Hal Ini Bisa Buat Si Kecil Terlahir dengan Badan Tinggi

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   17 Februari 2020
Hal Ini Bisa Buat Si Kecil Terlahir dengan Badan TinggiHal Ini Bisa Buat Si Kecil Terlahir dengan Badan Tinggi

Halodoc, Jakarta – Pertumbuhan fisik anak yang sempurna dan kondisi kesehatan yang baik merupakan impian setiap orangtua yang tengah menunggu kelahiran si buah hati. Sayangnya, pertumbuhan anak yang satu dengan lainnya tidak dapat disamakan, seperti tinggi badan. Penelitian yang dilakukan oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) ditemukan 1 dari 3 kelahiran anak memiliki tinggi badan di bawah rata-rata. Angka tersebut setara dengan 31 persen anak usia sekolah di Indonesia. 

Baca juga: Lakukan Ini Agar Kehamilan Sehat di Trimester Pertama

Pertumbuhan fisik anak sendiri sudah dimulai sejak mereka berada dalam kandungan. Oleh karena itu, ibu harus tahu cara memenuhi asupan gizi dan nutrisi yang cukup selama masa kehamilan. Pasalnya, saat pertumbuhan fisik anak berada di bawah angka normal, bisa jadi ibu kekurangan gizi saat tengah mengandung. Perlu diketahui bahwa anak yang memiliki pertumbuhan fisik di bawah rata-rata dapat mengalami gangguan pertumbuhan hingga gangguan kecerdasan.

Untuk menjaga agar anak tumbuh sehat dengan fisik yang berkembang seperti anak pada umumnya, ibu sebaiknya memperhatikan empat hal berikut ini:

  • Asupan Gizi dan Nutrisi saat Mengandung

Sejak dalam kandungan, janin membutuhkan asupan gizi dan nutrisi yang seimbang. Untuk memenuhi gizi dan nutrisi yang dibutuhkan selama masa kehamilan, ibu wajib mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung asam folat. Asam folat sendiri dipercaya dapat mencegah cacat otak saat anak lahir. Setelah lahir, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan ASI anak minimal selama enam bulan.

Baca juga: 6 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Trimester Awal Kehamilan

  • Makan Sesuai Kebutuhan

Saat hamil, kebutuhan kalori pada tiap trimester akan berbeda-beda. Tugas ibu adalah menyesuaikan asupan kalori yang dibutuhkan, agar anak tumbuh sehat dan normal. Umumnya, wanita dewasa membutuhkan 2.000 kalori per hari. Sedangkan ibu hamil, mereka akan membutuhkan tambahan 150 kalori pada trimester pertama dan 350 kalori pada trimester kedua dan ketiga.

  • Kelola Stres dengan Baik

Ibu memang sudah seharusnya untuk menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan beban pikiran. Saat ibu merasa tertekan, kondisi tersebut bukan hanya berpengaruh pada kondisi kesehatan ibu saja, melainkan juga pada janin. Hal tersebut terjadi karena janin telah terikat secara emosi, sehingga dapat merasakan apa yang ibu rasakan.

Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk selalu merasa bahagia. Bukan hanya gizi dan nutrisi saja yang dibutuhkan oleh janin, tapi juga perasaan bahagia. Menjaga diri dari beban pikiran akan membuat ibu menjadi lebih bersemangat untuk memenuhi asupan gizi dan nutrisi, sehingga pertumbuhan janin pun tidak terhambat.

Untuk memastikan jumlah asupan gizi yang baik dan keadaan janin dalam kandungan, jangan lupa untuk selalu memeriksakan kandungan secara rutin di rumah sakit terdekat, ya! 

Baca juga: 8 Mitos Kehamilan yang Perlu Diketahui

Saat hamil, begitu banyak hal yang perlu ibu perhatikan. Selain beberapa hal tersebut, ibu juga perlu memperhatikan apa yang ibu konsumsi, karena setiap jenis makanan memiliki kandungan gizi yang berbeda. Untuk melengkapi asupan gizi seimbang, jangan lupa untuk memenuhi asupan karbohidrat dari nasi, kentang, ubi, singkong, dan jagung. 

Tak lupa dengan mengonsumsi makanan dengan sumber protein tinggi, seperti ikan, daging, telur, susu, tempe, dan jamur. Kemudian, cukupi asupan lemak dalam tubuh dengan mengonsumsi daging ayam, daging sapi, alpukat, dan minyak canola. Terakhir, penuhi asupan vitamin dan mineral dengan mengonsumsi buah-buahan, sayur, susu, ikan, dan makanan laut lainnya. Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh ya, bu!

 

Referensi:

NCBI. Diakses pada 2020. Reducing stunting by Improving Maternal, Infant and Young Child Nutrition in Regions Such as South Asia: Evidence, Challenges and Opportunities.

American Pregnancy Association. Diakses pada 2020. How to Treat Stress During Pregnancy.

Healthline. Diakses pada 2020. Maintaining a Healthy Pregnancy.