Gejala Umum dari Kondisi Leukositosis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 Oktober 2019
Gejala Umum dari Kondisi LeukositosisGejala Umum dari Kondisi Leukositosis

Halodoc, Jakarta – Leukositosis merupakan penyakit yang terjadi karena kelebihan sel darah putih di dalam tubuh. Dalam kondisi normal, sel darah putih memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Meski begitu, jumlah sel ini tetap harus terkontrol dan tidak melebihi batas normal. Saat jumlah sel darah putih terlalu banyak, maka akan muncul kondisi yang disebut dengan leukositosis

Sel darah putih memiliki peran dalam membantu sistem kekebalan melindungi tubuh dari serangan penyakit dan infeksi. Sayangnya, jumlah sel darah putih yang terlalu tinggi malah bisa menjadi tanda bahaya dan harus diwaspadai. Sebelumnya perlu diketahui, jumlah normal sel darah putih umumnya berbeda-beda, tergantung pada usia dan kondisi tubuh. Kadar sel darah putih normal pada anak-anak bisa berbeda dengan orang dewasa dan juga pada bayi. 

Baca juga: Cari Tahu Penyebab, Gejala, & Cara Penanganan Leukosit Tinggi

Gejala Leukositosis yang Harus Diwaspadai 

Kelebihan kadar sel darah putih dalam tubuh menjadi penyebab utama dari penyakit leukositosis. Ada sejumlah gejala yang umumnya muncul sebagai tanda penyakit ini. Leukositosis sering ditandai dengan gejala, seperti demam, badan mudah lelah, nyeri, lemas, sering berkeringat, pusing, perdarahan, serta memar yang muncul di permukaan kulit. Kondisi ini juga disertai dengan gejala menurunnya nafsu makan, sering mengalami kesemutan, serta gangguan pernapasan. 

Melansir situs web American Association of Family Physician (AAFP), kadar sel darah putih normal pada anak-anak adalah sekitar 5.000–20.000 per mm3, pada bayi baru lahir sekitar 13.000–38.000 per mm3, dan 4.500–11.000 per mm3 pada orang dewasa. Leukositosis bisa diketahui melalui pemeriksaan di rumah sakit. 

Ada banyak faktor yang bisa memicu melonjaknya kadar sel darah putih, termasuk kelainan sistem kekebalan tubuh, serta gangguan di sumsum tulang belakang yang menyebabkan produksi sel tidak normal. Leukositosis juga bisa disebabkan oleh infeksi atau efek samping penggunaan obat tertentu. Dalam kasus yang ringan, sel darah putih biasanya akan kembali normal tanpa pengobatan khusus. 

Baca juga: Orangtua Perlu Mengenal Leukemia pada Anak

Meski begitu, leukositosis sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Leukositosis yang menunjukkan gejala parah dan tak kunjung hilang harus segera mendapat penanganan medis. Ada berbagai cara pengobatan medis yang bisa dilakukan saat seseorang menunjukkan gejala leukositosis, di antaranya: 

  • Konsumsi Obat 

Leukositosis bisa ditangani dengan konsumsi obat-obatan tertentu. Biasanya, dokter akan meresepkan jenis obat yang berguna untuk mengurangi peradangan atau infeksi penyebab leukositosis. Konsumsi obat juga bertujuan untuk mengontrol kadar asam di dalam tubuh dan urine. 

  • Cairan Infus

Pemberian cairan infus intravena juga bisa menjadi pertolongan pertama pada leukositosis. Cairan ini bisa membantu menambah kadar cairan dan elektrolit yang dibutuhkan tubuh untuk melawan masalah kesehatan. 

  • Leukapheresis

Leukapheresis bisa membantu mengurangi jumlah sel darah putih yang ada di dalam tubuh. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil darah, tetapi akan dimasukkan kembali. Sebelum darah dimasukkan kembali ke dalam tubuh, dokter akan terlebih dahulu memisahkan dan membuang kandungan sel darah putih. 

Baca juga: Kenali Leukemia, Jenis Kanker yang Diidap oleh Anak Denada

Cari tahu lebih lanjut seputar leukositosis gejala-gejala yang menjadi tanda penyakit dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa kapan dan di mana saja dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
AAFP.org. Diakses pada 019. Evaluation of Patients with Leukocytosis
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Complete blood count (CBC)
Healthline. Diakses pada 2019. What Is Leukocytosis?