Hamil di Usia Tua Berisiko Keguguran, Ini Alasannya

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   06 September 2019
Hamil di Usia Tua Berisiko Keguguran, Ini AlasannyaHamil di Usia Tua Berisiko Keguguran, Ini Alasannya

Halodoc, Jakarta -  Menjadi seorang ibu hampir menjadi impian dari semua wanita. Namun, ada banyak alasan yang menyebabkan wanita mengalami kehamilan pada usia yang cukup tua. Pekerjaan yang cukup padat, menikah di usia yang cukup matang, dan menjalani kehamilan kedua atau ketiga menjadi beberapa alasan wanita menjalani kehamilan di usia yang tua.

Baca juga: Hamil di Usia Lanjut, Apakah Berbahaya?

Terlepas dari usia ibu saat mengandung, semuanya pasti menginginkan bayi yang dikandung lahir dengan selamat dan sehat. Begitu juga ibu menginginkan kesehatannya dapat terjaga saat hamil. Lalu, apakah kehamilan di usia tua memiliki risiko terhadap kesehatan ibu maupun bayi? Tidak perlu bingung, ini ulasan selengkapnya.

Ketahui Risiko Menjalani Kehamilan di Usia Tua

Umumnya, wanita cukup sulit mendapatkan kehamilan di usia yang tua. Kondisi ini disebabkan ovum atau sel telur yang dimiliki seorang wanita di usia yang cukup tua sudah tidak subur seperti saat usia produktif. Selain masalah kesuburan, jumlah sel telur pada wanita juga menurun sesuai dengan pertambahan usia.

Namun, jika seorang wanita menjalani kehamilan di usia yang cukup tua atau di atas 35 tahun memerlukan perawatan yang intens mengingat kehamilan di usia yang cukup tua atau di atas 35 tahun lebih memiliki banyak risiko dibandingkan kehamilan di usia yang masih produktif.

Risiko yang dapat dialami ibu adalah keguguran. Wanita yang menjalani kehamilan pada usia 35-45 tahun meningkatkan risiko keguguran sebanyak 20-35 persen. Umumnya, masalah keguguran terjadi akibat gangguan kromosom atau masalah genetika pada bayi. Selain keguguran, risiko lain yang mungkin terjadi adalah kematian saat lahir.

Baca juga: Mitos atau Fakta Hamil di Usia Tua Bisa Picu Sindrom Edward

Gangguan kromosom yang terjadi pada kehamilan di usia tua juga meningkatkan kelahiran anak dengan kondisi sindrom Down. Kelahiran secara prematur juga dapat dialami oleh ibu hamil pada usia yang cukup tua. Untuk itu, tidak ada salahnya selalu memerhatikan kondisi kesehatan ibu dan janin ketika menjalani masa kehamilan. Caranya dengan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter kandungan. Kini, ibu bisa membuat janji dengan dokter kandungan pilihan di rumah sakit terdekat lewat aplikasi Halodoc. Caranya mudah, cukup download Halodoc di smartphone, ya!

Cara Menurunkan Risiko pada Kehamilan di Usia Tua

Kehamilan di usia tua memang banyak risiko, namun sebaiknya ibu jangan khawatir. Ibu yang menjalani kehamilan di usia yang cukup tua masih bisa menjalani kehamilan dengan sehat. Lakukan beberapa cara ini agar kehamilan yang ibu jalani tetap sehat dan terhindar dari gangguan kehamilan.

Cara yang bisa ibu lakukan yaitu rutin periksakan kandungan ke dokter untuk mengetahui perkembangan janin dan kesehatan ibu selama masa kehamilan. Selain itu, jangan lupa untuk konsumsi makanan yang bergizi agar kebutuhan nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan oleh ibu dan bayi dalam kandungan terpenuhi. 

Menu harian yang ibu hamil konsumsi setiap hari sebaiknya mengandung asam folat, kalsium, dan zat besi yang membantu mengoptimalkan pertumbuhan bayi dalam kandungan.

Baca juga: Kehamilan di Usia Tua Berisiko Alami Perdarahan Postpartum

Selain itu, kelola tingkat stres ibu hamil ketika menjalani kehamilan di usia tua. Memiliki tingkat stres yang cukup tinggi memengaruhi kesehatan ibu serta janin dalam kandungan. Tidak ada salahnya untuk mengikuti senam hamil atau olahraga ringan bagi ibu hamil ketika memasuki usia kehamilan trimester kedua atau ketiga. Melalui cara-cara tersebut, ibu bisa menjalani kehamilan di usia tua dengan kondisi janin yang sehat sampai proses persalinan.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Having a Baby at 40
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Pregnancy after 35