Harus Tahu Hoaks tentang Vaksin Flu

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 November 2020
Harus Tahu Hoaks tentang Vaksin FluHarus Tahu Hoaks tentang Vaksin Flu

Halodoc, Jakarta - Vaksin influenza merupakan vaksin yang berguna untuk melindungi diri dari penyakit flu. Vaksin ini diberikan sebanyak satu kali dalam setahun lalu dilanjutkan dengan pengulangan setiap satu tahun sekali. Meski penyakit ini sepele bagi sebagian orang, tetapi pada beberapa orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah dapat berujung pada kematian.

Selain meredakan gejala dan mencegah munculnya sejumlah komplikasi, vaksin berguna untuk memutus penyebaran rantai penyakit flu. Virus flu sangat mudah menyebar melalui percikan air liur atau melakukan kontak langsung dengan pengidap yang terinfeksi. Belakangan ini beredar kabar hoaks vaksin flu yang tidak boleh dipercaya begitu saja.

Pasalnya, vaksin flu memiliki manfaat yang sangat banyak, salah satunya adalah mencegah timbul dan memperparah gejala. Beberapa gejala flu yang perlu diwaspadai, yaitu batuk kering, demam, sakit kepala, pilek, nyeri otot, dan lemas. Jika tidak diatasi segera, flu dapat bertahan hingga dua minggu, bahkan bisa mengakibatkan kematian.

Baca juga: Siapa Sajakah yang Perlu Vaksinasi Flu?

Hoaks Vaksin Flu yang Tidak Boleh Dipercaya Begitu Saja

Hoaks vaksin flu yang belakangan ini beredar di dunia maya adalah, seseorang yang memperoleh vaksin dapat memperparah infeksi virus corona yang dialami. Hoaks tersebut beredar karena ada yang menyebutkan jika salah satu efek samping dari vaksin flu adalah hancurnya DNA dalam tubuh seseorang. Lantas, bagaimana informasi yang jelas mengenai hal tersebut?

Jelas hoaks vaksin flu yang beredar sangat meresahkan dan tidak benar adanya. Hingga kini, tidak ada penelitian resmi yang dilakukan dan menyebutkan jika vaksin flu dapat memicu munculnya infeksi virus corona dalam tubuh seseorang. Berita hoaks yang beredar ditemukan jika penelusuran kata kunci dan tulisan yang dituangkan dalam caption, mengungkapkan jika hal tersebut berasal dari studi tahun 2012 sebelum munculnya infeksi virus corona.

Hasil studi tersebut tidak menuliskan jika vaksin flu membuat orang terjangkit COVID-19. Sebaliknya, ditemukan dalam sekelompok anak-anak yang menerima vaksin influenza tidak aktif trivalen, akan memicu peningkatan infeksi virus pernapasan, termasuk virus corona. Bukan itu saja, vaksin influenza tidak aktif trivalen juga dapat memicu penyakit dengan gejala flu biasa, hingga parah.

Namun, hasil studi yang ditemukan tersebut sangat lemah dan hanya merujuk pada sedikit sampel, yaitu hanya 115 anak. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) menjelaskan jika ada kesalahpahaman tentang vaksinasi flu dengan COVID-19. Pasalnya, tidak ada penelitian lain yang menemukan efek ini, dan tidak diketahui mengapa temuan ini terdeteksi dalam satu penelitian. 

Baca juga: Ini Pentingnya Lakukan Vaksin Flu pada Anak di Era New Normal

Jadi, Bagaimana Kesimpulannya?

Kesimpulannya sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Vaksin flu dapat meningkatkan risiko terinfeksi virus corona adalah tidak benar. Vaksin ini sangat dibutuhkan, meskipun biasanya flu muncul hanya disertai dengan gejala ringan. Meski gejalanya ringan, tetapi komplikasi serius bisa saja terjadi pada sebagian orang. Sebagian orang tersebut adalah lansia, wanita hamil, anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun, pekerja medis, serta pengidap HIV/AIDS, penyakit jantung, dan asma.

Pada sebagian golongan tersebut, komplikasi yang bisa saja muncul adalah pneumonia, gangguan sistem saraf pusat, serta gangguan jantung, seperti miokarditis dan serangan jantung. Gejala flu yang tidak diatasi dengan baik bahkan dapat memperparah penyakit kronis yang kamu alami, seperti asma, diabetes, dan gagal jantung kongestif.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Melakukan Vaksin Flu

Jadi, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc terkait dengan gejala penyakit flu yang kamu alami. Sebagai upaya penanganan yang lebih cepat, kamu bisa langsung menemui dokter di rumah sakit terdekat guna mencegah terjadinya komplikasi serius, seperti kehilangan nyawa.

Referensi:
Liputan6.com. Diakses pada 2020. Deretan Hoaks terkait Vaksin Flu, Simak di Sini!
WHO. Diakses pada 2020. Influenza (Seasonal).