Hal yang Perlu Diketahui sebelum Tes Buta Warna
“Tes buta warna bisa dilakukan untuk mendeteksi kekurangan penglihatan warna. Sebelum menjalani pemeriksaan tersebut, penting untuk mengetahui jenis-jenis tes buta warna dan apa yang menjadi penyebab kondisi tersebut.”
Halodoc, Jakarta – Buta warna merupakan gangguan penglihatan yang umum orang alami, tapi seringkali tidak pengidapnya sadari. Itulah mengapa tes buta warna menjadi hal yang penting untuk kamu lakukan.
Tidak seperti yang kebanyakan orang bayangkan, pengidap kondisi ini tidak serta merta membuat dunianya menjadi serba abu-abu.
Kebanyakan orang yang memiliki gangguan penglihatan tersebut, hanya mengalami kesulitan membedakan beberapa warna. Warna-warna yang biasanya sulit pengidapnya bedakan adalah merah dan hijau atau biru dan kuning.
Nah, dengan melakukan tes buta warna, gangguan penglihatan tersebut bisa terdeteksi. Yuk simak ulasan selengkapnya di sini!
Jenis Tes Buta Warna dan Prosedurnya
Bagaimana cara untuk mengetahui apakah seseorang buta warna atau tidak? Nah, cara yang paling sering orang gunakan untuk mendeteksi gangguan mata tersebut adalah dengan tes buta warna.
Tes bisa kamu lakukan untuk mengukur kemampuan kamu dalam hal membedakan warna. Jika kamu tidak lulus tes ini, ada kemungkinan kamu memiliki gangguan penglihatan warna atau memang mengidap kondisi ini.
Dokter akan melakukan diagnosa ketika kamu hanya melihat segala sesuatunya berwarna abu-abu. Namun, hal itu adalah kondisi yang sangat langka.
Lantas, seperti apa pemeriksaannya dan apa nama alat tes buta warna? Nah, berikut adalah lima jenis tes buta yang paling umum.
Masing-masing memiliki metode yang berbeda dan menggunakan alat yang berbeda juga.
1. Tes warna Ishihara
Ini adalah tes yang paling umum dokter rekomendasikan. Dokter mata asal Jepang yang mengembangkan tes ini dengan tujuan menilai kebutaan warna merah-hijau.
Tes ini terdiri dari 38 lempeng, di mana setiap lempeng memiliki banyak titik yang membentuk lingkaran. Titik-titik tersebut memiliki ukuran dan warna yang berbeda dan membentuk angka, baik satu atau dua digit.
Jika kamu memiliki penglihatan warna yang normal, kamu seharusnya dapat melihat angka dengan mudah. Namun, jika kamu memiliki kekurangan penglihatan warna, kamu akan kesulitan membedakan angka atau tidak akan bisa membedakannya sama sekali.
2. Tes anomaloskop
Tes ini bertujuan untuk memeriksa apakah kamu bisa mencocokkan warna yang berbeda. Alat yang akan kamu gunakan dalam tes anomaloskop ini mirip seperti mikroskop.
Melalui lensa alat tersebut, dokter akan memintamu melihat lingkaran yang ia bagi menjadi dua warna. Setengah berwarna kuning terang, dan setengah lagi berwarna merah atau hijau.
Nah, kamu harus menyesuaikan warna lingkaran agar cocok. Jika kamu kesulitan melihat warna merah dan hijau, kamu tidak akan dapat menyesuaikan warna dengan benar.
3. Tes Farnsworth-Munsell 100 Hue
Selanjutnya, tes buta warna yang dapat dokter lakukan yaitu tes Farnsworth-Munsell. Tes ini menggunakan balok berwarna berbeda untuk mengidentifikasi kekurangan penglihatan warna.
Kamu harus mengatur balok dalam urutan pelangi, yaitu dari yang paling terang ke yang paling gelap atau merah ke ungu.
Tes ini sering dokter gunakan untuk orang yang bekerja di sektor yang membutuhkan penglihatan warna yang sangat akurat, seperti desainer grafis.
4. Tes warna Cambridge
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan tes warna cambridge. Tes buta warna ini sangat mirip dengan tes Ishihara, hanya saja tes warna Cambridge bisa kamu lakukan dengan menggunakan layar komputer.
Dokter akan meminta kamu untuk mengidentifikasi huruf “C” yang warnanya berbeda dengan warna di sekitarnya.
5. Hardy-Rand-Rittler (HRR)
Jenis tes ini umumnya dokter lakukan untuk mengecek jenis buta warna parsial (merah, hijau, dan biru). Cara melakukan tes ini adalah dengan melihat beberapa bentuk gambar seperti segitiga ataupun lingkaran.
Tidak hanya tes buta warna, tes ini juga dapat dokter lakukan untuk mendeteksi menurunnya kemampuan untuk membedakan warna, serta beberapa penyakit mata.
Salah satu penyakit mata yang bisa dideteksi oleh penyakit ini adalah neuropati optik.
Jenis-Jenis Buta Warna
Ada beberapa jenis buta warna yang perlu kamu ketahui, antara lain:
1. Buta warna merah-hijau
Jenis ini adalah kondisi yang paling umum. Orang yang mengidap kondisi ini susah membedakan antara merah dan hijau.
Ada 4 jenis buta warna merah-hijau:
- Deuteranomali: adalah jenis defisiensi penglihatan warna merah-hijau yang paling umum. Ini membuat nuansa hijau tertentu terlihat lebih merah. Tipe ini ringan dan biasanya tidak mengganggu aktivitas normal.
- Protanomaly: membuat warna merah tertentu terlihat lebih hijau dan kurang cerah. Tipe ini ringan dan biasanya tidak mengganggu aktivitas normal.
- Protanopia dan deuteranopia: sama-sama membuat seseorang tidak bisa membedakan warna merah dan hijau sama sekali.
2. Buta warna biru-kuning
Ini adalah jenis yang kurang umum orang alami. Kondisi ini membuat seseorang sulit membedakan beberapa kombinasi warna yang berbeda.
Ada dua jenis defisiensi penglihatan warna biru-kuning yaitu:
- Tritanomali: membuat sulit membedakan antara biru dan hijau serta antara kuning dan merah.
- Tritanopia: membuat seseorang tidak bisa membedakan warna biru dan hijau, ungu dan merah, serta kuning dan merah muda atau juga membuat warna terlihat kurang cerah.
3. Buta warna total
Jika mengalami defisiensi penglihatan warna total, kamu tidak dapat melihat warna sama sekali. Kondisi ini juga disebut monokromasi atau achromatopsia, dan jarang terjadi.
Tergantung pada jenisnya, kamu mungkin juga mengalami kesulitan melihat dengan jelas, dan mungkin lebih sensitif terhadap cahaya.
Selengkapnya, jenis buta warna bisa kamu baca lebih lanjut di artikel Ini 3 Jenis Buta Warna yang Perlu Diketahui.
Prosedur Tes Buta Warna
Setelah mengetahui jenis-jenis tes, berikut prosedur yang akan kamu lalui saat menjalani tes tersebut:
- Jika kamu memakai kacamata atau lensa kontak, kamu harus terus memakainya selama tes berlangsung. Dokter akan menanyakan apakah kamu sedang mengonsumsi obat atau suplemen tertentu, apakah kamu memiliki kondisi medis, dan apakah ada riwayat penglihatan warna yang buruk di keluarga.
- Dokter mata kemudian akan meminta kamu untuk duduk di ruangan terang. Lalu, dokter akan menutup satu mata kamu. Nah, dengan menggunakan mata yang tidak tertutup, kamu diminta melihat serangkaian kartu tes.
- Setiap kartu berisi pola titik warna-warni. Ada angka atau simbol di setiap pola warna. Jika kamu dapat mengidentifikasi nomor atau simbol, kamu akan memberi tahu dokter. Angka, bentuk, dan simbol harus mudah kamu bedakan dari titik-titik di sekitarnya jika kamu memiliki penglihatan warna yang normal. Namun, jika memiliki gangguan penglihatan warna, kamu mungkin tidak dapat melihat simbol. Atau kamu mungkin mengalami kesulitan membedakan pola di antara titik-titik.
- Setelah memeriksa satu mata, kamu akan menutupi mata yang lain dan melihat kartu tes lagi. Dokter mungkin meminta kamu untuk menggambarkan intensitas warna tertentu seperti yang dirasakan oleh masing-masing mata.
Bagi anak-anak yang hendak menjalani pemeriksaan mata standar, ada baiknya mereka juga melakukan pemeriksaan ketajaman visual. Ini dapat membantu mengatasi masalah potensial sejak dini, jika anak mengalami buta warna.
Kalau kamu bingung Kapan Sebaiknya Tes Buta Warna Dilakukan, kamu bisa melakukannya sebagai pemeriksaan mata rutin atau ketika kamu sering salah mengenali warna.
Penyebab Buta Warna
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan buta warna, antara lain:
1. Genetika
Ini adalah penyebab yang paling umum, yang artinya kondisi tersebut biasanya menurun dari orang tua. Cacat penglihatan warna ini biasanya menurun dari ibu ke anak laki-laki.
Cacat ini terjadi akibat kurangnya kerucut sebagian atau seluruhnya di retina. Kerucut membantu kamu membedakan warna merah, hijau, dan biru.
2. Penuaan
Penglihatan warna juga bisa memburuk seiring bertambahnya usia. Hal itu seringkali karena katarak (area keruh pada lensa mata).
3. Konsumsi obat tertentu
Obat-obatan tertentu juga bisa meningkatkan risiko kamu mengalami buta warna.
Contoh obat yang bisa menyebabkan kondisi ini adalah hidroksiklorokuin. Obat ini biasanya dokter resepkan untuk mengobati rheumatoid arthritis.
4. Penyakit
Terkadang, masalah dengan penglihatan warna terjadi akibat penyakit yang memengaruhi saraf optik, seperti glaukoma.
Selain itu, penyakit lain yang juga dapat menyebabkan gangguan penglihatan warna, termasuk:
- Diabetes.
- Alkoholisme.
- Degenerasi Makula.
- Leukemia.
- Penyakit alzheimer.
- Penyakit Parkinson.
- Anemia sel sabit.
Biaya Tes Buta Warna
Kabar baiknya, kondisi mata ini bisa kamu obati dengan mengatasi kondisi yang mendasarinya.
Nah, bila kamu tertarik untuk melakukan tes tersebut, kamu mungkin juga bertanya-tanya kisaran biayanya.
Biaya tes buta warna dengan dokter spesialis mata sebenarnya bervariasi. Namun, harganya biasanya berkisar mulai dari Rp55.000 sampai dengan Rp470.000 setiap pertemuan.
Itulah yang perlu kamu ketahui mengenai tes buta warna sebelum menjalaninya. Jika kamu atau anggota keluarga memiliki masalah mata lain yang mengkhawatirkan, segeralah hubungi dokter spesialis mata.
Awali dengan konsultasi secara online di Halodoc, klik gambar di bawah ini untuk tersambung dengan spesialis mata.✔️
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2023. What You Need to Know About Colour Blindness Tests.
Healthline. Diakses pada 2023. Colour Vision Tests.
American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2023. What Is Color Blindness?
National Eye Institute. Diakses pada 2023. Color Blindness.
National Eye Institute. Diakses pada 2023. Types of Color Vision Deficiency.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan