Harus Tahu, Ini Manfaat Hormon Testosteron dan Cara Meningkatkannya
“Hormon testosteron memiliki peran penting pada tubuh pria maupun wanita. Maka dari itu, kamu perlu ketahui berbagai manfaat dan cara meningkatkan kadarnya untuk menunjang kesehatan.”
DAFTAR ISI
- Apa Itu Testosteron?
- Dosis Pemberian Hormon Testosteron
- Berbagai Manfaat Hormon Testosteron bagi Tubuh
- Efek Samping Terapi Hormon Testosteron
- Cara Meningkatkan Hormon Testosteron di Tubuh
Halodoc, Jakarta – Testosteron adalah hormon yang berhubungan erat dengan pria, meskipun tubuh wanita juga memiliki hormon ini dalam jumlah kecil.
Bagi pria, hormon testosteron memiliki peran penting dalam membentuk massa otot, meningkatkan libido, serta mendukung pertumbuhan fisik dan maskulinitas pria.
Namun, apa sih manfaat hormon ini secara lengkap? Serta, bagaimana cara meningkatkannya? Berikut ulasannya!
Apa Itu Testosteron?
Testosteron adalah hormon seks utama pada pria. Hormon ini termasuk dalam kelompok hormon yang disebut androgen, yang juga dikenal sebagai steroid atau hormon seks pria.
Testosteron memainkan peran penting dalam perkembangan karakteristik pria selama masa pubertas, serta mempertahankan fungsi tubuh yang normal pada orang dewasa.
Kadar testosteron dapat menurun seiring bertambahnya usia. Dalam beberapa kasus, terapi penggantian testosteron dapat direkomendasikan untuk mengatasi defisiensi testosteron.
Dosis Pemberian Hormon Testosteron
Pemberian dosis testosteron untuk terapi penggantian hormon atau kondisi medis lainnya bergantung pada beberapa faktor seperti alasan penggunaan, usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan secara keseluruhan, dan respons individu terhadap pengobatan.
Berikut adalah beberapa bentuk dan dosis umum testosteron yang digunakan dalam terapi:
1. Testosteron Injeksi
- Testosteron enantat/cypionat: Biasanya diberikan melalui injeksi intramuskular (IM) setiap 1-4 minggu. Dosis umumnya berkisar antara 50-200 mg per minggu atau 100-400 mg setiap 2-4 minggu.
- Testosteron propionat: Biasanya diberikan setiap 2-3 hari dengan dosis sekitar 25-50 mg per injeksi.
2. Testosteron gel
Dosis umum adalah 5-10 gram gel per hari, yang mengandung 50-100 mg testosteron. Gel dioleskan pada kulit, biasanya di bahu atau lengan atas.
3. Testosteron patch
Dosis patch bervariasi, biasanya sekitar 2.5-5 mg yang diaplikasikan pada kulit setiap hari.
4. Testosteron krim/lotion
Krim atau lotion testosteron biasanya diaplikasikan setiap hari dengan dosis yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan individu.
5. Testosteron implant
Implan subkutan yang mengandung testosteron dapat dimasukkan di bawah kulit setiap 3-6 bulan. Dosis dapat bervariasi tergantung pada produk yang digunakan.
6. Testosteron oral/bukal
Bentuk oral testosteron biasanya diberikan dalam dosis 40-120 mg per hari. Bentuk bukal (ditempatkan di antara gusi dan pipi) biasanya diberikan dalam dosis sekitar 30 mg dua kali sehari.
Penting untuk dicatat bahwa, terapi testosteron harus selalu dilakukan di bawah pengawasan medis. Sebab selama terapi, dokter akan memantau kadar testosteron dalam darah dan menyesuaikan dosis sesuai dengan kebutuhan dan respons individu.
Selain itu, kamu juga perlu memastikan kadar hormon testosteron tetap terjaga. Sebab jika tidak, ada sejumlah Dampak Kelebihan dan Kekurangan Hormon Testosteron.
Berbagai Manfaat Hormon Testosteron bagi Tubuh
Hormon ini diproduksi di testis pria, sementara pada wanita di ovarium. Produksi testosteron dapat meningkat hingga 30 kali pada pria ketika memasuki masa remaja dan usia dewasa awal. Namun, setelah melewati usia 30 tahun, perlahan produksinya mulai menurun.
Berikut manfaat dari hormon testosteron:
- Tingkat massa otot dan tulang. Hormon ini akan membantu mensintesis protein yang dibutuhkan agar massa otot dan tulang bertambah.
- Pertumbuhan rambut wajah dan kemaluan. Testosteron merupakan bagian dari hormon androgen yang memiliki dampak langsung pada pertumbuhan rambut.
- Perkembangan karakteristik pria. Hormon testosteron juga dapat merangsang perkembangan karakteristik pria seperti pertumbuhan rambut halus di tubuh (jambang, jenggot, bulu kemaluan dan bulu ketiak), serta suara yang lebih parau.
- Meningkatkan dorongan seks. Hormon testosteron yang meningkat selama masa pubertas akan memicu dorongan atau hasrat seksual yang lebih tinggi.
- Memengaruhi suasana hati dan kualitas hidup. Hormon testosteron yang cukup akan membuat pria lebih berenergi, yang kemudian dapat memengaruhi suasana hati dan meningkatkan kualitas hidup.
- Hormon testosteron bisa membantu memaksimalkan memori verbal dan kemampuan berpikir seseorang.
Saat seseorang meningkatkan kadar hormon di dalam tubuhnya, ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan, antara lain:
1. Meningkatkan kesehatan jantung
Testosteron dapat membantu produksi sel darah merah yang melalui sumsum tulang. Dengan lebih banyaknya darah merah yang beredar, tingkat kesehatan tubuh meningkat secara keseluruhan.
