Harus Tahu, 4 Fakta Penting Mengenai Amputasi
Halodoc, Jakarta - Amputasi adalah pengangkatan anggota tubuh yang disebabkan oleh luka, sakit, cedera, hingga infeksi. Amputasi dapat direncanakan terlebih dahulu jadi kemungkinan terjadi karena pembedahan, atau dapat terjadi secara tiba-tiba karena pengalaman traumatis, seperti ledakan atau kecelakaan mobil.
Ketika amputasi dilakukan melalui pembedahan, hal itu digunakan untuk mengontrol rasa sakit atau penyebaran penyakit pada anggota tubuh yang terserang, atau sebagai tindakan pencegahan. Penyebab paling umum dari amputasi adalah karena penyakit dan komplikasi pada pembuluh darah, terutama diabetes.
Penyebab lainnya adalah trauma, cacat lahir, gangrene, radang dingin, infeksi serius yang tidak membaik dengan perawatan atau antibiotik, dan tumor. Terkadang hal tersebut dilakukan untuk mengatasi tumor yang terjadi pada tulang dan otot.
Baca Juga: Amputasi Bisa Timbulkan Berbagai Komplikasi
Berikut adalah beberapa fakta mengenai amputasi yang harus kamu ketahui:
-
Perlunya Amputasi
Salah satu fakta penting dari amputasi yang harus kamu ketahui adalah mengapa seseorang harus melakukan amputasi. Alasan yang paling umum seseorang harus menjalani amputasi adalah karena aliran darah pada suatu bagian tubuhnya memburuk. Hal ini terjadi ketika arteri menjadi menyempit atau rusak.
Hal ini umumnya terjadi pada lengan atau kaki, yang disebut dengan penyakit arteri perifer. Penyakit tersebut paling sering terjadi pada seseorang yang berusia 50 hingga 75 tahun. Biasanya, hal ini terjadi karena diabetes atau aterosklerosis. Penyakit tersebut berhubungan dengan penumpukan plak di dalam dinding arteri yang menyebabkan aliran darah memburuk yang berdampak pada infeksi dan kematian jaringan.
Alasan lainnya apabila seseorang harus melakukan amputasi adalah terjadinya luka atau cedera, seperti luka bakar parah atau kecelakaan, serta kanker pada tungkai. Amputasi juga dapat dilakukan untuk infeksi serius yang tidak dapat diatasi dengan antibiotik atau pengobatan lain.
-
Jenis-Jenis Amputasi
Terdapat banyak jenis amputasi yang dapat terjadi pada seseorang, tergantung dari seberapa parah cedera yang terjadi dan bagian mana yang harus dihilangkan, serta berapa banyak area tubuh yang harus diselamatkan. Amputasi tungkai bawah yang umum dilakukan termasuk pada penghapusan bagian-bagian dari kaki. Hal ini umumnya terjadi pada orang tua.
Selain itu, jenis lainnya adalah amputasi tungkai atas, yaitu pengangkatan tangan, lengan, atau jari. Amputasi pada bagian ini terbilang jarang terjadi dan lebih sering terjadi pada orang yang lebih muda, dan sering terjadi disebabkan oleh cedera yang serius.
Baca Juga: Pro dan Kontra Tindakan Medis Amputasi
-
Risiko Amputasi
Seseorang dapat menjalani amputasi yang disebabkan oleh diabetes, penyakit jantung, atau infeksi yang memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi. Amputasi di atas lutut lebih berisiko untuk terjadi dibandingkan amputasi di bawah lutut. Komplikasi lainnya yang dapat terjadi adalah:
- Deformitas sendi.
- Area memar yang terjadi di bawah kulit atau hematoma.
- Infeksi.
- Luka yang terbuka.
- Jaringan yang mati.
- Gumpalan darah di vena kaki.
-
Fase Pemulihan setelah Amputasi
Fakta amputasi yang harus kamu tahu adalah fase pemulihan setelah amputasi. Pada fase ini, kamu dapat memulai terapi fisik segera setelah operasi untuk berlatih untuk menjalani aktivitas pada keadaan yang baru. Dokter akan memantau segala kondisi yang mengindikasikan penyembuhan dapat terhambat, seperti pengerasan pembuluh darah atau diabetes.
Selain itu, mungkin saja terjadi masalah emosional yang terjadi setelah amputasi dilakukan. Seseorang yang habis melakukan amputasi harus mulai berlatih dengan anggota tubuh buatan paling tidak 10-15 hari setelah operasi. Selain itu, orang tersebut juga harus melakukan olahraga teratur, diet sehat, dan menghindari rokok agar tubuh menjadi lebih baik.
Baca Juga: 3 Penyakit yang Mengharuskan Amputasi
Itulah beberapa fakta amputasi yang harus kamu ketahui. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal amputasi, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya mudah, yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!