Hepatitis B Bisa Dicegah dengan Vaksin, Ketahui Hal Ini
“Vaksin hepatitis B mampu memberi perlindungan terhadap infeksi hepatitis B. Vaksin ini penting terutama pada beberapa kelompok orang.”
Halodoc, Jakarta – Hepatitis B adalah penyakit peradangan pada hati yang diakibatkan oleh infeksi virus Hepatitis B. Virus Hepatitis B biasanya menyebar ketika darah, air mani, atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh orang lain.
Penularannya biasanya terjadi dari ibu ke bayi (perinatal), kontak non seksual, paparan darah, ataupun cairan tubuh. Cara terbaik untuk mencegah Hepatitis B adalah dengan pemberian vaksin hepatitis B. Setidaknya tiga dosis,untuk semua bayi dengan dosis pertama diberikan 24 jam setelah kelahiran diikuti dengan 2 atau 3 dosis tambahan kemudian.
Tentang Vaksin Hepatitis B
Vaksin hepatitis B digunakan untuk mencegah infeksi oleh virus hepatitis B. Vaksin bekerja dengan membuat tubuh memproduksi perlindungannya sendiri (antibodi) terhadap penyakit.
Infeksi hepatitis B adalah penyebab utama penyakit hati yang serius, seperti hepatitis dan sirosis, dan sejenis kanker hati yang disebut karsinoma hepatoseluler primer.
Ibu hamil yang terinfeksi hepatitis B atau pembawa virus hepatitis B dapat menularkan penyakit tersebut kepada bayinya saat dilahirkan. Bayi-bayi ini sering mengidap penyakit jangka panjang yang serius akibat penyakit ini.
Imunisasi terhadap penyakit hepatitis B direkomendasikan untuk semua bayi baru lahir, bayi, anak-anak, dan remaja hingga usia 19 tahun. Ini juga direkomendasikan untuk orang dewasa yang tinggal di daerah yang memiliki tingkat penyakit hepatitis B yang tinggi atau yang mungkin berisiko tinggi terinfeksi virus hepatitis B.
Kelompok orang yang perlu mendapatkan vaksin hepatitis B antara lain:
- Pria homoseksual dan biseksual yang aktif secara seksual, termasuk mereka yang terinfeksi HIV.
- Orang heteroseksual yang aktif secara seksual dengan banyak pasangan.
- Orang yang mungkin terpapar virus melalui darah, produk darah, atau gigitan manusia, seperti pekerja perawatan kesehatan, karyawan di fasilitas medis, pasien dan staf fasilitas tempat tinggal dan program penitipan anak untuk penyandang cacat perkembangan, ahli mayat dan pembalseman, personel polisi dan pemadam kebakaran.
- Orang yang memiliki penyakit ginjal atau yang menjalani cuci darah karena gagal ginjal.
- Orang dengan gangguan pembekuan darah yang menerima transfusi konsentrat faktor pembekuan.
- Orang yang memiliki kontak rumah tangga dan seksual dengan pembawa virus hepatitis B.
- Orang-orang di daerah dengan risiko tinggi infeksi, seperti orang Eskimo Alaska, penduduk Kepulauan Pasifik, imigran Haiti dan Indochina, dan pengungsi dari daerah yang memiliki tingkat penyakit hepatitis B yang tinggi. Termasuk orang yang berwisata ke daerah tersebut.
- Orang yang menggunakan obat suntik ilegal.
- Tahanan.
Tidak Semua Orang Bisa Divaksin
Meski sangat penting, beberapa orang dengan kondisi tertentu tidak boleh mendapatkan vaksin Hepatitis B, atau mungkin perlu menunggu untuk mendapatkannya, antara lain:
- Orang yang pernah mengalami reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap vaksin hepatitis A atau bahan apa pun dalam vaksin.
- Orang yang sedang sakit.
Pastikan untuk memberi tahu dokter sebelum mendapatkan vaksinasi jika kamu pernah mengalami reaksi alergi terhadap vaksin apapun, atau jika sedang sakit. Pemberian vaksin mungkin ditunda atau tidak bisa diberikan, tergantung pada penilaian dokter.
Kalau punya pertanyaan lain seputar vaksin Hepatitis B, kamu bisa bertanya langsung pada dokter tepercaya di aplikasi Halodoc. Kalau ingin menjalani pemeriksaan hepatitis B, kamu juga bisa download Halodoc untuk membuat janji rumah sakit dengan dokter, ya.