Hindari 6 Hal Ini Agar Terhindar dari Rheumatoid Arthritis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Desember 2018
Hindari 6 Hal Ini Agar Terhindar dari Rheumatoid ArthritisHindari 6 Hal Ini Agar Terhindar dari Rheumatoid Arthritis

Halodoc, Jakarta -  Dari banyaknya penyakit peradangan pada sendi yang bisa menimbulkan rasa nyeri, kaku, merah, dan bengkak, rheumatoid arthritis merupakan penyakit yang mesti diwaspadai. Kata ahli, penyakit ini merupakan peradangan kronis pada persendian yang bisa menimbulkan gejala-gejala di atas.

Namun yang bikin resah, peradangan ini bisa menghancurkan jaringan persendian dan bentuk tulang. Nah, efek inilah yang nantinya akan membatasi aktivitas keseharian. Misalnya, jadi sulit berjalan dan menggunakan tangan.

Meski kaki dan tangan merupakan bagian tubuh yang paling sering terserang rheumatoid arthritis, tapi penyakit ini juga bisa menjangkiti tubuh bagian lainnya. Contohnya, mata, paru-paru, pembuluh darah, dan kulit.

Rheumatoid arthritis ini terjadi ketika sistem imun menyerang jaringan tubuh sendiri. Kaum hawa rasanya mesti sedikit khawatir, sebab penyakit ini seringnya diderita oleh wanita ketimbang pria, terutama di atas 40 tahun. Akan tetapi, penyakit ini juga bisa menyerang orang dewasa muda, remaja, bahkan anak-anak.

Kenali Gejalanya

Menurut para ahli, penyakit ini memiliki gejala yang khas, yaitu rasa nyeri dan kekakuan sendi yang memburuk biasanya pada pagi hari setelah bangun tidur. Di samping itu, rasa nyeri ini juga bisa terjadi ketika pengidapnya duduk terlalu lama. Bagian sendi yang terserang ini bisa bengkak, memerah, dan terasa hangat ketika disentuh.

Namun yang perlu diperhatikan, selain bisa menyerang sendi rheumatoid arthritis ini juga bisa menyerang beberapa organ lainnya, misalnya di bawah ini:

  • Selaput pembungkus jantung, gejala yang muncul bisa ditandai dengan keluhan sesak dan lemas karena tekanan darah cenderung turun.

  • Lapisan putih (skera), orang yang terserang pada bagian ini akan mengalami mata merah, nyeri, dan turunnya daya penglihatan.

  • Paru-paru dan selaput pembungkus paru, tandanya keluhan nyeri dan sulit bernapas.

Menurut para ahli, bisa saja pengidap penyakit ini mengalami gejala-gejala yang tak disebutkan di atas. Oleh sebab itu, bila merasa khawatir akan sebuah gejala rematik tertentu, segeralah tanyakan kepada dokter.

Ada Berbagai Komplikasi

Sekali lagi, penyakit ini enggak pandang bulu lho. Meski begitu, jumlah pengidap wanita tiga kali lebih banyak ketimbang pria. Di negara kita sendiri, diperkirakan sekitar 360.000 orang mengidap penyakit ini.

1. Kerusakan Sendi

Kerusakan sendi karena radang ini bisa menjadi permanen bila tak ditangani dengan baik. Menurut ahli, ada beberapa masalah yang bisa memengaruhi persendian. Contohnya, kelainan di bentuk persendian, kerusakan di tulang dan tulang rawan, dan osteoporosis alias penipisan tulang.

2. Masalah Kardiovaskular

Rheumatoid arthritis bisa memengaruhi pembuluh darah atau jantung, sehingga bisa menyebabkan penyakit stroke dan serangan jantung. Untungnya, risiko terkena penyakit ini bisa dikurangi dengan mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, dan berhenti merokok.

3. Peradangan yang Menyebar Luas

Jangan salah, peradangan ini bisa menjangkiti jaringan tubuh lainnya, lho. Mulai dari hati, paru-paru, mata, hingga pembuluh darah. Sebenarnya, bila perawatannya tepat dan cepat, maka kondisi ini jarang terjadi.

4. Cervical Myelopathy

Kondisi ini terjadi ketika saraf tulang belakang tertekan akibat dislokasi persendian tulang belakang bagian atas. Meski jarang terjadi, tapi bila kondisi ini tak segera dioperasi bisa menyebabkan kerusakan saraf tulang belakang permanen.

5. Limfoma

Hal yang satu ini merupakan jenis kanker darah yang menyerang getah bening di dalam tubuh.

6. Sindrom Sjogren

Menurut ahli, pengidap rheumatoid arthritis amat rentan mengalami sindrom sjogren. Sindrom ini merupakan kondisi di mana kelembapan pada mata dan mulut berkurang.

Punya keluhan kesehatan atau merasa mengidap jenis rematik tertentu? Jangan tunda untuk bertanya kepada dokter. Kamu bisa kok berdiskusi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga: