Hal yang Perlu Dipertimbangkan sebelum Memilih Kontrasepsi IUD
Halodoc, Jakarta - Pada dasarnya, alat kontrasepsi bukan hanya digunakan untuk menunda kehamilan saja. Alat ini juga digunakan untuk mencegah infeksi menular seksual. Terdapat beragam alat kontrasepsi yang bisa kamu dan pasangan pilih. Contohnya, yaitu kondom, pil KB, suntik KB, Implan, hingga KB permanen seperti vasektomi atau tubektomi.
Nah, kali ini akan membahas lebih jauh mengenai alat kontrasepsi IUD atau intrauterine device. Masih asing dengan alat kontrasepsi yang satu ini? Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Baca juga: 13 Fakta Tentang Kontrasepsi IUD yang Perlu Diketahui
Keunggulan dan Kekurangan IUD
IUD merupakan salah satu alat kontrasepsi yang bisa kamu gunakan untuk mencegah kehamilan. IUD juga disebut sebagai kontrasepsi spiral. IUD bekerja dengan cara menghambat gerakan sperma menuju saluran rahim. Nah, terhambatnya pergerakan sperma ini bisa mencegah terjadinya pembuahan, sehingga tidak terjadi kehamilan.
IUD ini berbahan plastik dan bentuknya menyerupai huruf T yang diletakan di dalam rahim. Menurut National Health Service (NHS) - UK, jika dipasang dengan benar, IUD memiliki keefektifan sebesar 99 persen. IUD ini bisa bertahan selama 5 hingga 10 tahun bergantung pada jenisnya.
Nah, agar lebih jelasnya, berikut ini beberapa keuntungan dan kekurangan memakai kontrasepsi IUD menurut NHS - UK.
Keuntungan
- Mencegah kehamilan selama 5 atau 10 tahun, tergantung pada jenisnya.
- Setelah dipasang, IUD langsung berfungsi.
- Kebanyakan orang yang memiliki kandungan bisa menggunakannya.
- Tidak ada efek samping hormonal, seperti jerawat, sakit kepala atau nyeri payudara.
- Tidak mengganggu hubungan seks.
- IUD aman digunakan oleh ibu menyusui.
- Bisa hamil segera setelah IUD dilepas.
- Tidak terpengaruh oleh obat lain.
- Tidak ada bukti bahwa IUD memengaruhi berat badan, atau meningkatkan risiko kanker serviks, kanker rahim (rahim), atau kanker ovarium.
Kekurangan
- IUD tidak melindungi dari infeksi atau penyakit menular seksual. Jadi, hindari melakukan perilaku seks yang berisiko.
- Infeksi saat pemasangan IUD yang tidak ditangani dapat mengakibatkan infeksi pada panggul.
- Kebanyakan orang yang berhenti menggunakan IUD melakukannya karena pendarahan dan rasa sakit pada vagina, meskipun efek samping ini jarang terjadi.
Nah, itulah beberapa keunggulan dan kekurangan dari alat kontrasepsi IUD.
Baca juga: Benarkah IUD Lebih Baik dari KB Suntik?
Pentingnya Berdiskusi dengan Dokter
Pada dasarnya, hampir kebanyakan wanita dapat menggunakan IUD. Namun, cobalah berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan IUD sebagai alat kontrasepsi. Dokter atau perawat akan memeriksakan apakah IUD cocok untuk dirimu dengan menanyakan riwayat kesehatan.
Bagi kamu yang mau tahu lebih jauh mengenai IUD, bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?
Nah, menurut NHS - UK, IUD mungkin tidak cocok digunakan jiwa:
- Pada wanita yang berpikir dirinya sedang hamil.
- Memiliki infeksi menular seksual yang tidak diobati atau infeksi panggul.
- Memiliki masalah dengan rahim atau leher rahim.
- Mengalami pendarahan yang tidak dapat dijelaskan di antara periode menstruasi atau setelah berhubungan seks.
Orang yang pernah mengalami kehamilan ektopik atau yang memiliki katup jantung buatan, juga harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memasang IUD.
Baca juga: Enggak Perlu Khawatir, Ini 4 Efek Samping Kontrasepsi IUD
Nah, meski IUD adalah metode kontrasepsi yang efektif, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk memasangnya. Oleh sebab itu, pastikan untuk berdiskusi dengan dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan IUD.