Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Alami Multiple Myeloma

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   07 Februari 2021
Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Alami Multiple MyelomaHal yang Terjadi pada Tubuh saat Alami Multiple Myeloma

Halodoc, Jakarta – Multiple myeloma merupakan jenis kanker yang menyerang sel plasma di sumsum tulang. Saat penyakit ini menyerang, akan terjadi beberapa perubahan pada tubuh yang disertai dengan muncul gejala penyakit. Apa saja gejala dan hal yang berubah pada saat tubuh mengalami multiple myeloma?

Jenis kanker ini menyerang sel plasma di sumsum tulang. Sel plasma merupakan salah satu jenis sel darah putih yang memiliki fungsi membentuk antibodi. Gejala khas dari penyakit ini adalah rasa nyeri yang menyerang tulang. Kanker multiple myeloma menyebabkan tubuh memproduksi antibodi abnormal. Kabar buruknya, antibodi yang terbentuk itu tidak berfungsi untuk melindungi tubuh. 

Baca juga: Pengidap Multiple Myeloma Bisakah Sembuh Total?

Multiple Myeloma dan Gejala yang Harus Dikenali 

Multiple myeloma merupakan jenis kanker darah yang terjadi karena tumbuhnya sel-sel plasma yang tidak normal. Pertumbuhan sel tersebut tergolong cepat dan berlebihan. Semakin lama, sel abnormal mulai mengganggu sel-sel sehat yang ada di sekitarnya. Hal itu kemudian memicu terjadinya perubahan pada tubuh yang disertai dengan gejala penyakit. 

Sel-sel kanker yang tumbuh kemudian juga memproduksi antibodi abnormal yang tidak berguna untuk tubuh. Antibodi yang terbentuk tidak bisa melindungi tubuh, malah bisa memicu gangguan atau merusak sel sehat yang ada. Antibodi abnormal ini juga bisa merusak organ tubuh tertentu, seperti ginjal. Saat sel kanker menyerang, tubuh mulai mengalami perubahan dan muncul sejumlah gejala multiple myeloma

Pada tahap awal, pengidap penyakit ini mungkin tidak merasakan gejala apa pun. Namun, seiring berjalannya waktu penyakit akan semakin berkembang dan mulai menimbulkan perubahan pada tubuh. Kemudian, multiple myeloma mulai memunculkan sejumlah gejala, seperti nyeri tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang panggul. Kondisi ini juga menyebabkan pengidapnya lebih mudah mengalami patah tulang, lebih mudah mengalami infeksi, serta mudah timbul memar di kulit, mimisan, atau gusi berdarah. 

Baca juga: Ketahui 4 Komplikasi yang Disebabkan oleh Multiple Myeloma

Gejala multiple myeloma lainnya yang bisa muncul adalah tungkai kaki lemas atau mati rasa, mual dan muntah, penurunan nafsu makan, berat badan menurun, anemia, sakit perut, sembelit, mudah lelah, sakit kepala, pandangan kabur, serta menjadi linglung dan kebingungan. Jika muncul gejala menyerupai penyakit ini, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat. 

Multiple myeloma terjadi karena ada kelainan pada sel plasma yang berdampak pada kerusakan sel-sel sehat di sekitarnya. Dalam kondisi normal, sel plasma bertugas menghasilkan antibodi yang berfungsi melindungi tubuh (protein M). Pada kasus multiple myeloma, antibodi yang dihasilkan tidak bekerja sebagaimana semestinya. Antibodi yang tidak terpakai itu kemudian menumpuk dan mulai merusak organ tubuh. 

Meski begitu, penyebab pasti multiple myeloma masih belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko kanker multiple myeloma. Risiko penyakit ini disebut meningkat pada pria berusia di atas 60 tahun, memiliki keluarga dengan riwayat multiple myeloma, obesitas atau mengalami berat badan berlebih, riwayat gangguan sistem imun, serta memiliki riwayat paparan dengan bahan kimia dalam jangka panjang. 

Baca juga: Kenali 5 Metode Pengobatan untuk Multiple Myeloma

Cari tahu lebih lanjut seputar kanker multiple myeloma dan apa saja gejalanya dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Kamu juga bisa menyampaikan masalah kesehatan dan dapatkan saran pengobatan dari ahlinya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Referensi:
National Health Service UK. Diakses pada 2021. Multiple Myeloma.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Multiple Myeloma.
Healthline. Diakses pada 2021. What Is Multiple Myeloma?