Harus Tahu, 10 Tanda Awal Serangan Jantung
Halodoc, Jakarta - Mau tahu betapa seriusnya penyakit kardiovaskular (cardiovascular diseases/CVD) di dunia? Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor satu secara global. CVD adalah sekelompok gangguan jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular, penyakit jantung rematik, dan kondisi lainnya.
Masih menurut WHO, sekitar empat dari lima kematian akibat CVD, disebabkan oleh serangan jantung dan stroke. Sepertiga dari kematian ini terjadi secara prematur pada orang di bawah usia 70 tahun. Cukup mengkhawatirkan, bukan?
Serangan jantung memang tidak main-main, sebab bisa menewaskan pengidapnya dengan begitu cepat. Meski begitu, bukan berarti penyakit ini tidak bisa diatasi. Menurut para ahli, risiko kematian akibat serangan jantung bisa diperkecil bila pengidapnya mendapatkan pertolongan tenaga medis profesional.
Oleh sebab itu, pengidapnya disarankan untuk segera menemui dokter atau tenaga medis lainnya bila mengalami gejala serangan jantung. Nah, pertanyaannya, seperti apa gejala serangan jantung yang umumnya dialami pengidapnya?
Baca juga: 3 Jenis Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai
Mirip Masuk Angin, Nyeri Dada hingga Palpitasi
Mau tahu seperti apa gejala awal serangan jantung? Pada kebanyakan kasus, pengidapnya akan mengeluhkan keadaan yang mirip dengan masuk angin. Misalnya pusing, mual atau muntah, berkeringat dingin, jantung berdebar-debar, dada terasa terbakar, tertekan atau, atau terasa berat.
Beberapa kasus pengidapnya juga bisa mengalami rasa nyeri pada dada hingga menyebar ke rahang, leher, hingga punggung. Namun, ingatlah dunia medis tak mengenal istilah masuk angin.
Oleh sebab itu, segeralah pergi ke rumah sakit terdekat bila mengalami gejala-gejala tersebut. Pasalnya, serangan jantung adalah kegawatdaruratan medis yang harus ditangani dengan segera.
Nah, berikut ini gejala serangan jantung lainnya menurut para ahli National Institutes of Health - MedlinePlus:
- Nyeri dada, gejala paling umum dari serangan jantung.
- Nyerinya bisa berpindah dari dada ke lengan, bahu, leher, gigi, rahang, daerah perut, atau punggung.
Rasa nyeri yang dialami pengidapnya bisa parah atau ringan, seperti:
- Dada seperti terikat tali ketat.
- Dada seperti diduduki sesuatu yang berat.
- Dada seperti tertekan atau diremas.
- Gangguan pencernaan yang buruk.
Rasa nyeri atau sakit dari serangan jantung ini paling sering berlangsung lebih dari 20 menit. Pada beberapa kasus rasa nyerinya bisa diatasi dengan beristirahat atau mengonsumsi obat tertentu, seperti nitroglycerin untuk mengendurkan pembuluh darah. Namun, hati-hati ada kemungkinan gejalanya serangan jantung tetap bisa muncul kembali.
Selain gejala atau keluhan-keluhan di atas, ada gejala lainnya yang perlu kita waspadai, antara lain:
3.Gelisah.
4.Tubuh mengeluarkan banyak keringat.
5.Batuk.
6.Mual dan muntah.
7.Sakit kepala ringan atau pusing.
8.Pingsan.
9.Sesak napas.
10.Palpitasi (jantung berdetak terlalu cepat atau tidak teratur).
Baca juga: 5 Jenis Penyakit yang Berhubungan dengan Jantung
Nah, umumnya mereka yang mengalami serangan jantung akan mengalami gejala-gejala di atas. Namun, ada pula kelompok lainnya yang mungkin mengalami sedikit atau tidak mengalami rasa sakit pada bagian dadanya. Kondisi ini biasanya terjadi pada usia paruh baya (usia 40 tahunan ke atas), pengidap diabetes, dan wanita.
Menurut ahli di NIH, kelompok ini mungkin mengalami gejala yang tidak biasa, seperti sesak napas, kelelahan, dan kelemahan. Kondisi ini disebut silent heart attack, alias serangan jantung tanpa gejala. Hmm, cukup mengerikan bukan?
Komplikasinya Mematikan
Serangan jantung merupakan keadaan darurat yang membutuhkan penanganan medis segara. Alasannya, serangan jantung membuat suplai darah ke jantung tersumbat tiba-tiba, biasanya disebabkan oleh bekuan darah. Hati-hati, kurangnya pasokan darah ke jantung bisa merusak otot jantung dan mengancam nyawa.
Singkat kata, serangan jantung yang dibiarkan tanpa penanganan bisa menimbulkan berbagai komplikasi serius. Menurut ahli di National Health Service (NHS), komplikasi serangan jantung bisa berupa:
- Aritmia, detak jantung yang tidak normal. Contohnya, jantung mulai berdetak semakin cepat, lalu berhenti berdetak (henti jantung).
- Syok kardiogenik, ketika otot jantung rusak parah dan tidak dapat lagi berkontraksi dengan baik untuk memasok cukup darah ke berbagai organ tubuh.
- Jantung pecah (heart rupture), ketika otot jantung, dinding atau katup jantung terbelah (pecah).
Baca juga: Waspada, Ini Jenis-Jenis Penyakit Jantung di Usia Muda
Hati-hati, komplikasi ini dapat terjadi dengan cepat setelah serangan jantung, dan merupakan penyebab utama kematian. Menurut ahli di NHS, banyak yang meninggal mendadak akibat komplikasi serangan jantung sebelum mencapai rumah sakit, atau dalam satu bulan setelah serangan jantung.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya di tengah pandemi COVID-19? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?
Referensi:
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada Januari 2020. Heart attack
Kemenkes - Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Diakses pada 2020. Apa saja Gejala Serangan Jantung?
NHS UK. Diakses pada Januari 2020. Health A-Z. Heart Attack.
WHO. Diakses pada 2020. Cardiovascular Diseases.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan