Hiperemesis Gravidarum Bukan Morning Sickness, Ini Perbedaannya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 Mei 2019
Hiperemesis Gravidarum Bukan Morning Sickness, Ini PerbedaannyaHiperemesis Gravidarum Bukan Morning Sickness, Ini Perbedaannya

Halodoc, Jakarta – Hiperemesis gravidarum sering dianggap sama dengan morning sickness. Alasannya karena kedua kondisi ini ditandai dengan mual dan muntah selama kehamilan. Padahal, hiperemesis gravidarum dan morning sickness adalah dua kondisi yang berbeda. Ketahui fakta lengkapnya di sini.

Baca Juga: Terungkap! Fakta Seputar Morning Sickness

Ketahui Fakta Morning Sickness

Morning sickness adalah kondisi mual, muntah, dan kelelahan yang terjadi selama trimester awal kehamilan. Meski bernama morning sickness, keluhan mual dan muntah bisa terjadi sepanjang hari. Kondisi ini umumnya tidak membahayakan ibu hamil, tapi berpotensi memengaruhi aktivitas sehari-hari. Gejala morning sickness dapat hilang pada bulan ketiga kehamilan.

Perlu diketahui tidak semua ibu hamil mengalami morning sickness. Pasalnya, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko morning sickness pada ibu hamil. Di antaranya adalah kehamilan pertama, pernah mengalami keluhan serupa pada kehamilan sebelumnya, hamil anak kembar, memiliki riwayat morning sickness di dalam keluarga, serta memiliki riwayat mual akibat penggunaan alat kontrasepsi mengandung estrogen dan mabuk kendaraan.

Baca Juga: Tidak Alami "Morning Sick" saat Hamil, Normalkah?

Jika wanita hamil mengalami morning sickness, berikut ini cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala yang muncul, yaitu:

  • Perbanyak minum air putih, tapi teguk secara perlahan untuk mencegah mual dan muntah. Hal ini bertujuan untuk mencegah dehidrasi selama kehamilan yang bisa membahayakan ibu hamil dan janin. Hindari juga minuman dingin, manis, atau yang beraroma tajam.

  • Konsumsi makanan bergizi seimbang. Pilih makanan yang kaya protein, rendah lemak, dan mudah dicerna. Hindari makanan yang beraroma tajam karena memicu rasa mual. Pilih makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan rendah lemak. Konsumsi makanan dalam porsi sedikit dengan frekuensi lebih sering.

  • Cukup istirahat. Segera beristirahat ketika merasa lelah dan jangan memaksakan diri untuk terus beraktivitas.

  • Bangun tidur perlahan. Sebelum benar-benar bangun, duduk sejenak dari posisi tiduran di tempat tidur. Setelah merasa baik-baik saja, bangun dari kasur secara perlahan dan berdiri.

Ketahui Fakta Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah kondisi morning sickness yang ekstrem. Kondisi ini terjadi bukan hanya pada trimester awal, tapi sepajang masa kehamilan. Akibatnya, ibu hamil rentan mengalami dehidrasi, gangguan metabolisme, dan penurunan berat badan drastis. Wanita hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum perlu mendapatkan penanganan medis.

Hiperemesis gravidarum terjadi akibat peningkatan kadar hormon kehamilan seperti HCG (human chorionic gonadotropin) dan estrogen. Gejala hiperemesis gravidarum muncul pada minggu keempat dan kedelapan kehamilan, berlangsung hingga 16 minggu atau lebih. Selain mual dan muntah sepanjang hamil, kondisi ini ditandai dengan penurunan frekuensi buang air kecil, sakit kepala, kebingungan, penyakit kuning, penurunan berat badan, dehidrasi, hingga pingsan.

Risiko hiperemesis gravidarum meningkat jika hamil pada usia terlalu muda dan kelebihan berat badan. Seseorang juga berisiko tinggi mengidap hiperemesis gravidarum jika baru pertama kali hamil, memiliki riwayat serupa pada kehamilan sebelumnya, dan terdapat anggota keluarga yang mengalami hiperemesis gravidarum.

Baca Juga: Tips Mengatasi Morning Sickness untuk Kehamilan Pertama

Itulah perbedaan hiperemesis gravidarum dengan morning sickness. Kalau kamu terus-menerus mual saat hamil, jangan ragu berbicara dengan dokter kandungan Halodoc. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!