Hal yang Wajib Diperhatikan saat Menjalani Pengobatan TBC

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   20 April 2021
Hal yang Wajib Diperhatikan saat Menjalani Pengobatan TBCHal yang Wajib Diperhatikan saat Menjalani Pengobatan TBC

Halodoc, Jakarta - Tuberkulosis atau TBC adalah salah satu penyakit infeksi yang tak bisa dianggap remeh. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1,4 juta orang meninggal akibat TBC. Di seluruh dunia, TBC menjadi salah satu dari 10 penyebab utama kematian dan penyebab utama dari satu agen infeksi (di atas HIV / AIDS).

Biang keladi dari penyakit paru ini disebabkan oleh infeksi kuman atau bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TBC dapat menular melalui percikan ludah (droplets) pengidapnya. Namun, penularan TBC membutuhkan kontak yang cukup dekat dan lama dengan pengidapnya. Dengan kata lain, penularannya tidak semudah penyebaran flu.

Hati-hati, TBC bisa menyebabkan kematian bila tak ditangani dengan tepat. Lantas, bagaimana sih cara mengobati TBC? Apa saja hal-hal yang mesti diperhatikan saat menjalani pengobatan TBC? 

Baca juga: Bagaimana Aturan Minum Obat Pengidap TBC saat Puasa?

Harus Patuh, Tak Boleh Putus

Penyakit TBC sebenarnya dapat disembuhkan, asalkan pengidapnya taat ketika mengikuti saran dan instruksi dokter saat melakukan pengobatan. Selama menjalani pengobatan TBC, kamu harus patuh mengonsumsi obat selama jangka waktu yang dianjurkan dokter, minimal selama enam bulan. 

Hati-hati, jangan sekali-kali berhenti mengonsumsi obat TBC tanpa anjuran dokter. Mengutip Kementerian Kesehatan RI - Sehat Negeriku, kepatuhan menjalani pengobatan TBC secara teratur selama enam bulan, dan rutin meminum obat menjadi kunci keberhasilan penyembuhan pasien TBC.

Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka penyakit TB ini akan menjadi Tuberkulosis Multi Drug Resistant (TB-MDR) yang kebal obat. Ingat, TBC yang kebal obat memerlukan waktu yang lebih lama untuk disembuhkan. Di samping itu, TBC jenis ini juga berpotensi menimbulkan efek samping dan pembiayaan berlipat ganda dibandingkan pengobatan TB yang masih sensitif obat.

Sekali lagi, kunci sukses pengobatan TBC adalah harus patuh dan tidak boleh putus. Pasien harus menjalani pengobatan dan menerima suntikan selama enam bulan, agar sembuh dari penyakit TBC. Pasien yang menolak pengobatan akan menjadi sumber penularan bagi orang lain, bahkan bisa meninggal.

Lantas, kapan pasien TBC dinyatakan sembuh? Nah, pasien suspek TBC dinyatakan sembuh jika mengikuti setiap proses pengobatan selama enam bulan tanpa putus. Namun, sayangnya tidak sedikit pasien suspek TBC yang tidak mengikuti proses pengobatan ini secara total. 

Banyak pasien yang berhenti melakukan pengobatan TBC ketika mereka merasa tubuhnya sudah lebih baik dari sebelumnya. Padahal, kelalaian ini justru membuat pasien suspek TBC membuat kuman Mycobacterium Tb dalam tubuhnya menjadi kebal terhadap obat. Dampaknya, beberapa di antara mereka meninggal dunia sebelum atau sesudah pengobatan. 

Nah, bagi kamu yang mau tahu lebih jauh mengenai pengobatan pada penyakit TBC, kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 

Baca juga: Apakah Pengidap Penyakit Kronis Diperbolehkan Puasa?

Amati Gejala Tuberkulosis

TBC bisa menimbulkan gejala yang berbeda-beda pada tiap pengidapnya. Di tahap awal infeksi, TBC biasanya hanya menimbulkan gejala ringan. Bahkan, sering tidak muncul sampai penyakit ini berkembang di dalam tubuh.

Meski begitu, terdapat gejala penyakit TBC yang umumnya dialami pengidapnya, yaitu:

  • Batuk kronis (berlangsung 3 minggu atau lebih).
  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk.
  • Penurunan berat badan.
  • Berkeringat pada malam hari.
  • Batuk mengeluarkan darah.
  • Lemas.
  • Demam dan menggigil.
  • Nafsu makan menurun.
  • Warna urine berubah menjadi kemerahan atau keruh.
  • Nyeri dada yang bisa sebabkan sesak napas.

Baca juga: Ini Alasan Pengidap TBC Lebih Mudah Terkena Virus

Bagi kamu atau terdapat anggota keluarga yang mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit. Praktis, kan? 



Referensi:
WHO. Diakses pada 2021. Tuberculosis
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Diseases and Conditions. Tuberculosis.
Kementerian Kesehatan RI - Sehat Negeriku. Diakses pada 2021. Penyakit Tuberkulosis dapat Dicegah dan Disembuhkan.
Kementerian Kesehatan RI - Sehat Negeriku. Diakses pada 2021. Berobat Gratis, Pasien TB Bisa Sembuh Asal Patuh