Hindari Konsumsi 4 Makanan Ini saat Berbuka Puasa
Ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari dan tidak masuk dalam daftar menu buka puasa, di antaranya gorengan, makanan bersantan, dan minuman bersoda. Sebab, mengonsumsi makanan tersebut dalam kondisi perut kosong dikhawatirkan bisa memicu gejala penyakit.”
Halodoc, Jakarta – Memilih menu buka puasa bisa menjadi hal yang susah-susah gampang. Pasalnya, setelah seharian menahan lapar dan haus, semua makanan akan terlihat lezat dan menggoda. Namun hati-hati, bukan berarti semua makanan boleh dan aman untuk dikonsumsi. Apalagi, kondisi perut yang lama kosong bisa menjadi lebih sensitif.
Faktanya, menjaga pola makan menjadi salah satu kunci agar ibadah puasa berjalan dengan baik. Pada saat melakukan ibadah puasa, lambung akan kosong selama kurang lebih 12 jam. Maka dari itu, saat berbuka sebaiknya kamu harus benar-benar memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi. Lantas, apa saja jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat berbuka puasa?
Menu Buka Puasa yang Sebaiknya Dihindari
Biasanya, pada saat puasa, penyakit maag atau penyakit lambung sering sekali muncul. Untuk menghindari hal tersebut, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat saat berbuka puasa dan menghindari jenis makanan tertentu yang bisa memperparah kondisi tubuh. Jenis makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi langsung saat berbuka puasa adalah:
- Mengandung Soda dan Kafein
Makanan dan minuman yang mengandung soda atau kafein sebaiknya tidak dikonsumsi langsung saat berbuka puasa. Sebab, jenis makanan ini bisa memicu asam lambung meningkat secara drastis. Kalau sudah begitu, risiko nyeri dan munculnya gejala penyakit lambung akan lebih tinggi.
- Makanan yang Digoreng
Gorengan menjadi salah satu menu buka puasa favorit. Selain mudah mendapatkannya, jenis makanan ini juga menjanjikan rasa yang lezat dan bisa membuat kenyang. Namun nyatanya, mengonsumsi gorengan untuk berbuka puasa dapat membahayakan kesehatan kamu, lho.
Lemak dan minyak yang menumpuk pada gorengan nyatanya memberikan dampak yang kurang baik pada tubuh. Minyak yang terdapat dalam gorengan bisa mengendap dan menjadi lemak dalam tubuh. Lebih parah lagi, minyak tersebut bisa menjadi penyakit yang serius. Selain itu, pencernaan juga bisa terganggu jika kamu selalu mengonsumsi gorengan sebagai menu buka puasa.
- Terlalu Manis
Jangan membiasakan berbuka puasa dengan makanan atau minuman yang terlalu manis. Memang, makanan ini dianjurkan untuk membantu mengembalikan gula darah serta energi tubuh. Namun, makanan yang terlalu manis sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak, terutama saat berbuka puasa. Kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko penyakit, seperti diabetes, obesitas, kanker, dan penyakit jantung.
- Terlalu Pedas dan Bersantan
Mengonsumsi makanan pedas saat lambung kosong disebut bisa meningkatkan risiko penyakit lambung atau maag. Tidak perlu dihindari, hanya dikurangi saja porsinya, vitamin yang terdapat pada cabai juga dibutuhkan oleh tubuh. Sebaiknya konsumsi makanan lain terlebih dahulu sebelum kamu mengonsumsi makanan pedas. Selain itu, hindari juga makanan yang terlalu banyak mengandung santan karena bisa memicu penyakit.
Sebagai gantinya, kamu bisa mengonsumsi jenis makanan yang lebih sehat. Misalnya, saat ingin mengonsumsi makanan manis, ganti es sirup dengan jus buah. Biar tetap sehat, hindari menambahkan gula atau kental manis ke dalam jus. Nyatanya konsumsi makanan sehat bisa membuat tubuh terasa lebih segar dan puasa lancar.
Jangan lupa juga untuk konsumsi multivitamin tambahan guna menunjang puasa Ramadan. Cek kebutuhan suplemen harian di aplikasi Halodoc. Dengan layanan antar, pesanan obat akan dikirim segera ke rumah. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Why Are Fried Foods Bad For You?
Healthline. Diakses pada 2022. How to Fast Safely: 10 Helpful Tips.
Healthy Teo. Diakses pada 2022. Foods To Eat and Avoid on 16/8 Intermittent Fasting.
Food Network. Diakses pada 2022. What to Eat (and Avoid) During Ramadan.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan