Harus Tahu, Infeksi Candida yang Sebabkan Iritasi pada Miss V

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   24 Maret 2020
Harus Tahu, Infeksi Candida yang Sebabkan Iritasi pada Miss VHarus Tahu, Infeksi Candida yang Sebabkan Iritasi pada Miss V

Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu merasakan gejala seperti gatal atau rasa sakit pada vagina dan kemudian muncul rasa sakit saat buang air kecil dan berhubungan intim? Ini bisa jadi gejala kamu mengalami infeksi candida. Saat mengalami infeksi ini kamu juga biasanya akan mengalami keputihan yang tidak normal. 

Infeksi candida atau candidiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh ragi (sejenis jamur) yang disebut Candida. Candida hidup di dalam tubuh seperti mulut, tenggorokan, usus, dan vagina, kemudian menyebabkan masalah di tempat ia tumbuh. Kadang-kadang Candida berkembang biak dan menyebabkan infeksi. Kandidiasis di vagina biasanya disebut infeksi jamur vagina. Nama lain untuk infeksi ini adalah kandidiasis vagina, kandidiasis vulvovaginal, atau vaginitis candida. 

Baca juga: Inilah Cara Ampuh Mengobati Candidiasis

Penyebab dan Faktor Risiko Infeksi Candida 

Jamur Candida albicans bertanggung jawab atas sebagian besar infeksi ini. Vagina tiap wanita secara alami mengandung campuran ragi yang seimbang, termasuk candida, dan bakteri. Nah, bakteri tertentu seperti lactobacillus bertindak untuk mencegah pertumbuhan berlebih ragi. Namun, keseimbangan itu bisa terganggu. Pertumbuhan berlebih candida atau penetrasi jamur ke dalam lapisan sel vagina yang lebih dalam menyebabkan tanda dan gejala infeksi jamur.

Pertumbuhan berlebih jamur di vagina disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

  • Penggunaan antibiotik, yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam flora vagina alami;

  • Kehamilan;

  • Diabetes yang tidak terkontrol;

  • Sistem kekebalan tubuh terganggu;

  • Menggunakan kontrasepsi oral atau terapi hormon yang meningkatkan kadar estrogen.

Baca juga: Begini Ciri Keputihan yang Normal

Sementara faktor risiko meningkat pada orang-orang dengan kondisi: 

  • Tengah Mengonsumsi Antibiotik. Infeksi ragi sering terjadi pada wanita yang minum antibiotik. Antibiotik spektrum luas, yang membunuh berbagai bakteri dapat membunuh bakteri sehat di vagina, yang kemudian menyebabkan pertumbuhan jamur yang berlebih.
  • Peningkatan Kadar Estrogen. Infeksi ragi lebih sering terjadi pada wanita dengan kadar estrogen lebih tinggi, seperti wanita hamil atau wanita yang minum pil KB estrogen dosis tinggi atau terapi hormon estrogen;
  • Diabetes yang Tidak Terkontrol. Wanita dengan gula darah yang tidak terkontrol juga memiliki risiko infeksi jamur yang lebih besar daripada wanita dengan gula darah yang terkontrol dengan baik;
  • Gangguan Sistem Imun. Wanita dengan kekebalan yang lebih rendah, seperti akibat terapi kortikosteroid atau infeksi HIV lebih mungkin untuk mendapatkan infeksi jamur.

Meskipun sebagian besar kandidiasis vagina ringan, beberapa wanita dapat mengembangkan infeksi parah yang menyebabkan kemerahan, pembengkakan, dan retakan pada dinding vagina.

Segera periksakan diri ke rumah sakit jika kamu mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas. Kamu bisa buat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc, dan ikuti semua rangkaian perawatan dan pengobatan yang diberikan dokter.

Pengobatan Infeksi Candida

Kandidiasis vagina biasanya diobati dengan obat antijamur yang diterapkan di dalam vagina atau obat oral dosis tunggal flukonazol. Perawatan lain mungkin diperlukan untuk infeksi yang lebih parah, yang tidak membaik, atau yang kembali muncul padahal sudah membaik. Perawatan ini mencakup lebih banyak dosis flukonazol yang diminum atau obat-obatan lain yang diterapkan di dalam vagina, seperti asam borat, nistatin, atau flusitosin.

Baca juga: Hati-hati Melakukan Ratus Miss V, Ini Bahayanya

Pencegahan Infeksi Candida

Cara untuk mengurangi risiko infeksi jamur vagina dengan mengenakan pakaian dalam yang memiliki selangkangan kapas dan tidak terlalu erat. Kamu dapat membantu menghindari infeksi ini dengan menghindari beberapa hal, seperti:

  • Penggunaan pantyhose yang pas;
  • Melakukan douching, karena bisa menghilangkan beberapa bakteri normal di vagina yang melindungi kamu dari infeksi;
  • Produk feminin beraroma, termasuk sabun dengan busa, pembalut dan tampon;
  • Mandi air panas;
  • Penggunaan antibiotik yang tidak perlu, seperti pilek atau infeksi virus lainnya;
  • Penggunaan pakaian basah, seperti pakaian renang dan pakaian olahraga, untuk jangka waktu yang lama.

Itulah hal yang perlu kamu tahu mengenai infeksi candida yang bisa sebabkan gejala gatal pada vagina. Jika kamu ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai hal ini, kamu bisa bertanya pada dokter di Halodoc. Dokter selalu siaga memberikan saran dan informasi kesehatan yang kamu butuhkan hanya dengan smartphone!

 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Yeast Infection (Vaginal).
CDC. Diakses pada 2020. Vaginal Candidiasis.