Glomerulonefritis, Gangguan Kesehatan pada Ginjal

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 September 2021
Glomerulonefritis, Gangguan Kesehatan pada GinjalGlomerulonefritis, Gangguan Kesehatan pada Ginjal

“Salah satu jenis gangguan pada ginjal yang perlu diwaspadai adalah glomerulonefritis. Gangguan ini dapat menyebabkan darah dan protein tidak tersaring dan bercampur ke urine. Sayangnya, penyebab pasti dari kondisi ini seringkali sulit diketahui.”


Halodoc, Jakarta - Ada banyak jenis gangguan yang bisa terjadi pada ginjal. Salah satu yang mungkin masih asing adalah glomerulonefritis. Gangguan ini terjadi pada bagian ginjal bernama glomerulus, yang berfungsi untuk menyaring dan membuang cairan dan kadar elektrolit berlebih dalam darah.

Kerusakan pada bagian ini dapat menyebabkan terbuangnya darah serta protein melalui urine. Berdasarkan tingkat keparahannya, glomerulonefritis terbagi menjadi dua, yaitu akut dan kronis. Lebih lanjutnya, yuk simak pembahasan berikut ini!

Baca juga: Mengenal Lebih dalam Struktur Ginjal pada Manusia

Gejala Glomerulonefritis

Berikut ini beberapa gejala yang akan dirasakan oleh pengidap glomerulonefritis:

  • Urine berwarna merah muda atau seperti kecoklatan karena sel-sel darah merah terbawa ke dalam urine.
  • Urine berbusa karena kelebihan protein.
  • Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi.
  • Retensi cairan yang ditandai dengan pembengkakan di wajah, tangan, kaki, dan perut.
  • Kelelahan akibat anemia atau gagal ginjal.
  • Obesitas.
  • Cacat lahir pada ginjal.
  • Sering mimisan.
  • Sering buang air kecil pada malam hari.

Apa Penyebabnya?

Glomerulonefritis akut umumnya adalah respons tubuh terhadap infeksi yang sedang terjadi pada tubuh. Semenetara glomerulonefritis kronis seringkali tidak diketahui penyebabnya dan tidak bergejala, sehingga dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen. Namun, glomerulonefritis kronis yang ditemukan gejalanya sejak awal, dapat dicegah perkembangannya.

Meskipun terkadang penyebabnya tidak diketahui, tapi beberapa hal disinyalir dapat menyebabkan kondisi ini, di antaranya:

  • Strep throat (radang tenggorokan).
  • Lupus eritematosus sistemik (LES), yang dikenal sebagai lupus.
  • Sindrom goodpasture.
  • Amiloidosis, terjadi ketika protein abnormal menumpuk dalam organ dan jaringan.
  • Granulomatosis wegener menyebabkan peradangan pada pembuluh darah.
  • Poliarteritis nodosa, kondisi saat sel-sel menyerang arteri.

Baca juga: 3 Pola Hidup Sehat Bagi Pengidap Infeksi Ginjal

Pengobatan yang Bisa Dijalani

Glomerulonefritis akut yang disebabkan oleh infeksi biasanya tidak perlu pengobatan yang khusus. Pemberian antibiotik membuat kondisinya cepat pulih.

Sementara itu, dalam kasus kronis, pasien memerlukan pengobatan yang berfokus untuk menangani penyebab gejala untuk mencegah kerusakan pada ginjal. 

Pengobatan dapat berbeda tiap pasien, bergantung pada hal yang memicu kondisi tersebut. Pengobatan tersebut mungkin melibatkan:

  • Pengelolaan diabetes dan hipertensi yang tepat dengan obat-obatan, modifikasi gaya hidup, dan olahraga teratur.
  • Jika pasien mengalami obesitas, maka penurunan berat badan dan operasi bariatrik akan dibutuhkan.
  • Pengobatan anemia dengan suplemen zat besi dan modifikasi diet.
  • Pengobatan hiperlipidemia dengan statin dan modifikasi gaya hidup.
  • Penekanan sistem kekebalan tubuh jika kondisinya disebabkan oleh kelainan autoimun.
  • Penggunaan diuretik untuk membantu ginjal mengeluarkan kelebihan sodium dan air.

Fungsi ginjal umumnya dapat dipertahankan, jika pasien yang mendapat diagnosis dan pengobatan segera. Jika pengobatan terlambat, gagal ginjal mungkin terjadi. Kondisi ini mewajibkan pengidap untuk melakukan cuci darah seumur hidup atau transplantasi ginjal.

Baca juga: Kapan Pemeriksaan Fungsi Ginjal Perlu Dilakukan?

Bisakah Penyakit ini Dicegah?

Menurut laman American Kidney Fund, glomerulonefritis sebenarnya sulit untuk dicegah, karena seringkali penyebabnya tidak diketahui. Namun, menerapkan kebersihan yang baik, mempraktikkan seks aman dan menghindari obat-obatan terlarang yang disuntik, dapat membantu dalam mencegah infeksi virus seperti HIV dan hepatitis, yang dapat menyebabkan penyakit ini.

Jika kamu mengalami jenis glomerulonefritis kronis, sangat penting untuk mengontrol tekanan darah karena ini dapat memperlambat kerusakan ginjal. Dokter mungkin memberi tahu untuk makan lebih sedikit protein. Seorang ahli diet yang terlatih untuk bekerja dengan pasien ginjal (ahli diet ginjal) dapat sangat membantu dalam merencanakan diet.

Lebih lanjutnya, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit. Kamu bisa diskusi dengan dokter bagaimana langkah pengobatan, pencegahan, dan pengaturan gaya hidup jika mengidap kondisi ini.

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg

Referensi:
American Kidney Fund. Diakses pada 2021. What is Glomerulonephritis?
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Glomerulonephritis.
Healthline. Diakses pada 2021. Glomerulonephritis (Bright's Disease).