Gejala Utama yang Ditimbulkan oleh Meningitis

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   29 Maret 2021
Gejala Utama yang Ditimbulkan oleh MeningitisGejala Utama yang Ditimbulkan oleh Meningitis

Halodoc, Jakarta – Meningitis adalah infeksi pada cairan dan selaput (meninges) yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja. Namun, kondisi ini paling sering dialami oleh bayi, anak kecil, anak remaja dan dewasa muda.

Meningitis adalah penyakit serius yang perlu ditangani dengan cepat. Penyakit tersebut bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada otak dan saraf hingga kematian. Penting untuk mengetahui gejala utama meningitis agar pengobatan bisa dilakukan lebih dini.

Tentang Meningitis

Meninges adalah tiga selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis terjadi ketika cairan di sekitar meninges terinfeksi. Penyebab meningitis yang paling umum adalah infeksi virus, diikuti oleh infeksi bakteri, dan penyebab yang paling jarang adalah infeksi jamur dan parasit.

Meskipun meningitis yang disebabkan oleh bakteri lebih jarang terjadi, namun dampak yang bisa diakibatkannya lebih serius daripada meningitis oleh virus. Oleh karena itu, mengidentifikasi penyebab meningitis perlu dilakukan secepatnya.

Bakteri dan virus yang menyebabkan meningitis juga bisa menular melalui bersin, batuk, berciuman, atau berbagi peralatan pribadi, seperti sendok garpu dan sikat gigi. Namun, kabar baiknya, sudah ada sejumlah vaksinasi yang bisa memberikan perlindungan terhadap meningitis.

Baca juga: Meningitis Bisa Berakibat Fatal Ketahui Cara Mencegahnya

Gejala Meningitis

Gejala awal meningitis mungkin mirip dengan gejala flu. Gejala tersebut kemudian bisa berkembang selama beberapa jam atau selama beberapa hari.

Gejala utama meningitis yang bisa dialami oleh pengidap yang berusia di atas 2 tahun, antara lain:

  • Demam tinggi yang terjadi tiba-tiba.
  • Leher terasa kaku.
  • Sakit kepala parah yang berbeda dari biasanya.
  • Sakit kepala disertai mual atau muntah.
  • Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi.
  • Kejang.
  • Mengantuk atau sulit bangun.
  • Sensitivitas terhadap cahaya.
  • Tidak ada nafsu makan atau kehausan.
  • Ruam kulit.

Sementara gejala utama meningitis yang dialami oleh bayi dan anak-anak, yaitu:

  • Demam tinggi.
  • Menangis terus menerus.
  • Rasa kantung yang berlebihan atau mudah marah.
  • Kesulitan bangun dari tidur.
  • Tidak aktif atau terlihat lesu.
  • Tidak bisa bangun untuk makan.
  • Tidak mau makan.
  • Muntah.
  • Tonjolan di titik lunak di atas kepala bayi (ubun-ubun).
  • Kekakuan di tubuh dan leher.

Bayi yang mengidap meningitis mungkin sulit untuk ditenangkan, dan bahkan mungkin lebih keras menangis saat digendong.


Segera cari perawatan medis bila kamu atau keluargamu mengalami tanda atau gejala meningitis seperti di atas. Meningitis bakteri bisa berakibat fatal dalam beberapa hari bila tidak diobati dengan antibiotik secepatnya. Pengobatan yang terlambat dilakukan juga bisa meningkatkan risiko kerusakan otak permanen atau kematian.

Baca juga: Mengidap Meningitis Bisa Mengalami Penurunan Kesadaran

Kelompok Orang yang Berisiko Terkena Meningitis

Berikut faktor risiko yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena meningitis:

  • Melewatkan Vaksinasi. Risiko meningitis meningkat bagi siapa saja yang belum menyelesaikan jadwal vaksinasi masa kanak-kanak atau dewasa yang direkomendasikan.
  • Usia. Sebagian besar kasus meningitis virus terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Sementara meningitis bakteri lebih sering terjadi pada mereka yang berusia di bawah 20 tahun.
  • Hidup dalam Lingkungan Komunitas. Mahasiswa yang tinggal di asrama, anak-anak sekolah atau anak yang rutin mengunjungi fasilitas penitipan anak berisiko lebih besar terkena meningitis. Hal itu karena bakteri bisa menyebar dengan cepat melalui udara di antara kelompok orang besar.
  • Kehamilan. Wanita hamil berisiko terkena listeriosis, infeksi yang disebabkan oleh bakteri listeria, yang juga bisa menyebabkan meningitis.
  • Sistem Kekebalan yang Terganggu. Pengidap AIDS, diabetes, orang yang kecanduan alkohol, dan menggunakan obat-obatan imunosupresan berisiko tinggi terkena meningitis.

Orang-orang yang berisiko tinggi terkena meningitis dianjurkan untuk lebih mewaspadai penyakit tersebut dan segera memeriksakan diri ke rumah sakit bila mengalami gejala utama meningitis.

Baca juga: Ini Negara yang Rawan Meningitis

Sekarang, memeriksakan kesehatan diri sendiri maupun keluarga di rumah sakit sudah lebih mudah dengan adanya aplikasi Halodoc. Caranya, tinggal buat janji saja di rumah sakit pilihan kamu lewat aplikasi. Yuk download aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
National Health Service. Diakses pada 2021. Meningitis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Meningitis.