Hentikan Kebiasaan Konsumsi Alkohol untuk Cegah Varises Esofagus
Halodoc, Jakarta – Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit liver. Tapi ternyata, kebiasaan yang satu ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit varises esofagus. Apa itu?
Varises esofagus merupakan kondisi yang terjadi karena adanya pembesaran abnormal pada vena yang terletak di esofagus alias kerongkongan. Penyakit ini muncul karena adanya hipertensi portal, yaitu peningkatan tekanan di dalam vena porta.
Dalam tubuh manusia, vena porta merupakan pembuluh darah yang memiliki tugas mengalirkan darah dari satu organ sistem pencernaan, yaitu lambung, esofagus, limfa, pankreas, dan usus ke organ hati.
Baca juga: Ketahui Tentang Hipertensi Portal yang Mengakibatkan Varises Esofagus
Salah satu penyebab meningkatnya tekanan darah di vena porta adalah aliran darah ke hati yang terhambat. Kondisi ini kemudian menyebabkan terbendungnya aliran darah sebelum masuk ke vena porta, termasuk di esofagus. Itu yang kemudian menyebabkan munculnya varises di esofagus. Kondisi ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele, karena bisa berbahaya jika varises sampai pecah.
Gejala dan Penyebab Varises Esofagus
Penyebab utama dari varises esofagus adalah tekanan darah yang tinggi pada vena porta. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab tekanan darah meningkat, salah satunya adalah sirosis alias terbentuknya jaringan parut di organ hati. Sirosis bisa terjadi karena beberapa hal, seperti hepatitis, kebiasaan konsumsi alkohol, perlemakan hati, serta gangguan saluran empedu.
Selain itu, ada faktor lain yang bisa menyebabkan terjadinya hipertensi portal, mulai dari terdapat gumpalan darah di vena porta, hingga infeksi parasit skistosomiasis yang dapat merusak organ hati, usus, kandung kemih, dan paru-paru.
Pada beberapa kasus, tidak diketahui apa yang menyebabkan hipertensi portal. Kondisi ini disebut dengan hipertensi portal idiopatik.
Baca juga: Kebiasaan yang Ternyata Menjadi Pemicu Terkena Varises Esofagus
Umumnya, varises esofagus tidak menimbulkan gejala khusus. Tapi, bila pembuluh darah tersebut pecah dan terjadi perdarahan, pengidap penyakit ini mungkin akan mengalami beberapa gejala, seperti sakit perut, muntah darah, feses berwarna hitam, pusing, hingga kehilangan kesadaran alias pingsan.
Pecahnya varises juga bisa menyebabkan seseorang mengalami gejala penyakit liver, seperti sakit kuning, mudah mengalami lebam atau perdarahan, serta penumpukan cairan dalam perut alias asites.
Varises esofagus yang bisa bisa mengancam nyawa. Apalagi jika dibarengi gejala, seperti muntah darah atau BAB berdarah, disertai tekanan darah rendah, detak jantung yang cepat, kulit pucat, atau syok. Jika ini yang terjadi, segera cari pertolongan medis untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Kabar buruknya, hingga kini belum diketahui cara yang untuk mencegah penyakit ini, terutama pada pengidap sirosis. Meski begitu, menjaga kesehatan organ hati bisa menjadi cara terbaik mencegah varises esofagus.
Menjaga kesehatan hati bisa dilakukan dengan menghentikan kebiasaan konsumsi alkohol, perbanyak mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur, buah dan gandum. Selain itu, jaga berat badan ideal serta kadar lemak tubuh agar tidak berlebihan dan merusak hati.
Hindari juga paparan zat kimia yang terlalu sering. Nyatanya, ada banyak zat kimia yang bisa berbahaya bagi tubuh, misalnya dari pembersih rumah atau obat pembunuh serangga. Hindari juga risiko terkena hepatitis B dan hepatitis C, dengan menerapkan perilaku seks yang aman.
Baca juga: Varises Esofagus Dapat Menyebabkan Gangguan pada Hati?
Cari tahu lebih lanjut seputar varises esofagus dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play!