Hati-Hati Infeksi Malaria bisa Terjadi Tanpa Gejala
Halodoc, Jakarta – Malaria adalah penyakit serius dan terkadang fatal yang disebabkan oleh parasit yang umumnya menginfeksi jenis nyamuk tertentu. Orang yang terkena malaria biasanya akan mengalami gejala demam tinggi dan menggigil yang mirip penyakit mirip flu.
Selain bergejala, ada juga infeksi malaria yang terjadi tanpa gejala. Mengapa itu bisa terjadi? Jumlah parasit yang sedikit dapat membuat pemeriksaan mikroskopis tidak bisa mendeteksi infeksi malaria. Penelitian menunjukkan malaria tanpa gejala hanya mengandung sedikit parasit, kira-kira 5 parasit per mikroliter darah pengidapnya.
Baca juga: Waspadai Komplikasi yang Diakibatkan Malaria pada Si Kecil
Malaria Tanpa Gejala, Seberapa Berbahaya?
Penyakit malaria adalah salah satu masalah kesehatan terbesar di wilayah tropis. Infeksi malaria tanpa gejala ini bisa menjadi berbahaya dan berisiko. Penularan malaria tanpa gejala bisa saja terjadi dari orang ke orang, sehingga mengakibatkan penularan massal. Perlu diketahui penularan malaria terjadi karena populasi nyamuk Anopheles sp dan parasit Plasmodium sp.
Di daerah infeksi malaria menjadi endemik, infeksi malaria kerap tidak menimbulkan gejala. Salah satunya dikarenakan perubahan tingkat resistensi orang-orang yang bahkan kekebalan tersebut bisa diturunkan secara genetik.
Lantas, bagaimana pengobatan untuk infeksi malaria tanpa gejala? Sejauh ini terapi pengobatan yang dilakukan adalah pengobatan rejimen yang mengandung artemisinin yang dilaporkan dapat menurunkan carrier gametosit dan mengurangi penularan antar-individu.
Terapi kombinasi Artemisinin (ACT) yang digunakan sebagai terapi lini pertama pada malaria dilaporkan cukup efisien untuk mengurangi pada level gametosit submikroskopik. Kombinasi Primakuin dengan sulphadoxine-pyrimethamine dan artesunate dinilai aman dan sangat efisien untuk menghilangkan gametosit P. falciparum.
Infeksi malaria tanpa gejala memang sulit didiagnosis karena rendahnya tingkat parasitemia. Strategi pencegahan penularan malaria tanpa gejala dapat dimulai dengan program pemberantasan malaria terutama pada kelompok penduduk yang berisiko tinggi tertular malaria.
Baca juga: Ini Penyebab dan Cara Atasi Kejang Demam pada Anak
Penduduk yang mempunyai risiko tinggi untuk tertular malaria adalah pada kelompok umur 1-5 dan ibu hamil. Itulah sebabnya direkomendasikan skrining parasit malaria rutin untuk semua ibu hamil.
Selain itu program perlindungan dari gigitan nyamuk dengan pemasangan kelambu atau pemasangan kain kasa pada setiap ventilasi juga tetap perlu diberlakukan. Informasi selengkapnya mengenai infeksi malaria tanpa gejala bisa ditanyakan kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa membeli obat dan keperluan kesehatan lainnya di Halodoc ya!
Fakta Penyakit Malaria
Malaria adalah penyakit yang bisa mengancam jiwa dan disebabkan oleh parasit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Pada 2019, diperkirakan ada 229 juta kasus malaria di seluruh dunia dengan kematian mencapai 409.000 orang.
Anak usia di bawah 5 tahun merupakan kelompok yang paling rentan terkena malaria. Menurut World Health Organization, 274.000 anak di bawah usia 5 tahun meninggal karena malaria.
Baca juga: Kenali 3 Fakta Mengenai Demam Lembah
Umumnya malaria adalah penyakit yang ditandai dengan demam akut. Pada orang yang tidak kebal, gejala biasanya muncul 10–15 hari setelah gigitan nyamuk. Jika tidak diobati dalam waktu 24 jam, malaria dapat berkembang menjadi penyakit yang parah, sering kali menyebabkan kematian.
Anak-anak dengan malaria berat sering kali mengalami satu atau lebih gejala mulai dari anemia berat, gangguan pernapasan akibat asidosis metabolik, atau malaria serebral. Pada orang dewasa, kegagalan multi-organ juga sering terjadi. Di daerah endemik malaria, orang mungkin mengembangkan kekebalan parsial, memungkinkan terjadinya infeksi tanpa gejala.
Referensi:
Kompas.com. Diakses pada 2021. Malaria Tanpa Gejala, Infeksi Senyap yang Bisa Gagalkan Rencana Indonesia.
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh. Diakses pada 2021. MALARIA ASIMTOMATIK: TANTANGAN DALAM PENGENDALIAN MALARIA.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. Malaria.
Medical Xpress. Diakses pada 2021. Researchers describe the dynamics of P. falciparum infections in adults without fever.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan