Harus Tahu, 5 Fakta Penting Mengenai Cek Pranikah
Halodoc, Jakarta - Meski masih jarang dilakukan, sebagian pasangan sepakat untuk melakukan cek pranikah ketika hendak menikah. Namun, di sisi lain, masih banyak pula pasangan yang enggan melakukan tes ini. Mulai dari merasa kurang penting hingga alasan lainnya.
Padahal, melalui cek pranikah kita bisa mengetahui kesehatan reproduksi kedua belah pihak. Di samping itu, tes kesehatan ini juga bisa mencegah penyakit menular seksual, sampai penyebaran HIV. Lalu, seperti apa sih pemeriksaan pranikah itu? Berikut fakta-fakta pentingnya.
Baca juga: Cek Pra Nikah Bisa Tentukan Pasangan Bisa Punya Keturunan?
1. Belum Umum di Indonesia
Di beberapa negara lainnya, cek pranikah wajib diikuti oleh setiap pasangan yang hendak menikah. Di samping itu, meski tidak wajib, ada pula beberapa negara yang masyarakatnya memiliki kesadaran sendiri untuk melakukan tes ini. Lalu, bagaimana dengan Indonesia?
Sayangnya, pemeriksaan ini masih belum dianggap sebagai hal yang penting oleh masyarakat kita. Oleh sebab itu, masih jarang pasangan yang sepakat untuk melakukan tes ini. Padahal, pemeriksaan kesehatan dari cek pranikah berguna untuk mencegah penularan penyakit infeksi, bila salah satu pasangan terdeteksi mengidap penyakit.
Selain itu, jika setiap pasangan mau melakukan pemeriksaan ini, berbagai risiko penyakit jangka panjang, yang juga dapat menyerang anak, dapat diantisipasi dengan penanganan sedini mungkin.
2. Tes Kesuburan
Tes yang satu ini sebenarnya tidak wajib untuk dilakukan. Sebab, dalam kebanyakan kasus tes ini akan dianjurkan pada pasangan yang tak kunjung memiliki anak, setelah aktif berhubungan intim selama satu tahun. Nah, meski umumnya dilakukan pasangan suami istri, pasangan yang akan menikah juga sah-sah saja kok melakukan pemeriksaan ini.
Untuk pria, tes kesuburan ini akan menganalisis sperma, hormon, hingga genetik. Sedangkan untuk wanita lain lagi. Cek pranikah ini meliput tes ovulasi untuk menentukan apakah dirinya berovulasi secara teratur, pemeriksaan hormon, hingga hysteroscopy (memantau kondisi rahim).
3. Enam Bulan Sebelumnya
Secara sederhana, tes ini bertujuan untuk mencegah agar penyakit tersebut tidak menurun pada keturunannya di kemudian hari. Dengan begitu, hidup sehat bersama keluarga bisa tercapai. Menurut Kementerian Kesehatan RI-Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, waktu pelaksanaan cek pranikah disarankan adalah enam bulan sebelum menikah.
4. Kadang Menimbulkan Dilema
Cek pranikah saat ini memang belum diyakini sebagai tes kesehatan yang perlu dilakukan. Pasalnya, hal ini didasari oleh sudut pandang yang mungkin berbeda dari salah satu pasangan. Oleh karena itu, pemeriksaan ini membutuhkan kesepahaman bersama dengan calon suami ataupun istri.
Sebenarnya banyak hal yang bisa menjadi penyebab keengganan orang-orang melakukan pemeriksaan ini. Mulai dari biaya pemeriksaan yang mahal, hingga kurangnya informasi yang bisa menjangkau semua lapisan masyarakat. Di samping itu, kurangnya keterbukaan pada pasangan juga bisa menjadi penyebabnya.
Baca juga: Efektifkah Tes Kehamilan Sebelum Menikah?
Enggak cuma itu, adakalanya tes itu kerap kali menimbulkan dilema bagi pasangan yang hendak menikah. Baik pria atau wanita mungkin akan merasa malu, bila mereka ketahuan pasangannya mengidap penyakit tertentu. Bahkan, ada yang merasa cemas pernikahan akan dibatalkan gara-gara hal tersebut. Nah, hal inilah yang sering membuat pasangan enggan melakukan tes kesehatan pranikah.
Padahal, jika sudah penyakit tertentu sudah diketahui sejak dini sebelum menikah, penyebaran penyakit ke pasangan yang sehat tak akan terjadi. Selain itu, pasangan juga bisa mengikuti konseling lanjutan, bila diketahui ada yang terserang penyakit tertentu. Nantinya dari konseling ini pasangan bisa mendiskusikan apakah mau melanjutkan pernikahan atau tidak.
5. Pemeriksaan yang Komprehensif
Pemeriksaan pranikah ini enggak menyoal satu atau dua hal saja. Pasalnya, cek pranikah akan menelisik berbagai macam kondisi kesehatan. Nah, berikut beberapa bentuk pemeriksaan kesehatan pranikah.
-
Pemeriksaan fisik.
-
Pemeriksaan golongan darah dan rhesus.
-
Pemeriksaan penyakit genetik.
-
Pemeriksaan organ reproduksi pria dan wanita.
-
Alergi.
-
Thalasemia, sickle cell anemia, dan hemofilia.
-
Pemeriksaan penyakit genetik.
-
Pemeriksaan genetik, fungsi tubuh, dan metabolisme tubuh.
-
Pemeriksaan penyakit menular seksual, dan infeksi (TORCH).
Baca juga: 6 Jenis Pemeriksaan yang Penting Dilakukan Sebelum Menikah
Kamu dan pasangan ingin melakukan tes pranikah? Kamu bisa kok melakukan tes lab pranikah yang saat ini sedang promo melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan