Hamil di Usia Remaja Lebih Rentan Alami Gastroschisis
Halodoc, Jakarta – Dengan berbagai alasan, masih ada banyak pasangan yang menikah di usia muda sampai saat ini. Sebenarnya, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk ‘nikah muda’. Selain kesiapan baik dari segi mental dan ekonomi untuk membangun rumah tangga, aspek kesehatan juga perlu diperhatikan.
Pasalnya, hamil di usia yang masih terbilang sangat muda atau remaja meningkatkan risiko wanita dan bayi untuk mengalami berbagai masalah kesehatan. Salah satunya adalah gastroschisis. Kondisi langka ini terjadi bayi lahir dengan lubang di dekat pusar, sehingga ususnya dan kadang-kadang organ lain, seperti lambung dan hati keluar tubuh tanpa lapisan pelindung.
Baca juga: Dampak Kesehatan Fisik dan Mental Pernikahan Dini bagi Remaja
Penyebab Gastroschisis
Pada perkembangan kehamilan yang normal, ketika organ-organ di dalam perut janin terbentuk, usus-usus akan mendorong keluar melalui lubang di dinding perut. Kemudian, organ tersebut memutar dan bergerak kembali ke dalam perut dan lubang akan menutup.
Namun, pada bayi yang mengalami gastroschisis, usus tetap berada di luar perut dan mencegah lubang di dinding perut menutup. Saat bayi lahir, ususnya terlihat keluar. Seringkali organ tersebut rusak akibat terendam dalam cairan ketuban di rahim selama berminggu-minggu. Bayi dengan gastroschisis perlu mendapatkan penanganan segera.
Para ahli melalui National Organization for Rare Disorders mengungkapkan, penyebab gastroschisis pada bayi sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Beberapa bayi mengalami kondisi tersebut akibat adanya mutasi pada gen atau kromosom mereka. Namun, kelainan kromosom atau genetik belum secara konsisten dilaporkan sebagai penyebab gastroschisis.
Beberapa ahli juga percaya, gastroschisis dapat disebabkan oleh adanya gangguan pasokan darah di arteri untuk pembentukan dinding perut. Kelainan langka ini biasanya terjadi ketika usia kehamilan memasuki delapan minggu.
Baca juga: 5 Kelainan Bawaan pada Bayi
Hamil di Usia Remaja Berisiko Tinggi Alami Gastroschisis
Gastroschisis adalah kelainan langka yang hanya terjadi pada sekitar satu dari 5000 kelahiran. Namun, kondisi ini paling umum ditemukan pada bayi yang lahir dari ibu muda di akhir usia belasan atau awal 20-an.
Remaja kulit putih juga memiliki risiko yang lebih tinggi daripada remaja Afrika-Amerika. Selain itu, gastroschisis juga lebih sering terjadi pada ibu hamil yang merokok atau minum alkohol selama masa kehamilan.
Cara Mencegah Gastroschisis
Bila kamu hamil di usia remaja, ada baiknya kamu memeriksakan kandungan secara rutin ke dokter kandungan. Tes skrining atau tes prenatal membantu memeriksa cacat lahir dan kondisi lainnya. Gastroschisis dapat terdeteksi melalui hasil abnormal pada tes skrining darah atau serum atau mungkin terlihat selama USG (pemeriksaan yang menghasilkan gambar tubuh bayi saat berada di dalam rahim).
Dengan mendiagnosis gastroschisis lebih dini, dokter dapat memantau kehamilan ibu secara khusus untuk memastikan bayi yang mengalami kelainan dengan selamat. Dokter juga dapat merencanakan proses persalinan yang aman dan mempersiapkan jenis penanganan yang akan dilakukan setelah bayi lahir.
Biasanya, dokter melakukan operasi segera setelah bayi lahir untuk menempatkan organ perut di dalam tubuh bayi dan memperbaiki cacat. Selain itu, ibu hamil juga dianjurkan untuk tidak merokok dan mengonsumsi alkohol selama masa kehamilan guna mencegah terjadinya masalah kesehatan pada bayi.
Baca juga: Tindakan Pengobatan untuk Mengatasi Gastroschisis
Itulah penjelasan tentang hamil di usia remaja yang meningkatkan risiko gastroschisis. Untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, ibu hamil juga dapat membuat janji di rumah sakit pilihan kamu lewat aplikasi Halodoc, lho. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!