Harus Tahu, 6 Tanda Kecemasan Pada Anak
Halodoc, Jakarta - Gangguan kecemasan umumnya memang sering dialami orang dewasa. Namun, menurut data Asosiasi Kecemasan dan Depresi (ADAA) di AS, satu dari delapan anak menderita gangguan kecemasan. Sayangnya, gangguan ini sulit dideteksi karena banyak orangtua enggak mengetahui gejalanya. Padahal, jika berlangsung lama, kondisi ini bisa berimbas pada penurunan tingkat kebahagiaan anak secara drastis. Oleh sebab itu, orangtua perlu mengetahui gejala kecemasan pada anak agar bisa mencari solusi terbaik.
- Sering Mencuci Tangan
Beberapa “ritual” fisik bisa menandakan adanya gangguan kecemasan pada anak. Melansir Reader's Digest, menurut ahli, ketika anak enggak bisa menangani kecemasannya, atau terlalu malu untuk membicarakannya dengan orang dewasa, kecemasan itu bisa datang dalam berbagai bentuk. Contohnya, mencuci tangan berulang kali menjadi “ritual” fisik. Selain mencuci tangan, ada juga tanda lainnya seperti sering menggigit kulu, menggaruk kulit kepala, tangan gemetar, dan berkeringat.
Dalam beberapa kasus, kecemasan ini bisa membuat anak jadi terobsesi dengan “ritual” tersebut. Mengetahui penyebab gejala kecemasan pada anak memang sangat penting, tapi mengajari anak untuk mengatasi kecemasan itu sendiri juga enggak kalah pentingnya. Biasanya meditasi, pola berpikir positif, dan menulis jurnal dapat jadi solusi terbaik untuk menangani masalah kecemasan pada anak.
- Menolak Makanan Favorit
Namanya juga anak-anak, wajar saja mereka masih suka memilih-milih makanan. Namun, bila Si Kecil menolak menu favoritnya atau adanya perubahan pola makan lain yang signifikan, hal itu bisa menandakan ada suatu masalah pada dirinya. Mengutip Reader's Digest, menurut sebuah studi (2015) yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics, pola makan selektif tingkat sedang dan berat, dapat dikaitkan dengan gejala kecemasan. Kata ahli, setelah kamu melihat adanya perubahan dalam pola makan anak, cobalah untuk berdiskusi dengan dokter mengenai hal tersebut.
- Enggak Mau Jauh dari Ibu
Anak yang sering merasa cemas biasanya cenderung memiliki perasaan negatif. Misalnya, takut ditolak saat ingin bersosialisasi dengan orang di sekitarnya. Nah, anak yang mengalami gangguan kecemasan seperti ini, umumnya enggak mau lepas dari ibunya. Terkadang, kondisi itu disertai dengan perubahan sikap pada dirinya yang terjadi secara tiba-tiba. Selain itu, anak dengan masalah kecemasan juga sulit untuk tidur, atau tidur lebih lama dari biasanya.
- Sering Memilih Duduk, Meski Aktivitas Menyenangkan
Apa Si Kecil lebih sering memilih duduk di saat teman-temannya bersenang-senang, ketika bermain di taman atau tempat lainnya? Kalau iya, ibu perlu cemas. Anak yang memilih untuk menghindar saat ada kegiatan yang menyenangkan, bisa menjadi tanda adanya gangguan kecemasan. Bila anak mengalami kondisi ini, orangtua perlu mendekatkan hubungan emosi dengan anak. Cobalah dengarkan apa yang mereka takuti, sehingga dirinya bisa lebih merasa nyaman. Yang perlu diingat, jangan pernah memaksa anak atau melabelinya dengan istilah “penakut”.
- Sulit Untuk Fokus
Anak yang sulit berkonsentrasi dalam belajar, biasanya dikaitkan dengan gangguan saraf, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) atau lebih akrab dikenal dengan istilah hiperaktif. Nah, kondisi ini ternyata juga bisa menandai adanya gangguan kecemasan dalam diri anak. Bila anak menunjukkan gejala ini, segeralah meminta bantuan profesional demi kesehatan mental anak yang lebih baik.
- Banyak Bertanya Tentang Masa Depan
Anak yang mengidap gangguan kecemasan sering khawatir tentang apa yang akan terjadi saat ingin melakukan sesuatu yang baru. Kata psikolog klinis dari Anxiety and Mood Disorders Center, Child Mind Institute, New York City, AS, anak-anak dengan gangguan kecemasan sering meminta dan mencari kepastian. Misalnya, bertanya kepada orangtuanya untuk mendapatkan kepastian bahwa semuanya akan baik-baik saja.
(Baca juga: Cara Tepat Pilih Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus)
So, bila anak-anak mengalami beberapa gejala kecemasan seperti di atas, sebaiknya orangtua perlu segera meminta bantuan ahli. Ibu bisa bertanya dan berdiskusi masalah tersebut dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!