Halodoc, Jakarta – Masalah kulit memang sangat beragam, tetapi jerawat menjadi salah satu yang paling sering terjadi. Biasanya, jerawat identik dengan usia pubertas, meski bisa terjadi pula pada semua umur. Tak hanya berdampak pada penampilan, munculnya jerawat juga memicu sejumlah kondisi psikologis, termasuk cemas, stres, atau penurunan kepercayaan diri. 

Inilah mengapa, tak sedikit orang yang mengalami masalah jerawat pada akhirnya melakukan berbagai cara untuk mengatasi gangguan kulit ini. Salah satunya yaitu menggunakan obat isotretinoin. Obat ini memang direkomendasikan untuk mengatasi jerawat atau komedo yang meradang atau tidak membaik meski telah dilakukan pengobatan.

Risiko Pemakaian Isotretinoin

Dosis penggunaan isotretinoin biasanya sebanyak dua kali dalam sehari saat makan. Dosis dan jangka waktu pemakaian obat ini sangat bervariasi sesuai dengan pertimbangan dokter.

Meski efektif untuk mengatasi jerawat, obat ini juga tidak lepas dari efek samping yang pastinya perlu kamu perhatikan, yaitu:

1. Kulit jadi kering dan lebih sensitif

Ini menjadi efek samping yang paling sering terjadi karena pemakaian isotretinoin. Obat ini akan membuat kulit menjadi kering, mudah mengalami iritasi dan mengelupas. 

Sayangnya, pengelupasan akan menyebabkan kulit jadi hipersensitif terhadap paparan sinar matahari maupun metode perawatan kulit lain, tak terkecuali waxing, laser, atau dermabrasi. 

Agar hal ini tidak terjadi, solusi yang bisa kamu lakukan adalah memakai tabir surya, pelembap, dan sebaiknya tidak melakukan perawatan kulit sekitar 6 bulan setelah selesai memakai obat isotretinoin. 

2. Kering pada hidung, bibir, mata, dan mulut

Selain kulit, efek samping pemakaian isotretinoin juga menyebabkan kering pada hidung, bibir, mata, dan mulut.

Efek samping ini bahkan membuat mata mudah mengalami iritasi, terdapat luka di bagian sudut bibir, dan mengeringnya mukosa hidung yang membuat seseorang menjadi mudah mengalami mimisan. 

3. Alergi

Sebenarnya, ini adalah reaksi dari pemakaian isotretinoin yang jarang terjadi. Gejalanya berupa wajah membengkak, kesulitan bernapas, sakit kepala parah, dan muncul ruam kemerahan pada kulit.

Apabila kamu mengalami reaksi alergi saat sedang menjalani pengobatan, sebaiknya kamu segera hubungi dokter tepercaya untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

4. Jerawat semakin banyak

Saat awal pengobatan, kamu mungkin mendapati bahwa jerawat justru muncul lebih banyak.

Sebenarnya, ini adalah salah satu efek samping awal saat memakai isotretinoin sebelum akhirnya membantu mengurangi munculnya jerawat. 

Meski demikian, apabila munculnya jerawat justru terjadi dalam waktu lama dan seperti acne flare, sebaiknya kamu segera melakukan pemeriksaan lagi ke dokter. 

5. Memicu peningkatan lemak darah dan enzim pada hati

Efek samping penggunaan isotretinoin yang lain adalah memicu peningkatan lemak darah dan enzim pada hati. Ini termasuk peningkatan trigliserida dan kolesterol jahat atau LDL. 

Inilah mengapa, dokter biasanya akan memantau kadar lemak darah dan enzim hati, sebelum memutuskan apakah kamu boleh menggunakan isotretinoin. Pemantauan dilakukan melalui tes darah, dan dilakukan pula selama kamu menggunakan obat tersebut. 

Ingat, isotretinoin tidak boleh digunakan pada ibu hamil. Sebab, bisa memicu kondisi yang serius pada janin, seperti keguguran, janin mengalami kecacatan, dan kelahiran prematur.

Kamu bisa pakai aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter tepercaya, kapan saja dan di mana saja. Cek Play Store atau App Store untuk download aplikasi Halodoc secara gratis. 

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2022. Effects of Isotretinoin (Accutane) on the Body.

Drugs. Diakses pada 2022. Isotretinoin.

American Academy of Dermatology. Diakses pada 2022. Isotretinoin: Treatment for Severe Acne.

DermNet New Zealand. Diakses pada 2022. Isotretinoin.