Jika kadar testosteron rendah, risiko mengalami masalah kardiovaskular bisa lebih tinggi.
2. Meningkatkan massa otot
Hormon testosteron bertanggung jawab dalam peningkatan massa otot sekaligus mengurangi lemak pada tubuh. Dengan begitu, berat badan bisa dikontrol dengan baik dan energi tubuh mengalami peningkatan.
Maka dari itu, beberapa orang yang ingin memiliki otot lebih besar disarankan mengonsumsi suplemen peningkat hormon ini.
3. Libido lebih baik
Testosteron yang cukup di dalam tubuh secara alami dapat meningkatkan gairan dan aktivitas seksual.
Sebaliknya, jika kadar testosteron rendah, pria akan lebih sulit mendapatkan gairah seksual. Kondisi ini tentunya bisa memengaruhi keharmonisan hubungan kamu dan pasangan.
Nah, Sebelum Memulai Terapi Testosteron, Perhatikan Hal Ini ya!
Efek Samping Terapi Hormon Testosteron
Seperti halnya pengobatan lainnya, terapi testosteron juga dapat memiliki efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi:
- Meningkatkan risiko masalah kardiovaskular seperti serangan jantung, stroke, dan hipertensi (tekanan darah tinggi).
- Mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Penggunaan testosteron, terutama dalam bentuk oral, dapat menyebabkan kerusakan hati atau penyakit hati.
- Terapi testosteron dapat menyebabkan pembesaran prostat (benign prostatic hyperplasia) atau memperburuk kanker prostat yang sudah ada.
- Masalah kulit seperti jerawat, kulit berminyak, dan reaksi alergi di tempat aplikasi (untuk gel atau patch).
- Menyebabkan retensi cairan, yang dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki (edema).
- Memperburuk sleep apnea, kondisi di mana pernapasan terhenti sementara selama tidur.
- Beberapa orang mungkin mengalami perubahan suasana hati, peningkatan agresi, atau perubahan perilaku lainnya.
- Pada pria, penggunaan testosteron dapat menyebabkan penurunan produksi sperma, yang dapat mempengaruhi kesuburan. Pada wanita, testosteron dapat menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi dan karakteristik seksual sekunder seperti suara yang lebih dalam dan pertumbuhan rambut wajah.
- Menyebabkan pembesaran payudara (ginekomastia).
- Meningkatkan produksi sel darah merah, yang dapat menyebabkan peningkatan risiko pembekuan darah.
Namun, tidak semua pria akan mengalami efek samping ini. Beberapa efek samping mungkin dapat dikelola dengan menyesuaikan dosis atau perubahan metode pengobatan.
Cara Meningkatkan Hormon Testosteron di Tubuh
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar testosteron pada tubuh terjaga kadarnya, yaitu:
1. Perbanyak konsumsi protein
Pastikan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan yang kaya kandungan protein, seperti daging sapi tanpa lemak, ayam, ikan, serta telur. Selain itu, tahu dan tempe juga bisa menjadi pilihan yang bisa dikonsumsi setiap hari.
Saat konsumsi makanan ini tidak tercukupi, tubuh memproduksi lebih banyak zat yang mengikat testosteron, sehingga kadar hormon tersebut menurun.
Berikut Ini 6 Pilihan Makanan yang Tinggi Protein yang bisa dikonsumsi untuk menjaga kadar testosteron tetap normal.
2. Perbanyak konsumsi ikan
Ada beberapa ikan yang mengandung lemak dan kaya vitamin D, seperti salmon, tuna, dan mackerel. Makanan ini dapat menjadi penguat testosteron alami, karena memiliki peran penting dalam peningkatan produksi hormon tersebut.
3. Kurangi tingkat stres
Kamu perlu tahu apabila stres dalam jangka panjang dapat meningkatkan kadar hormon kortisol di dalam tubuh. Peningkatan kortisol dapat mengurangi testosteron dalam tubuh.
Maka dari itu, kelola stres dengan baik agar kadar testosteron tetap terjaga. Berikut Ini Cara Menghilangkan Stres yang Mudah dan Ampuh.
4. Penuhi kebutuhan vitamin D
Vitamin D sendiri adalah mikronutrien yang memiliki peran penting pada kesehatan tubuh. Jika vitamin ini terpenuhi, maka ini dapat meningkatkan kadar testosteron dan memperbaiki masalah disfungsi ereksi.
Kamu bisa memenuhi kebutuhan vitamin D dengan berjemur pada sinar matahari atau mengonsumsi suplemen. Selain itu, ada sejumlah produk vitamin D yang bisa dikonsumsi sehari-hari, rekomendasinya bisa kamu cari tahu pada artikel berikut ini: Rekomendasi Suplemen Vitamin D yang Bagus di Apotek.
Testosteron merupakan hormon yang penting bagi pria. Maka dari itu, penting bagi kamu memastikan kadarnya tetap tinggi di dalam tubuh. Hal ini juga dapat membuat tubuh lebih sehat dan terlihat bugar.
Apabila masih memiliki pertanyaan lainnya, fitur tanya dokter dari Halodoc bisa kamu gunakan untuk berinteraksi dengan ahlinya. Selain itu, kamu juga mendapatkan layanan Halodoc Home Lab untuk tes pemeriksaan kesehatan.
Dengan menggunakan aplikasi Halodoc, kemudahan dalam akses kesehatan bisa kamu dapatkan melalui smartphone di tangan.
Jangan ragu lagi, ayo download aplikasinya sekarang juga.