Hati Lebih Berat dari Normal, Waspada Perlemakan Hati
Halodoc, Jakarta - Perlemakan hati atau hepatic steatosis (fatty liver) adalah sebuah kondisi ketika terdapat timbunan lemak yang berlebihan di hati. Fatty liver dapat menyebabkan kelainan pada fungsi hati yang tidak menjalankan fungsinya untuk memproses makanan dan minuman, juga menyaring zat berbahaya pada darah.
Faktanya, perlemakan hati tidak menyebabkan bahaya. Namun jika terjadi secara berulang, akan berpotensi menyebabkan kerusakan dan sirosis. Selain itu, jika kondisi ini tidak diobati, dapat menyebabkan peradangan hati yang bisa berkembang menjadi jaringan parut (fibrosis).
Perlemakan hati berdasarkan penyebabnya dapat terbagi menjadi dua, yaitu fatty liver yang berhubungan dengan alkohol dan fatty liver yang tidak berhubungan dengan alkohol. Selain itu, kondisi perlemakan hati dapat terjadi pada seorang wanita hamil atau biasa disebut dengan perlemakan hati pada kehamilan. Kelainan ini kebanyakan dialami oleh orang-orang yang berusia 40-60 tahun.
Penyebab Perlemakan Hati
-
Perlemakan Hati Karena Alkohol
Fungsi dari organ hati adalah memecah alkohol agar keluar dari tubuh. Fatty liver dapat terjadi pada seseorang setelah meminum alkohol dalam jumlah yang cukup banyak. Hal ini juga dapat terjadi ketika seseorang minum berat dalam waktu yang relatif singkat dan akhirnya mencederai hati. Pada akhirnya, alkohol dapat menghambat proses pemecahan protein, lemak, dan karbohidrat.
Pada perlemakan hati yang telah berkembang menjadi sirosis atau pengerasan hati, fungsi liver akan menurun dan mungkin saja akan menyebabkan hal-hal. Misalnya seperti retensi cairan, perdarahan internal, pengecilan otot, penyakit kuning (jaundice), dan kegagalan fungsi hati.
-
Perlemakan Hati Bukan Karena Alkohol
Di Amerika Serikat sekarang ini, penyakit perlemakan hati yang bukan disebabkan oleh alkohol menjadi penyebab penyakit hati paling banyak. Diperkirakan 20 persen populasi dewasa mengalami masalah kesehatan walaupun tidak terlihat gejalanya. Sedangkan di Indonesia, fatty liver yang disebabkan bukan karena alkohol paling banyak terjadi karena memang kebanyakan penduduknya tidak mengonsumsi alkohol.
Hal ini dapat menyebabkan dua penyakit, yaitu perlemakan hati biasa dan Non Alcoholic Steatohepatitis (NASH). Jenis ini dapat menyebabkan peradangan sel hati hingga kerusakan yang membentuk jaringan parut pada hati. Penyebab fatty liver yang bukan karena alkohol disebabkan oleh obesitas. Sedangkan penyebab lainnya adalah diabetes, kehamilan, dislipidemia, keracunan, obat-obatan, kurang gizi, dan diet rendah protein.
Diagnosis Perlemakan Hati
Untuk mendiagnosis seseorang yang mengidap perlemakan hati, dokter akan menanyakan gaya hidup dan riwayat penyakit orang tersebut. Lalu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk mengukur berat badan. Selain itu, dokter juga akan melihat apakah ada tanda-tanda terjadinya masalah hati, seperti organ hati yang membesar atau kulit menjadi kuning.
Untuk memastikan diagnosis tersebut, beberapa pemeriksaan lanjutan dibutuhkan. Hal seperti pemeriksaan darah akan menunjukkan sesuatu apabila terjadi masalah pada kadar enzim hati. Selain itu, jika dicurigai terjadi kondisi lainnya, dokter akan melakukan biopsi hati dengan cara mengambil sampel organ hati untuk menentukan apakah ada kelainan yang lain.
Pengobatan Perlemakan Hati
Sebenarnya tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi perlemakan hati atau fatty liver. Pengobatan tersebut mempunyai tujuan untuk menghilangkan penyebabnya, seperti:
-
Jika kamu seseorang dengan obesitas, coba untuk menurunkan berat badan.
-
Apabila perlemakan hati disebabkan oleh alkohol, berhentilah meminum minuman yang mengandung alkohol.
-
Lakukan diet yang sehat.
-
Hindari obat-obatan yang tidak diperlukan.
-
Berolahraga secara rutin.
-
Mengendalikan kadar gula darah dan kolesterol dalam tubuh.
Itulah sedikit pembahasan mengenai perlemakan hati atau fatty liver. Apabila kamu mempunyai pertanyaan perihal perlemakan hati, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya hanya dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu! Kamu juga bisa beli obat di Halodoc, lho. Tanpa perlu keluar rumah, pesananmu akan diantarkan dalam waktu satu jam.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan