Harus Tahu, Faktor Sosial Ekonomi Bisa Pengaruhi Penyebaran Trakhoma
Halodoc, Jakarta - Trakhoma adalah sebuah infeksi bakteri yang dapat memengaruhi mata kamu. Gangguan ini tidak jauh berbeda dengan konjungtivitis atau mata merah muda. Trakhoma dapat disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis dan dapat menular. Kondisi ini dapat menyebar melalui kontak mata, kelopak mata, serta sekresi hidung atau tenggorokan dari seseorang yang terinfeksi.
Awalnya, trakhoma dapat menyebabkan gatal ringan dan iritasi pada mata dan kelopak mata pada orang yang terserang. Infeksi tersebut menyerang membran yang menutupi bagian luar bola mata dan melapisi permukaan bagian dalam mata. Infeksi yang berulang dapat terjadi selama beberapa tahun yang menyebabkan jaringan parut pada kelopak mata. Setelah itu, mungkin saja kamu mengalami kelopak mata yang bengkak dan nanah mengalir dari mata. Trakhoma yang tidak mendapatkan pengobatan dapat menyebabkan kebutaan permanen.
Trakhoma adalah penyebab utama dari kebutaan apabila tidak segera diobati dan dicegah di seluruh dunia. Disebutkan bahwa sekitar 2 juta orang mengidap kebutaan yang disebabkan trakhoma. Kebanyakan kebutaan yang disebabkan oleh trakhoma terjadi di daerah miskin di benua Afrika. Pada daerah yang memang trakhoma adalah hal yang biasa, tingkat infeksi pada anak-anak di bawah 5 tahun berkisar lebih dari 60 persen.
Mungkin saja pengidap gangguan ini mengalami bulu mata terbalik, lalu menggosok kornea yang bening dan menyebabkan kerusakan. Hal ini dapat menyebabkan kornea menjadi buram, terdapat bekas luka, dan mata terasa sangat tidak nyaman. Kedua mata dapat terserang dan bekas luka dapat menyebabkan kebutaan permanen. Hal ini umumnya terjadi pada seseorang dengan usia 30 hingga 40 tahun.
Baca Juga: Cara Penularan Penyakit Trakhoma yang Perlu Diwaspadai
Penyebab Trakhoma
Penyebab utama terjadinya trakhoma adalah bakteri Chlamydia trachomatis, yaitu sejenis bakteri yang mirip dengan penyebab infeksi menular seksual klamidia. Bakteri tersebut dapat menyebabkan folikel pada kelopak mata menjadi meradang. Folikel adalah kantong kecil di kulit yang merupakan tempat bulu mata tumbuh.
Infeksi tunggu tidak dapat menimbulkan ancaman serius pada mata yang terserang, tetapi infeksi yang berulang dapat menyebabkan peradangan yang parah dan jaringan parut pada kelopak mata. Selain itu, bekas luka yang besar dapat menghasilkan kelainan pada kelopak mata, sehingga menyebabkan bulu mata berputar ke dalam dan menggaruk permukaan mata. Hal tersebut menyebabkan kornea terdapat bekas luka, sehingga seseorang mengalami kebutaan.
Bagaimana Trakhoma Bisa Tersebar?
Pada seseorang yang telah terinfeksi bakteri yang dapat menyebabkan trakhoma, mata dan dalam beberapa kasus juga hidungnya akan mengeluarkan cairan yang mengandung bakteri tersebut. Penyebab trakhoma tersebut dapat disebarkan kepada orang lain melalui:
-
Seseorang yang terinfeksi menyentuh mata lalu menyentuh orang lain.
-
Berbagi penggunaan pakaian, seprei, sapu tangan, dan handuk.
-
Melalui lalat yang dapat mengirimkan tetesan cairan yang sedikit ke orang lain.
Baca Juga: Lalat Bisa Jadi Perantara Penularan Trakhoma, Ini Faktanya
Faktor Risiko dari Lingkungan
Trakhoma dapat tumbuh dengan subur pada lingkungan yang panas, kering, dan berdebu. Misalnya seperti:
-
Pada tempat tinggal yang sempit dan satu ruangan digunakan untuk banyak orang.
-
Kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
-
Akses yang sulit untuk membersihkan tubuh dan hal lainnya.
-
Sulitnya mendapatkan layanan kesehatan.
Pencegahan Trakhoma
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya trakhoma, yaitu:
-
Kesadaran masyarakat untuk mencegah penyebaran dari infeksi tersebut.
-
Kondisi sosial yang lebih baik.
-
Menyediakan kemudahan terhadap air bersih.
-
Kebersihan lingkungan yang lebih baik.
Baca Juga: Tahapan Perkembangan Penyakit Trakhoma yang Harus Diketahui
Itulah pembahasan tentang trakhoma yang harus kamu ketahui. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya mudah, yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan