Hal yang Dilakukan Sebelum Melakukan Rontgen Paru
Rontgen merupakan suatu prosedur medis yang dilakukan dengan memanfaatkan radiasi sinar-X atau gelombang elektromagnetik guna menampilkan gambar tertentu dari tubuh. Tak hanya digunakan untuk mendeteksi penyakit, rontgen juga dimanfaatkan sebagai salah satu prosedur penunjang dalam beberapa tindakan medis khusus.
Halodoc, Jakarta – Melalui rontgen, tampilan dari benda padat, misalnya tulang akan ditunjukkan berupa area dengan warna putih. Sementara itu, udara yang terdapat di dalam organ paru-paru akan terlihat berwarna hitam, dan tampilan dari otot atau lemak akan muncul dengan warna abu-abu.
Beberapa jenis rontgen dilakukan dengan menggunakan zat kontras atau pewarna yang bisa dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan atau oral, seperti barium atau iodine. Penggunaan zat kontras ini guna memaksimalkan hasil tampilan foto yang didapat. Prosedur medis ini dilakukan di layanan kesehatan dengan dampingan dokter maupun petugas bagian radiologi berpengalaman.
Kapan Pemeriksaan Rontgen Dilakukan?
Rontgen menjadi pemeriksaan medis penunjang selain pemeriksaan laboratorium untuk membantu mendapatkan diagnosis dari suatu kondisi medis yang lebih akurat. Pemeriksaan ini dilakukan guna mengetahui apakah terjadi tulang retak atau patah pada bagian tubuh tertentu, memantau perkembangannya, hingga menentukan pengobatan yang sesuai dengan kondisi yang terjadi.
Selain retak atau patah tulang, berbagai kondisi medis lain yang membutuhkan pemeriksaan rontgen, yaitu penyakit yang menyerang paru, pembesaran organ jantung, masalah yang berkaitan dengan pencernaan, kanker tulang, batu ginjal dan saluran kemih, hingga tak sengaja menelan benda asing.
Persiapan yang Dilakukan Sebelum Menjalani Rontgen Paru
Sebelum menjalani prosedur rontgen, ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan, di antaranya:
- Mengganti pakaian dengan baju khusus untuk rontgen. Agar tidak sulit, kamu disarankan untuk mengenakan pakaian yang nyaman dan longgar supaya lebih mudah melepas dan memakainya kembali.
- Melepas semua perhiasan atau benda yang terbuat dari logam yang terpasang pada tubuhmu, seperti anting, gelang, kalung, cincin, jam tangan, kacamata, hingga kawat gigi. Bukan tanpa alasan, logam bisa mengganggu proses pengambilan gambar yang membuat gambar hasil rontgen tidak sempurna.
- Ibu hamil yang hendak melakukan rontgen harus memberitahu kondisi kehamilan pada petugas medis dan tenaga ahli radiologi. Pasalnya, ibu hamil tidak disarankan untuk terkena paparan radiasi karena memicu hal berbahaya untuk janin di dalam kandungan. Meski begitu, jika memang harus menjalani rontgen, dokter akan melakukan tindakan pencegahan sehingga paparan radiasi bisa dikurangi.
Saat melakukan foto rontgen untuk dada bagian atas atau paru-paru, pemeriksaan dilakukan dengan posisi tubuh berdiri. Baju khusus harus diturunkan hingga ke bagian pinggang. Petugas medis akan meminta kamu untuk menahan napas ketika proses pengambilan gambar sedang berlangsung.
Adakah Komplikasi yang Bisa Terjadi?
Prosedur rontgen biasanya tidak akan menyebabkan adanya komplikasi. Meski radiasi memiliki risiko munculnya sel kanker, tetapi paparan yang terjadi saat kamu menjalani rontgen terbilang sangat kecil dan bisa dikatakan aman. Namun, bukan berarti komplikasi sama sekali tidak terjadi, ya!
Apabila prosedur rontgen dilakukan dengan menggunakan zat tambahan atau kontras, terlebih yang disuntikkan, ada beberapa kondisi ikutan yang mungkin akan kamu rasakan. Ini termasuk, reaksi alergi atau perubahan pada area yang disuntik, seperti kemerahan, membengkak, dan nyeri.
Sekarang, kamu bisa dengan mudah membuat janji untuk melakukan prosedur rontgen di rumah sakit terdekat. Kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc dan buat janji langsung melalui aplikasi kapan saja. Lebih mudah dan pastinya tidak lagi harus mengantre di rumah sakit.