Hal yang Terjadi Jika Trombosit Darah Terus Menurun
Halodoc, Jakarta – Trombositopenia terjadi ketika kadar trombosit dalam darah terlalu rendah. Trombosit dikenal sebagai sel darah yang tidak berwarna dan memiliki fungsi untuk membantu proses pembekuan darah. Ada berbagai kemungkinan yang menyebabkan seseorang mengalami trombositopenia, salah satunya disebabkan oleh penyakit seperti leukemia dan demam berdarah.
Baca juga: Mengidap Trombositopenia, Ini yang Terjadi pada Tubuh
Ada beberapa gejala yang muncul ketika seseorang memiliki kadar trombosit yang cukup rendah. Namun, komplikasi dapat terjadi ketika kadar trombosit dalam darah sangat rendah. Untuk itu, kondisi ini sebaiknya harus segera diatasi agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan yang berkepanjangan.
Kenali Gejala Trombositopenia
Trombositopenia yang masuk dalam kategori ringan sangat jarang menimbulkan gejala apapun. Pengidap trombositopenia baru mengetahui trombosit menurun ketika melakukan cek darah. Jika kadar trombosit terus menurun, kondisi ini dapat menyebabkan beberapa gejala yang mungkin dialami oleh pengidapnya.
Melansir Mayo Clinic, trombositopenia dapat menyebabkan pengidap lebih mudah mengalami memar dan muncul ruam dalam bentuk bintik bintik kecil. Pengidap trombositopenia juga lebih mudah mengalami perdarahan pada bagian gusi dan hidung. Luka yang muncul pada kulit dapat mengalami perdarahan yang berkepanjangan jika tidak segera diatasi. Selain itu, trombositopenia yang cukup parah dapat menyebabkan munculnya darah pada urine.
Sebaiknya segera kunjungi rumah sakit terdekat jika kamu mengalami perdarahan yang cukup hebat. Kondisi ini tentunya memerlukan perawatan secara medis agar perdarahan dapat diatasi dengan tepat.
Baca juga: 7 Makanan untuk Meningkatkan Jumlah Trombosit
Ini yang Terjadi pada Tubuh Pengidap Trombositopenia
Seseorang dikatakan mengalami trombositopenia ketika kadar trombosit yang dimiliki kurang dari 150.000 sel per mikroliter. Ada beberapa hal yang memicu seseorang mengalami penurunan trombosit, seperti terperangkapnya trombosit dalam limpa, penurunan produksi trombosit, hingga beberapa kondisi yang menyebabkan trombosit lebih cepat mati sebelum tubuh memproduksi trombosit yang baru.
Trombositopenia yang tidak diatasi dengan baik bisa meningkatkan risiko komplikasi. Komplikasi yang cukup parah dan mungkin terjadi adalah perdarahan internal atau organ dalam. Tentunya, hal ini membahayakan dan menyebabkan penurunan fungsi organ yang alami perdarahan.
Melansir dari Healthfully, trombositopenia juga menyebabkan seseorang mengalami anemia. Jumlah trombosit memengaruhi sel darah merah. Sel darah merah yang berkurang dapat memengaruhi jumlah oksigen yang masuk dalam tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan kamu alami anemia yang bersifat ringan dan sementara.
Perdarahan juga dapat kamu alami ketika kadar trombosit dalam tubuh sangat rendah, khususnya saat kamu alami cedera. Perdarahan yang berlangsung hebat meningkatkan risiko syok yang dapat menyebabkan pengidapnya mengalami jantung yang berdebar, keringat dingin, hingga kondisi fatal lainnya.
Cara Mengatasi Trombositopenia
Jika kamu mengalami trombositopenia, hindari melakukan aktivitas yang cukup berat dan tingkatkan risiko cedera yang dapat menyebabkan perdarahan. Jika trombositopenia disebabkan karena penggunaan obat, kamu perlu menghentikan penggunaan obat tersebut dan jangan lupa untuk bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai penanganan kondisi ini.
Baca juga: Cara Penanganan saat Ibu Hamil Terkena Trombositopenia
Trombositopenia yang disebabkan oleh virus dapat diatasi dengan obat anti virus. Namun, penurunan trombosit yang disebabkan virus demam berdarah bisa ditangani dengan istirahat total dan pemenuhan cairan setiap harinya agar trombosit dapat meningkat. Kadar trombosit yang terlalu rendah perlu diatasi secara medis, dengan melakukan transfusi darah.