Hal yang Terjadi Setelah Pemeriksaan Cath Lab
Halodoc, Jakarta - Pemeriksaan cath lab atau kateterisasi merupakan prosedur yang biasanya digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati kondisi kardiovaskular tertentu. Selama kateterisasi, tabung tipis panjang yang disebut kateter dimasukkan ke dalam arteri atau vena di selangkangan, leher, atau lengan kamu dan disambungkan melalui pembuluh darah ke jantung.
Dengan menggunakan kateter ini, dokter kemudian dapat melakukan tes diagnostik sebagai bagian dari kateterisasi jantung. Beberapa perawatan penyakit jantung, seperti angioplasti koroner dan stenting koroner juga dilakukan dengan menggunakan kateterisasi jantung. Biasanya, kamu akan terjaga selama kateterisasi jantung singkat, dan ada risiko komplikasi yang rendah.
Pemeriksaan Berlangsung Singkat
Kateterisasi jantung dapat membantu dokter mendiagnosis dan mengobati masalah yang mungkin menyebabkan masalah yang lebih besar, seperti serangan jantung atau stroke. Kamu mungkin dapat mencegah serangan jantung atau menghentikan stroke di masa depan jika dokter dapat memperbaiki masalah yang ditemukan selama prosedur. Untuk mendapatkan pemeriksaan ini kamu perlu berkomunikasi pada dokter melalui aplikasi Halodoc terlebih dahulu.
Baca juga: Ketahui Prosedur Cath Lab dalam Pemeriksaan Medis
Prosedur kateterisasi umumnya berlangsung cepat dan biasanya kurang dari satu jam. Meskipun kinerjanya agak cepat, kamu masih perlu beberapa jam untuk pulih. Setelah prosedur selesai, kamu akan dibawa ke ruang pemulihan di mana kamu akan beristirahat sementara obat penenang habis. Situs penyisipan kateter dapat ditutup dengan jahitan atau “sumbat” yang terbuat dari bahan yang bekerja dengan tubuh kamu untuk membuat bekuan alami di arteri.
Beristirahat setelah prosedur akan mencegah pendarahan yang serius dan membiarkan pembuluh darah sembuh sepenuhnya. Kamu mungkin akan pulang di hari yang sama. Jika kamu sudah menjadi pasien di rumah sakit dan menerima kateterisasi sebagai bagian dari fase diagnosis atau perawatan kamu, kamu akan dibawa kembali ke ruang rawat inap untuk pemulihan.
Masa inap yang lebih lama biasanya diperlukan jika kamu memiliki prosedur tambahan, seperti angioplasti atau ablasi, selama kateterisasi. Dokter kamu harus mendiskusikan hasil kateterisasi kamu segera setelah prosedur selesai. Jika kamu menjalani biopsi, hasilnya mungkin memerlukan waktu. Tergantung pada temuannya, dokter akan merekomendasikan perawatan atau prosedur di waktu mendatang.
Baca juga: Alami Masalah Jantung, Ini Fungsi Lakukan Cath Lab
Relatif Berisiko pada Fisik
Setiap prosedur yang melibatkan jantung kamu memiliki sejumlah risiko tertentu. Kateterisasi jantung dianggap relatif berisiko rendah, dan sangat sedikit orang yang memiliki masalah. Risiko komplikasi, meskipun jarang, lebih tinggi jika kamu mengalami diabetes atau penyakit ginjal atau jika kamu berusia 75 tahun atau lebih.
Risiko yang berkaitan dengan kateterisasi meliputi:
- Reaksi alergi terhadap bahan kontras atau obat yang digunakan selama prosedur.
- Perdarahan, infeksi, dan memar di tempat pemasangan kateter.
- Gumpalan darah, yang dapat memicu serangan jantung, stroke, atau masalah serius lainnya.
- Kerusakan pada arteri tempat kateter dimasukkan, atau kerusakan pada arteri saat kateter melewati tubuh.
- Irama jantung tidak teratur (aritmia).
- Kerusakan ginjal yang disebabkan oleh bahan kontras.
- Tekanan darah rendah.
- Jaringan jantung yang sobek.
Baca juga: Bukan Cuma Nyeri, Kateterisasi Jantung Dilakukan Karena Ini
Perlu kamu ingat lagi, setelah kamu menjalani pemeriksaan cath lab dan tiba di rumah, ikuti semua instruksi dari dokter tentang tingkat aktivitas yang dapat kamu lakukan dan obat apa saja yang harus diminum. Kamu mungkin akan mengalami beberapa risiko seperti yang disebutkan sebelumnya. Hubungi dokter jika kamu memiliki masalah lain.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Cardiac Catheterization
Health Line. Diakses pada 2019. Cardiac Catheterization