Hindari Paracetamol sebagai Obat Tidur, Ini Dampaknya untuk Kesehatan
Halodoc, Jakarta - Kesulitan tidur kini telah menjadi permasalahan banyak orang. Ada banyak hal yang membuat kita sulit untuk bisa tidur cepat, seperti stres, kecemasan, dan masih banyak lagi. Jika sudah parah, mungkin seseorang akan mencoba mengonsumsi obat tertentu untuk membantunya tidur. Salah satu obat tersebut adalah paracetamol.
Lantas, apakah obat paracetamol efektif membantu seseorang untuk bisa cepat tidur? Apakah obat ini tergolong aman untuk digunakan sebagai obat tidur? Simak ulasannya berikut ini!
Baca juga: Mengatasi Insomnia dengan Pil Tidur, Amankah?
Bisakah Paracetamol Bantu Cepat Tidur?
Secara umum, paracetamol atau acetaminophen adalah obat yang tujuan utamanya adalah menurunkan demam dan pereda nyeri, seperti nyeri haid dan sakit gigi. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi produksi zat penyebab peradangan, yakni prostaglandin. Dengan penurunan kadar prostaglandin di dalam tubuh, maka tanda peradangan seperti demam dan nyeri akan berkurang.
Saat seseorang demam atau merasa nyeri, paracetamol segera bekerja mengatasinya. Namun, beberapa orang mungkin salah melihat efeknya salah satunya adalah tidur. Padahal tidur hanyalah cara tubuh untuk mendapatkan lebih banyak istirahat dan bukan merupakan efek langsung dari paracetamol itu sendiri.
Tidak ada efek paracetamol yang membantu mengatasi gangguan tidur. Selain itu, ada beberapa kondisi yang sebenarnya berbahaya jika ia mengonsumsi paracetamol. Kondisi tersebut misalnya mereka yang memiliki penyakit hati atau ginjal, peminum alkohol berat, memiliki berat badan sangat rendah, dan mereka yang memiliki alergi paracetamol.
Efek samping paracetamol yang bisa kamu alami, antara lain:
-
Reaksi alergi seperti kulit ruam atau pembengkakan.
-
Tekanan darah rendah dan detak jantung cepat.
-
Gangguan darah, seperti trombositopenia dan leukopenia.
Menurut studi dari Polish Pharmaceutical Society, efek paling parah yang bisa terjadi saat mengonsumsi paracetamol tanpa resep dan dosis yang tinggi dalam jangka panjang adalah munculnya gangguan pada jantung dan hati, serta berisiko mengalami gagal ginjal.
Baca juga: Alami Gangguan Tidur saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya
Lakukan Cara Sehat Ini untuk Bantu Cepat Tidur
Penting diingat, penggunaan obat untuk tidur bukan satu-satunya cara mengatasi susah tidur yang dialami. Dilansir dari National Sleep Foundation, ada beberapa kebiasaan tidur yang baik agar kamu tidak mengalami susah tidur, seperti:
-
Tidak minum kafein, terutama menjelang waktu tidur.
-
Tetapkan jadwal tidur pada waktu tidur dan bangun yang sama. Tujuannya membentuk pola tidur yang teratur.
-
Menghindari alkohol dan nikotin setidaknya tiga jam sebelum tidur.
-
Pastikan kamu hanya menggunakan kamar tidur hanya untuk beristirahat agar tidak mudah terganggu.
-
Memerhatikan kebersihan tempat tidur dan sebaiknya sudah mandi sebelum tidur agar badan lebih nyaman.
-
Batasi konsumsi makanan apa pun setidaknya 2 hingga 3 jam sebelum tidur.
-
Buat kamar setenang mungkin agar terhindar suara bising, cahaya, dan suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin.
Jika kamu masih tetap ingin mengonsumsi suplemen tidur, sebaiknya diskusikan ke dokter terlebih dahulu, karena beberapa obat tidur dapat menyebabkan ketergantungan. Saat kamu mulai tergantung menggunakan obat tidur, lalu selanjutnya memutuskan untuk tidak menggunakannya lagi, maka ada efek samping yang muncul. Efek tersebut misalnya membuat kamu jadi cemas dan kemudian kembali sulit tidur.
Baca juga: ASMR Bisa Jadi Solusi untuk Tidur Lebih Cepat
Apabila suatu hari kamu merasa ketergantungan ini semakin parah, maka ada baiknya untuk segera mendiskusikannya dengan dokter di Halodoc. Mintalah saran dari dokter untuk bisa menghentikan penggunaan obat tidur dengan aman. Selain itu, kamu juga bisa meminta tips efektif untuk bisa cepat tidur. Tunggu apa lagi, yuk segera download aplikasi Halodoc sekarang!