Hati-Hati Hepatitis C yang Menular
Halodoc, Jakarta – Hepatitis C merupakan jenis hepatitis yang paling berbahaya. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV) yang dapat menyebabkan kerusakan hati yang fatal. Selain itu, hepatitis C juga bisa menular dari satu orang ke orang lain melalui paparan darah yang sudah terkontaminasi virus HCV. Karena itu, kamu perlu tahu tindakan pencegahan apa saja yang bisa kamu lakukan agar terhindar dari hepatitis C yang menular.
Gejala Hepatitis C
Yang membuat Hepatitis C berbahaya adalah karena penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang berarti pada tahap-tahap awal, sehingga banyak orang sering terlambat menyadari bahwa dirinya sudah terinfeksi virus sampai beberapa tahun kemudian ketika kondisi hepatitis C sudah mencapai tahap akhir atau kronis yang menyebabkan organ hatinya mengalami kerusakan permanen.
Kalaupun hepatitis C menimbulkan gejala, indikasinya mirip dengan penyakit flu, seperti merasa lelah, badan terasa pegal-pegal, dan tidak nafsu makan.
Setelah dibiarkan sampai bertahun-tahun kemudian, hepatitis C akan mencapai tahap kronis dan bisa menimbulkan gejala-gejala, seperti mudah berdarah, mudah memar, kulit gatal, kaki membengkak, berat badan menurun dan cairan menumpuk di perut.
Baca juga: Asites, Kondisi Akibat Penyakit Liver yang Bikin Perut Buncit
Cara Hepatitis C Menular
Kamu bisa tertular hepatitis C bila melakukan kontak langsung dengan darah pengidap. Hal ini karena virus hepatitis C berkembang dalam darah. Berikut beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko kamu terkena virus hepatitis C:
- Menggunakan obat-obatan terlarang dan berbagi jarum suntik.
- Membuat tato atau tindik di tempat yang peralatannya tidak steril.
- Sering pinjam meminjam barang pribadi dengan orang lain, seperti gunting kuku, sikat gigi, dan alat cukur.
- Melakukan hubungan intim dengan pengidap hepatitis C.
Baca juga: Ingin Piercing Tubuh? Ini Tips Amannya!
Bahaya Hepatitis C
Bila dibiarkan selama bertahun-tahun dan tidak diobati, infeksi hepatitis C bisa menyebabkan kerusakan hati yang fatal. Komplikasi-komplikasi yang disebabkan hepatitis C antara lain, sirosis, kanker hati dan gagal hati.
Virus hepatitis C juga bisa berkembang menjadi tahap akut dan kronis. Hepatitis C akut adalah infeksi yang terjadi pada 6 bulan pertama, biasanya tidak menimbulkan gejala dan jarang menyebabkan kematian. Sebagian pengidap hepatitis C akut dapat sembuh tanpa penanganan khusus. Sedangkan sebanyak 55 sampai 85 persen pengidap tetap menyimpan virus HCV dalam waktu yang lama, sehingga dapat berkembang menjadi hepatitis C kronis. Pengidap hepatitis C kronis berisiko mengalami sirosis hati dalam waktu 20 tahun. Bila sudah parah, sirosis dapat menyebabkan gagal hati dan kanker hati. Satu-satunya jalan untuk menyembuhkan sirosis dan gagal hati adalah dengan melakukan prosedur transplantasi hati, sedangkan kanker hati umumnya sulit disembuhkan.
Cara Mendiagnosis Hepatitis C
Karena hepatitis C seringkali tidak menimbulkan gejala, orang-orang yang berisiko tinggi tertular penyakit ini disarankan untuk menjalani tes darah untuk mendeteksi adanya virus hepatitis C. Misalnya, orang yang pernah menggunakan obat-obatan terlarang dengan jarum suntik atau orang yang pernah melakukan transfusi darah. Dengan melakukan pemeriksaan sedini mungkin, tindakan pengobatan dapat dilakukan lebih awal, sehingga pengidap dapat terhindar dari kerusakan hati.
Cara Mengobati Hepatitis C
Hepatitis C tidak selalu memerlukan penanganan khusus, karena sistem kekebalan tubuh mampu melawan infeksi dengan sendirinya. Pengidap hepatitis C akut pun biasanya dapat sembuh tanpa memerlukan perlu dirawat secara khusus. Sedangkan pengidap hepatitis C kronis perlu mengonsumsi obat-obatan antivirus yang diresepkan oleh dokter untuk mencegah virus berkembang dan menyebabkan kerusakan hati.
Namun, pengidap diharapkan untuk tetap berhati-hati, karena meskipun sudah sembuh, kemungkinan untuk kembali mengidap hepatitis C masih ada. Jadi, berhentilah menggunakan obat-obatan terlarang, hindari berbagi barang-barang pribadi dengan orang lain dan gunakan alat pengaman saat berhubungan seks agar terhindar dari hepatitis C yang menular. Tindakan pencegahan tersebut penting untuk dilakukan karena sampai saat ini hepatitis C belum bisa dicegah dengan vaksinasi.
Kalau kamu ingin tahu lebih jauh seputar gejala hepatitis C, tanyakan saja pada ahlinya lewat aplikasi Halodoc. Ibu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan