Hati-Hati Risiko Hematoma yang Berbahaya untuk Kesehatan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   30 Oktober 2018
Hati-Hati Risiko Hematoma yang Berbahaya untuk KesehatanHati-Hati Risiko Hematoma yang Berbahaya untuk Kesehatan

Halodoc, Jakarta – Hematoma adalah penumpukan darah abnormal di luar pembuluh darah. Kondisi ini terjadi akibat rusaknya pembuluh darah yang menyebabkan darah bocor ke jaringan tubuh lainnya. Kumpulan darah ini bisa terjadi pada bagian tubuh mana pun, dari yang berukuran kecil hingga besar. Hematoma yang semakin meluas bisa menyebabkan kehilangan darah dalam jumlah banyak dan mengalami syok.

Hematoma biasanya ditandai dengan pembengkakan pada area tubuh, perubahan warna kulit (menjadi biru keunguan), kulit terasa hangat dan nyeri.

Penyebab Hematoma

Sebagian besar kasus hematoma disebabkan oleh cedera ringan (seperti terkilir atau bersin terus-menerus) dan cedera berat (seperti kecelakaan dan patah tulang). Penyebab hematoma lainnya adalah:

  • Aneurisma, yaitu tonjolan atau pelebaran abnormal pada pembuluh darah.

  • Penggunaan obat-obatan, seperti obat antikoagulan.

  • Masalah kesehatan seperti infeksi virus dan anemia aplastik.

Hematoma dibedakan berdasarkan lokasi terjadinya, yaitu:

  • Hematoma intrakranial yang muncul pada rongga kepala. Kondisi ini disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah pada jaringan otak, sehingga membutuhkan penanganan medis segera untuk mencegah kerusakan otak secara permanen.

  • Hematoma pada kulit kepala, terjadi di luar tengkorak di bawah kulit kepala.

  • Hematoma pada telinga, terjadi akibat adanya kumpulan darah di bawah kulit telinga.

  • Hematoma pada seat hidung, terjadi jika seseorang mengalami cedera hidung. Jika tidak segera diobati, hematoma jenis ini bisa merusak dan merobek sekat pemisah lubang hidung.

  • Hematoma intramuskular, terjadi di dalam jaringan otot dan bisa menyebabkan sindrom kompartemen.

  • Hematoma subungual, terjadi akibat cedera pada jari tangan atau kaki.

  • Hematoma subkutan, terjadi akibat cedera pada pembuluh darah di bawah kulit.

  • Hematoma intra-abdominal, terjadi di dalam rongga perut.

  • Hematoma intramuskular, terjadi di dalam jaringan otot dan menyebabkan sindrom kompartemen.

  • Hematoma subungual - biasanya akibat cedera pada jari tangan atau kaki. Darah berkumpul di bawah kuku, sehingga menyebabkan rasa nyeri.

  • Hematoma subkutan - lebam dan memar pada kulit, terjadi akibat cedera pada pembuluh darah di bawah kulit.

Diagnosis dan  Pengobatan Hematoma

Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan fisik, terutama pada area lokasi hematoma. Pemeriksaan bertujuan untuk melihat hematoma pada otak atau di dalam rongga perut. Diagnosis hematoma pada otak atau di dalam rongga perut memerlukan pemeriksaan dengan pemindaian seperti CT scan. Pemeriksaan penunjang bisa dilakukan untuk mencari tahu penyebab, faktor risiko, dan komplikasi yang telah terjadi, misalnya melalui foto rontgen dan tes darah.

Setelah diagnosis ditetapkan, hematoma diobati berdasarkan tingkat keparahan, lokasi dan kondisi anggota tubuh yang terkena hematoma. Jika hematoma terjadi pada kulit dan jaringan lunak, dokter menyarankan pengidap hematoma untuk:

  • Istirahat yang cukup.

  • Mengompres area hematoma dengan es batu.

  • Membalut area hematoma untuk menghentikan pendarahan.

  • Mengangkat bagian tubuh yang terkena hematoma lebih tinggi dari jantung untuk mengurangi aliran darah ke area yang mengalami perdarahan.

Obat pereda nyeri bisa diberikan jika dibutuhkan. Tindakan operasi biasanya dilakukan untuk pengidap hematoma intrakranial. Komplikasi hematoma yang perlu diwaspadai adalah iritasi pada organ dan jaringan tubuh, infeksi bakteri pada area hematoma dan kerusakan otak permanen.

Kamu perlu berbicara dengan dokter jika memiliki memar pada tubuh yang tak kunjung hilang dan terasa nyeri. Kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi Halodoc via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca Juga: