Hal yang Terjadi Saat Ibu Hamil Terkena Infeksi Shigella
Halodoc, Jakarta – Infeksi shigella alias shigellosis adalah infeksi yang menyerang saluran cerna manusia. Infeksi ini terjadi karena serangan kelompok bakteri Shigella. Jenis bakteri ini menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi atau melalui kontak dengan feses. Bakteri ini bisa menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil.
Baca juga: Waspada Anak Terkena Infeksi Shigella
Setelah masuk ke tubuh melalui mulut, bakteri Shigella akan menggandakan diri di usus kecil, kemudian menyebar ke usus besar. Setelah itu, bakteri mulai melepaskan racun dan membuat usus besar mengalami kram. Kondisi itu, kemudian menyebabkan orang yang terinfeksi bakteri mengalami diare yang bisa terjadi 10–30 kali dalam satu hari. Ada berbagai kondisi yang bisa menyebabkan bakteri ini masuk ke dalam tubuh, di antaranya:
-
Tidak Mencuci Tangan
Mencuci tangan sudah terbukti menjadi satu cara terbaik untuk mencegah masuknya bakteri ke dalam tubuh. Sebab, telapak tangan yang kotor bisa menjadi media penularan bakteri, misalnya saat tidak sengaja menyentuh mulut tanpa cuci tangan terlebih dahulu. Ini semakin berisiko jika sebelumnya tangan digunakan untuk mengganti popok atau menyentuh benda yang sudah terkontaminasi bakteri.
-
Mengonsumsi Makanan Sembarangan
Sembarangan mengonsumsi makanan bisa menyebabkan tubuh mudah terserang virus penyebab penyakit, terutama makanan yang sudah terkontaminasi bakteri Shigella. Nyatanya, makanan bisa sangat mudah terkontaminasi bakteri ini, terutama jika sebelumnya sudah tersentuh oleh orang yang sudah terinfeksi virus.
-
Berenang di Air Tercemar
Berenang di air yang sudah terkontaminasi bakteri Shigella juga bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri. Itu terjadi saat seseorang tidak sengaja menelan air yang tercemar saat berenang. Kemudian, menyebabkan bakteri masuk ke tubuh dan mulai menginfeksi serta menimbulkan gejala.
-
Hubungan dengan Pengidap
Infeksi bakteri Shigella juga bisa ditularkan melalui hubungan intim dengan orang yang sebelumnya sudah mengidap kondisi ini. Biasanya, penularan infeksi Shigella terjadi melalui seks oral atau seks anal.
Saat terinfeksi bakteri ini, biasanya tubuh akan menunjukkan gejala tertentu. Gejala-gejala yang sering muncul karena infeksi bakteri shigella adalah diare, demam, serta nyeri atau kram pada perut. Selain itu, pengidapnya juga akan mengeluarkan feses yang disertai darah atau lendir. Biasanya, gejala akan mulai muncul setelah 2–3 hari infeksi terjadi.
Baca juga: 10 Gejala Infeksi Shigella yang Wajib Diwaspadai
Biasanya, gejala akan bertahan dan terjadi di tubuh selama 2–7 hari. Jika infeksi bersifat ringan, gejala akan hilang tanpa membutuhkan pengobatan khusus. Tapi, satu hal yang perlu diperhatikan adalah kadar cairan dalam tubuh. Sebab, diare yang terjadi karena penyakit ini bisa memicu terjadinya dehidrasi alias kekurangan cairan dalam tubuh.
Infeksi Shigella pada Ibu Hamil
Umumnya, ibu hamil menjadi lebih rentan terserang infeksi. Itu terjadi karena perubahan hormon selama kehamilan bisa menekan sistem imun, sehingga tubuh mudah lelah dan terserang virus atau bakteri. Jika mengalami infeksi selama hamil, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan dan pemantauan kehamilan. Itu bertujuan untuk menjaga kehamilan dan kesehatan ibu hamil serta janin.
Jika mengalami infeksi shigella dan berujung pada diare, pastikan untuk selalu menjaga dan memenuhi asupan cairan pada tubuh ibu hamil. Pasalnya, dehidrasi pada ibu hamil adalah kondisi yang sangat berisiko dan bisa memicu komplikasi kehamilan.
Baca juga: Ketahui Faktor yang Meningkatkan Risiko Terkena Infeksi Shigella
Jika ibu ragu dan butuh saran dokter, pakai aplikasi Halodoc saja! Tanyakan seputar infeksi shigella atau infeksi bakteri lain selama kehamilan ke dokter terpercaya. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!