Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mengalami Keguguran

Ditinjau oleh  dr. Fitrina Aprilia   29 Juli 2019
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mengalami KeguguranHal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mengalami Keguguran

Halodoc, Jakarta – Kebanyakan ibu hamil mengharapkan kehamilan yang sehat sampai waktu kelahiran tiba. Meski begitu, ada banyak risiko dan bahaya yang mengintai selama masa kehamilan. Salah satu risiko terburuk yang mungkin terjadi selama tahap kehamilan adalah keguguran. Bahkan, seringkali keguguran terjadi tanpa diduga dan tidak diketahui pasti apa penyebabnya. 

Baca Juga: Ketahui Tentang Keguguran yang Rentan di Awal Kehamilan

Gaya hidup yang buruk, seperti merokok, konsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang, ataupun konsumsi makanan yang dipantang selama kehamilan bisa sebabkan keguguran. Saat wanita mengalami keguguran, dokter perlu melakukan kuret untuk mengambil sisa jaringan janin yang ada di rahim. Setelah menjalani kuret, wanita perlu beristirahat penuh 1–2 minggu. Nah, selama masa pemulihan ini, ada hal-hal yang wajib diperhatikan. 

Hal yang Perlu Diperhatikan Selama Masa Pemulihan

Perawatan setelah terjadi keguguran tergantung pada jumlah pendarahan yang dialami. Normalnya, pendarahan dan rasa sakit akan berkurang setelah 1–2 minggu. Berikut ini beberapa hal yang wajib diperhatikan selama masa perawatan setelah mengalami keguguran :

1. Jangan Berhubungan Intim Terlebih Dahulu

Wanita tidak dianjurkan untuk berhubungan intim setelah menjalankan proses kuret. Selain berhubungan intim, wanita juga tidak diperbolehkan untuk memasukkan apapun ke dalam vagina. Selalu ikuti petunjuk dan anjuran dokter terkait perawatan setelah keguguran. Biasanya, wanita akan diperbolehkan berhubungan setelah pendarahan sudah benar-benar berhenti atau menunggu setelah kurang lebih dua minggu masa pemulihan. 

2. Jauhi Penyebab Infeksi

Wanita juga dianjurkan untuk selalu waspada terhadap hal-hal yang bisa menyebabkan infeksi dan memperburuk pendarahan. Misalnya, ibu yang telah mengalami keguguran disarankan untuk menggunakan pembalut biasa daripada tampon. Jangan berenang terlebih dahulu sampai pendarahan telah berhenti.

3. Hindari Aktivitas Berat

Sebenarnya, wanita tetap boleh melakukan aktivitas seperti biasa. Yang paling penting, pastikan agar tubuh tidak terlalu lelah. Hindari melakukan aktivitas berat, seperti olahraga dengan intensitas tinggi, mengangkat beban berat, atau melakukan hal-hal yang bisa memicu stres.

4. Konsumsi Makanan Sehat

Konsumsi makanan sehat dan bergizi berguna untuk membuat tubuh lebih segar, sehingga terasa lebih baik. Akan lebih baik jika makanan yang dikonsumsi mempunyai gizi yang dapat menambah darah dan mengurangi stres. Konsumsi makanan yang bernutrisi juga bisa membantu mendapatkan kembali kekuatan fisik dan meningkatkan energi. 

Baca Juga: Ibu Hamil, Wajib Tahu Penyebab dan Tanda Keguguran

Contoh makanan yang direkomendasikan, yakni buah-buahan, sayuran hijau, telur, daging sapi, kacang kedelai, dan beri-berian. Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut terkait nutrisi yang baik setelah mengalami keguguran, tanyakan saja kepada ahli gizi Halodoc. Download aplikasi Halodoc disini.

5. Rutin Periksa Ke Dokter

Wanita yang telah mengalami keguguran juga disarankan untuk rutin memeriksakan diri ke dokter guna memantau perkembangan kondisinya. Lakukan pemeriksaan rutin dengan dokter untuk memastikan bahwa kamu tidak memiliki penyakit, seperti penyakit menular seksual, infeksi bakteri, dan masalah lain yang dapat menghalangi wanita untuk hamil kembali. 

Baca Juga: 3 Jenis Keguguran yang Perlu Diwaspadai

6. Lakukan Olahraga Ringan

Kata siapa setelah keguguran dilarang melakukan olahraga? Faktanya, berolahraga bisa mengurangi stres karena aktivitas ini bisa melepaskan hormon endorfin atau hormon bahagia. Kamu tetap boleh melakukan olahraga dengan catatan olahraga yang dilakukan masih tergolong ringan. 

Olahraga yang bisa dilakukan contohnya berjalan santai selama 30 menit atau melakukan meditasi. Namun, jika kamu masih khawatir dan ragu ingin melakukan olahraga, sebaiknya diskusikan dengan dokter terlebih dahulu.