuju ke otak, sehingga menghalangi aliran darah dan berpotensi menyebabkan stroke.
- Demensia. Arteri yang menyempit atau tersumbat dapat membatasi aliran darah ke otak dan menyebabkan jenis demensia tertentu (demensia vaskular).
- Gangguan kognitif ringan. Studi menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi dapat menyebabkan gangguan kognitif ringan.
- Kerusakan Ginjal
Hipertensi juga bisa merusak pembuluh darah di dalam dan menuju ke ginjal kamu. Beberapa masalah ginjal yang bisa terjadi akibat hipertensi, antara lain:
- Jaringan parut ginjal (glomerulosklerosis). Jenis kerusakan ginjal ini terjadi ketika pembuluh darah kecil di dalam ginjal menjadi luka dan tidak bisa berfungsi secara efektif.
- Gagal ginjal. Hipertensi adalah salah satu penyebab umum dari gagal ginjal. Hal itu karena pembuluh darah yang rusak membuat ginjal tidak bisa menyaring limbah dari darah secara efektif, sehingga cairan dan limbah yang berbahaya menumpuk.
- Kerusakan Mata
Kerusakan organ karena hipertensi yang tidak ditangani bisa merusak pembuluh darah kecil dan halus yang memasok darah ke mata, sehingga menyebabkan:
- Kerusakan retina (retinopati). Kerusakan jaringan sensitif cahaya di bagian belakang mata (retina) ini bisa menyebabkan pendarahan di mata, penglihatan kabur dan kehilangan penglihatan total.
- Penumpukan cairan di bawah retina (koroidopati). Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan penglihatan atau terkadang jaringan parut yang mengganggu penglihatan.
- Kerusakan saraf (neuropati optik). Aliran darah yang tersumbat bisa merusak saraf optik, menyebabkan perdarahan di dalam mata atau kehilangan penglihatan.
Itulah kerusakan organ yang bisa terjadi akibat hipertensi yang tidak ditangani. Karena itu, kamu dianjurkan untuk memeriksakan tekanan darah kamu secara berkala untuk mendeteksi hipertensi lebih dini. Dengan begitu, kondisi tersebut bisa langsung ditangani sebelum menyebabkan kerusakan organ.
Baca juga: 6 Cara Ampuh Mengontrol Tekanan Darah
Sekarang, kamu bisa melakukan cek tekanan darah dengan mudah melalui aplikasi Halodoc, lho. Download dulu aplikasinya di App Store dan Google Play, lalu pilih fitur Lab Test, petugas lab pun akan datang untuk memeriksa tekanan darah kamu sesuai waktu yang kamu tentukan.