Hematohidrosis, Keluarnya Keringat Darah pada Tubuh
Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu mendengar atau melihat seseorang mengeluarkan keringat darah bukan air? Kondisi tersebut adalah hematohidrosis atau hematidrosis, yaitu sebuah kondisi medis yang membuat seseorang bisa mengeluarkan keringat darah.
Umumnya, saat berkeringat tubuh akan mengeluarkan air bening. Namun pada pengidap hematohidrosis, cairan yang keluar saat berkeringat sangat menyerupai darah, yaitu berwarna merah. Tapi kondisi ini tergolong sangat langka. Selain itu, keluarnya keringat darah belum terbukti dapat membahayakan jiwa.
Dalam kondisi ini, pengidap hematohidrosis akan mengeluarkan keringat darah dari pori-pori kulit. Padahal, saat itu ia sedang tidak terluka sama sekali. Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab seseorang bisa mengalami hematohidrosis.
Baca juga: Keringat Akibat Stres Lebih Bau, Ini Penyebabnya!
Penyebab hematohidrosis
Sejauh ini masih belum banyak informasi mengenai penyebab dari penyakit langka yang satu ini. Tapi sejumlah ahli mengatakan bahwa dugaan sementara, hematohidrosis terjadi karena pendarahan. Disebut pembuluh darah kapiler yang mengalirkan darah ke kelenjar keringat mengalami gangguan, hingga menyebabkan keluarnya darah bukan air.
Pembuluh darah kapiler adalah bagian kecil yang terletak di jaringan tubuh. Bagian ini berfungsi untuk membawa nutrisi penting ke seluruh tubuh. Nah, ada proses alami tubuh yang diduga bisa menjadi pemicu pecahnya pembuluh darah kapiler. Yaitu saat tubuh memproduksi zat kimia seperti hormon kortisol dan adrenalin. Kedua hormon ini diproduksi sebagai persiapan tubuh saat menghadapi ancaman.
Saat kedua hormon tersebut keluar, tubuh biasanya akan menjadi lebih waspada dan berenergi. Sayangnya, pada pengidap hematohidrosis proses pertahanan diri ini malah memicu pembuluh darah kapiler pecah. Dan pada akhirnya kelenjar keringat mengeluarkan darah dari kondisi tersebut.
Selain itu, keringat darah juga bisa saja dipicu oleh masalah lain. Misalnya tekanan darah tinggi, stres berat, tekanan emosional, atau kelelahan ekstrem. Ada juga yang menyebut bisa jadi keringat darah terjadi karena psychogenic purpura, yakni kondisi di mana terjadi pendarahan tiba-tiba tanpa luka atau memar. Tapi tetap saja, semua dugaan tersebut masih membutuhkan pembuktian lebih lanjut.
Gejala Hematohidrosis
Gejala paling khas dari kondisi ini adalah keluar keringat berupa darah dari pori-pori kulit. Keringat bisa keluar pada bagian tubuh manapun, namun paling sering terjadi pada wajah. Kulit di sekitar area yang mengeluarkan darah mungkin akan mengalami pembengkakan sementara. Kendati demikian, keluarnya darah biasanya akan berhenti dengan sendirinya.
Baca juga: Apa Penyebab Keringat Berlebihan pada Wajah?
Mengatasi Hematohidrosis
Meski terdengar mengerikan, kondisi ini disebut tidak membahayakan jiwa. Tapi keluarnya darah secara tiba-tiba tentu bisa mengganggu dan memengaruhi penampilan atau aktivitas.
Jika mengalami kondisi seperti ini, kamu mungkin perlu melakukan serangkaian pemeriksaan. Biasanya pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui apa pemicu dari keluarnya darah dari kulit. Ada beberapa pemeriksaan, mulai dari fisik hingga pemeriksaan penunjang berupa tes fungsi hati, ginjal, urine, USG, serta endoskopi.
Kalau dalam pemeriksaan dokter tidak menemukan kelainan, biasanya ia akan bertanya apakah kamu tengah merasa stres. Jika ia, dokter biasanya akan menyarankan untuk mengontrol stres tersebut untuk menghindari hematohidrosis muncul. Untuk menghentikan pendarahan, pemicunya harus ditangani terlebih dahulu.
Baca juga: Tips Menghilangkan Stres Dalam Waktu Singkat
Jangan panik saat menemukan hal seperti ini. Sebab panik malah bisa memperparah stres. Tetap tenang dan cobalah untuk meminta saran sebagai pertolongan pertama pada dokter di aplikasi Halodoc. Hubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Yuk, jangan lupa download Halodoc di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan