Hati-Hati, Sugar Glider Dapat Menularkan Leptospirosis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   05 Juli 2021
Hati-Hati, Sugar Glider Dapat Menularkan LeptospirosisHati-Hati, Sugar Glider Dapat Menularkan Leptospirosis

“Sugar glider kini sedang tren dijadikan hewan peliharaan karena sifatnya yang unik. Kendati demikian, hewan ini ternyata juga berisiko menularkan leptospirosis ke manusia. Itu sebabnya, penting untuk rutin membersihkan kandang dan wadah makanannya serta menjaga kesehatannya supaya terhindar dari infeksi bakteri Leptospira interrogans.”

Halodoc, Jakarta – Kamu pasti tidak asing dengan sugar glider. Beberapa orang menganggap sugar glider mirip seperti tupai. Meski bentuknya mirip seperti tupai, sugar glider sebenarnya masuk dalam klasifikasi marsupialia atau mamalia berkantung seperti koala dan kangguru. Sugar glider juga termasuk hewan nokturnal, yang berarti mereka tidur sepanjang hari saat siang dan aktif di malam hari.

Nama sugar glider sendiri diambil dari kebiasaan mereka yang suka makanan manis (sugar) dan meluncur (glider). Di habitat aslinya, sugar glider hidup dalam koloni 10-15 sugar glider lainnya. Itu mengapa, sugar glider dianggap sebagai hewan sosial dan lebih direkomendasikan untuk dipelihara secara berpasangan. Namun, di balik keunikan sugar glider, nyatanya hewan ini juga berisiko menularkan penyakit ke manusia, salah satunya leptospirosis.

Baca juga: Jenis Hamster yang Sangat Menggemaskan

Waspadai Penularan Leptospirosis dari Sugar Glider

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini dapat ditularkan melalui urine atau darah hewan yang sudah terinfeksi oleh bakteri tersebut. Penularan leptospirosis ke manusia biasanya disebabkan oleh paparan air atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri leptospira. Sugar glider dapat terinfeksi penyakit ini dan menularkannya ke manusia jika mereka bersentuhan dengan air atau makanan yang telah terkontaminasi bakteri Leptospira. 

Tanda-tandanya termasuk demam dan munculnya masalah pada ginjal dan hati. Jika kamu melihat tanda-tanda tersebut, sebaiknya kunjungi dokter hewan untuk mendeteksi bakteri ini. Pada manusia, leptospirosis tidak selalu menunjukan gejala. Gejala mungkin baru muncul setelah pengidap melewati masa inkubasi sekitar 5-14 hari. Gejala leptospirosis pada manusia dapat meliputi demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, sakit tenggorokan, muntah, diare, mata merah dan kulit menguning. 

Tips Merawat Kesehatan Sugar Glider

Penting untuk menjaga kesehatan sugar glider supaya terhindar dari infeksi leptospirosis. Secara umum, sugar glider mengonsumsi buah, sayuran dan protein dari berbagai sumber seperti telur dan serangga. Seperti yang disebutkan sebelumnya, sugar glider cenderung lebih menyukai buah dan sayuran manis. 

Baca juga: Hewan Peliharaan Bisa Bantu Jaga Kesehatan Mental, Benarkah?

Sama seperti manusia, sugar glider juga bisa menjadi picky eater sehingga mereka tidak selalu mendapatkan semua nutrisi yang mereka butuhkan. Oleh sebab itu, kamu mungkin perlu memberikan suplemen, seperti multivitamin atau kalsium dengan D3 yang dicampur ke dalam makanan. Kamu juga harus selalu mengganti air minumnya setiap hari. 

Kamu bisa memberinya makan sekali sehari saat senja atau dua kali sehari saat pagi dan malam. Ini bisa disesuaikan tergantung pada preferensi sugar glider. Bila sugar glider tampak lapar lagi di pagi hari, kamu bisa memberi mereka sedikit makanan di pagi hari atau memberi lebih banyak makanan di malam hari.

Kamu juga wajib membersihkan kandangnya, wadah makanan dan minuman secara menyeluruh sesering mungkin. Pastikan mencuci tangan setelah kontak dengan sugar glider atau kandangnya untuk mencegah infeksi. Hindari juga kontak langsung dengan urine hewan. Sebab, urine hewan bisa menjadi sarana utama penularan leptospirosis. 

Baca juga: Fakta Seputar Hewan Peliharaan dan Virus Corona

Jika kamu masih punya pertanyaan lain seputar sugar glider, hubungi dokter hewan melalui aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa menghubungi dokter kapanpun dan dimanapun kamu butuhkan. Mudah sekali bukan? Yuk, download aplikasinya sekarang juga!

Referensi:
MSD Manual. Diakses pada 2021. Disorders and Diseases of Sugar Gliders.
Vet Care. Diakses pada 2021. Beginner’s Guide to Sugar Glider Care.