Hati-Hati, Ini 6 Komplikasi Marasmus yang Perlu Diwaspadai
“Komplikasi marasmus bisa sangat serius pada anak-anak. Tidak hanya menghambat pertumbuhan mereka, bentuk malnutrisi ini juga bisa menyebabkan kelainan dan kehancuran sendi, diare, bradikardia, dan masih banyak lagi.”
Halodoc, Jakarta – Marasmus merupakan salah satu bentuk malnutrisi yang parah, yang terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan asupan protein dan kalori yang cukup. Kurangnya nutrisi ini bisa berkisar dari kekurangan vitamin tertentu hingga kelaparan total.
Baik orang dewasa maupun anak-anak bisa mengalami marasmus, tapi bentuk malnutrisi ini paling sering menyerang anak kecil di negara berkembang. Bukan hanya bisa menghambat pertumbuhan mereka, marasmus juga bisa menyebabkan berbagai komplikasi yang berbahaya bagi anak.
Mengenal Marasmus, Penyebab dan Gejalanya
Marasmus adalah akibat dari kekurangan kalori secara keseluruhan. Jadi, ini adalah defisiensi semua makronutrien, termasuk karbohidrat, lemak, dan protein. Bila seseorang mengidap marasmus, mereka akan kekurangan bahan bakar yang diperlukan untuk mempertahankan fungsi tubuh yang normal. Malnutrisi ini juga menyebabkan kehilangan banyak lemak, otot, dan jaringan lain dalam tubuh. Itulah mengapa pengidap marasmus terlihat sangat kurus.
Marasmus lebih sering terjadi di negara berkembang dengan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi dan kelangkaan pangan yang meluas, dan di mana parasit dan penyakit menular bisa menyebabkan penurunan kalori. Di negara maju, orang lanjut usia yang tinggal di panti jompo dan rumah sakit, atau yang tinggal sendiri dengan sedikit sumber daya, juga berisiko tinggi untuk mengalami marasmus.
Penting untuk dipahami, marasmus terjadi bukan hanya karena terlalu sedikit mengonsumsi makanan saja, tapi pola makan yang keliru juga bisa menyebabkan malnutrisi. Misalnya, menjalani diet yang hanya menekankan pada nutrisi tertentu saja, tapi nutrisi lainnya diabaikan. Selain itu, memiliki kondisi kesehatan yang membuat tubuh kesulitan menyerap atau mengolah nutrisi juga bisa menyebabkan marasmus.
Anak yang mengalami marasmus biasanya bertubuh sangat kurus dengan kerangka tulang yang terlihat menonjol. Kepala mereka mungkin juga tampak besar untuk tubuh mereka yang kurus. Selain itu, berikut gejala marasmus lainnya yang bisa terjadi:
- Memiliki kulit yang kering dan kendur.
- Memiliki rambut kering, rapuh atau rontok.
- Kelesuan, apatis dan kelemahan.
- Mengalami penurunan berat badan lebih dari 40 persen.
- Memiliki indeks massa tubuh di bawah 16.
Komplikasi Marasmus
Komplikasi marasmus bisa sangat serius pada bayi dan anak kecil. Kurangnya nutrisi yang tepat bisa menyebabkan keterlambatan perkembangan fisik dan mental pada anak. Selain itu, komplikasi marasmus yang tidak diobati juga bisa menjadi serius, yaitu:
1. Masalah pertumbuhan
Ini adalah komplikasi marasmus yang utama pada anak. Kekurangan nutrisi bisa membuat anak mengalami keterlambatan perkembangan. Misalnya, tinggi atau berat badan mereka bisa di bawah rata-rata normal, dan perkembangan motorik, serta kemampuan berpikir mereka juga bisa terlambat. Marasmus juga bisa menyebabkan stunting.
2. Deformitas dan kehancuran sendi
Tidak hanya pertumbuhannya di bawah rata-rata, anak yang mengalami marasmus juga bisa mengalami kelainan dan kehancuran sendi. Akibatnya, mereka mungkin rentan mengalami nyeri sendi dan gangguan sendi lainnya
3. Kegagalan atau disfungsi organ
Kekurangan nutrisi makro yang penting bisa menyebabkan organ tidak bisa berfungsi dengan baik dan akhirnya mengalami kegagalan.
4. Diare
Diare bisa menjadi penyebab marasmus, tapi malnutrisi tersebut juga bisa menyebabkan diare. Hal itu karena kekurangan nutrisi membuat tubuh anak dengan marasmus rentan terserang berbagai infeksi, termasuk infeksi pada sistem pencernaan. Bila tidak segera ditangani, diare bisa menyebabkan dehidrasi parah yang bisa berakibat fatal.
5. Bradikardia
Komplikasi marasmus lainnya adalah bradikardia atau detak jantung melambat. Hal itu karena kurangnya asupan kalori bisa membuat tubuh lelah dan lemas, sehingga detak jantung menurun.
6. Hipotermia
Marasmus juga bisa menyebabkan hipotermia atau penurunan suhu badan. Hal itu karena kehilangan massa otot bisa menyebabkan penurunan pengeluaran energi. Nah, metabolisme energi yang berkurang bisa merusak respon pengidap marasmus terhadap perubahan suhu lingkungan, sehingga meningkatkan risiko mereka mengalami hipotermia.
Melihat ada banyak komplikasi marasmus, terutama pada anak, orang tua dianjurkan untuk memperhatikan asupan nutrisi anak sejak ia lahir. Selain dengan memberinya makanan sehat dan bergizi, ibu juga bisa memenuhi kebutuhan nutrisi anak dengan suplemen vitamin.
Untuk cek obat dan vitamin yang dibutuhkan anak, gunakan saja aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play untuk mendapatkan solusi kesehatan terlengkap dengan mudah.