Hati-hati Alami Kemandulan, Ini Cara untuk Mencegah Penyakit Varikokel
Halodoc, Jakarta - Varikokel merupakan kondisi membengkaknya pembuluh darah vena dalam buah zakar (skrotum). Vena adalah pembuluh darah yang bertugas membawa darah dari sel dan jaringan kembali ke jantung, untuk kemudian ditukar dengan sel darah baru yang mengandung oksigen. Kondisi skrotum yang terkena varikokel mirip dengan varises pada kaki.
Varikokel dapat terjadi pada salah satu atau kedua sisi buah zakar. Namun, penyakit yang sering juga disebut sebagai ‘varises testis’ ini umumnya terjadi pada sisi kiri, karena bagian ini lebih sering mendapat tekanan, dibanding sisi sebelah kanan. Kondisi ini dapat menyebabkan buah zakar menjadi bengkak dan meregang.
Varikokel sangat sering terjadi pada remaja dan lansia, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menyerang anak-anak. Penyakit ini tidak memengaruhi aktivitas harian, tetapi dapat menyebabkan tidak subur. Hingga saat ini, tercatat ada sekitar 40 persen laki-laki yang mengalami masalah kesuburan akibat mengalami varikokel.
Gejala yang Muncul
Penyakit ini umumnya tidak memiliki gejala yang langsung bisa dikenali. Pengidapnya biasanya tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit ini hingga dokter melakukan pemeriksaan testis. Kadang, seseorang bisa merasa skrotumnya membesar tetapi tidak nyeri, atau merasa testisnya jadi lebih berat sebelah atau terasa panas.
Namun, bila mengalami beberapa tanda-tanda varises pada testis, gejala-gejala berikut mungkin saja terjadi:
-
Muncul benjolan tiba-tiba pada salah satu buah zakar.
-
Skrotum membengkak dan terasa sakit bila ditekan.
-
Garis pembuluh darah di bagian testis membesar atau bahkan garisnya terpelintir.
-
Mengalami nyeri yang timbul-hilang atau bahkan berulang dalam waktu lama.
Belum diketahui pasti penyebab terjadinya varikokel. Namun, kondisi ini diduga terjadi lantaran tidak berfungsinya katup pembuluh darah pada testis, sehingga membuat aliran darah terhambat. Ketika aliran darah melambat, darah mungkin akan tersumbat di pembuluh darah vena, sehingga menyebabkan terjadinya pembengkakan. Kondisi itu lah yang kemudian disebut sebagai varikokel.
Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Beberapa cara berikut dapat dilakukan untuk mencegah, atau setidaknya, mendeteksi dini adanya varikokel pada skrotum atau tidak.
1. Lakukan Pemeriksaan Mandiri Secara Rutin
Berbeda dengan Mr. P, kebanyakan testis pria berukuran sama. Namun, tidak menutup kemungkinan, seseorang memiliki testis yang lebih besar dari yang lain. Testis yang normal umumnya terasa lembut, tanpa gumpalan atau benjolan, serta terasa kokoh tapi tidak keras. Saat dipegang atau diraba, akan ada pembuluh lembut di belakang testis, atau yang biasa disebut dengan epididimis.
Pemeriksaan rutin terhadap testis sebagai langkah pencegahan dan pendeteksian dini adanya varikokel, dapat dilakukan secara mandiri. Pemeriksaan pada testis disarankan dilakukan pada malam hari, sehabis mandi air hangat. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan skrotum dalam keadaan relaks dan lembut, sehingga bisa dirasakan dengan baik.
Cobalah memegang testis sedikit lebih ketat, namun tetap santai. Rasakan apakah ada tanda-tanda aneh seperti pembengkakan, nyeri ketika disentuh agak keras, atau rasa gatal yang tidak biasa. Jika ada, segeralah berdiskusi dengan dokter untuk memastikan diagnosis.
2. Jangan Memakai Celana Ketat
Celana yang terlalu ketat dapat membuat testis tertekan, sehingga membuat aliran darah pada area genital melambat. Jika dipakai terlalu sering, hal ini dapat berpotensi menyebabkan terjadinya varikokel. Oleh sebab itu, cobalah untuk selalu memakai celana yang agak longgar, sehingga sirkulasi darah pada skrotum pun tidak terganggu.
3. Kurangi Kegiatan yang Dapat Menekan Bagian Bawah Perut
Beberapa penelitian menemukan bahwa beberapa aktivitas tertentu dapat meningkatkan risiko untuk terjadinya varikokel. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah kegiatan yang membuat tekanan di dalam rongga perut meningkat sehingga bagian tubuh lain yang berlokasi di bawah perut terkena dampak peningkatan tekanan tersebut (aliran balik dari bagian tubuh yang lebih bawah akan melambat). Contoh kegiatannya adalah angkat berat, atau kegiatan lain yang menyebabkan kondisi mengejan terlalu sering, misalnya seringnya buang air besar yang keras sehingga menimbulkan kebiasaan mengejan.
Itu lah sedikit penjelasan tentang varikokel dan cara pencegahan yang dapat dilakukan. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal kondisi ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan