Gejala Penyakit Trikomoniasis yang Harus Diketahui
Halodoc, Jakarta – Trikomoniasis salah satu jenis penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit bernama Trichomonas vaginalis. Penyakit ini bisa menular melalui seks vaginal, seks oral, dan seks anal. Meskipun begitu, aktivitas ciuman dan penggunaan barang bersama dengan pengidap (seperti alat makan, dudukan toilet, atau handuk) tidak bisa menjadi media penularan.
Siapa pun yang aktif secara seksual berisiko tertular trikomoniasis. Sayangnya, wanita lebih rentan dan berisiko tinggi mengalaminya dibandingkan dengan pria. Tanpa adanya perawatan, trikomoniasis berisiko memicu masalah penyakit menular seksual lainnya, termasuk HIV-AIDS.
Baca juga: 5 Penyakit Kelamin Berbahaya yang Perlu Diketahui
Gejalanya Berbeda pada Pengidap Wanita dan Pria
National Health Service mengungkapkan, gejala trikomoniasis biasanya akan berkembang dalam waktu satu bulan setelah terjadinya penularan atau infeksi. Namun, masalah reproduksi ini sering tidak menimbulkan gejala.
Jika tanda muncul, ini bisa mirip dengan gejala penyakit menular lainnya, sehingga sering terjadi kesalahan diagnosis. Kamu perlu tahu, ternyata trikomoniasis yang terjadi pada wanita dan pria memiliki perbedaan. Apa perbedaannya?
- Gejala Trikomoniasis pada Wanita
Trikomoniasis pada wanita berdampak pada vagina dan saluran pembuangan urine atau uretra. Gejalanya berupa:
- Nyeri pada perut bagian bawah;
- Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan intim;
- Keputihan abnormal, yakni cairan menjadi kental, encer, berbusa, bau amis, dan berwarna kekuningan atau kehijauan;
- Nyeri, bengkak dan gatal di area vagina dan paha bagian dalam.
- Gejala Trikomoniasis Pria
Sementara itu, trikomoniasis pada pria menyerang uretra, penis, dan kelenjar prostat. Gejalanya berupa:
- Frekuensi buang air kecil meningkat;
- Nyeri saat buang air kecil dan ejakulasi;
- Muncul cairan putih dari penis;
- Nyeri, bengkak dan kemerahan pada ujung penis.
Baca juga: 4 Infeksi Miss V yang Perlu Diketahui Kaum Hawa
Trikomoniasis Diobati dengan Konsumsi Antibiotik
Trikomoniasis bisa diobati dengan antibiotik, dilansir dari WebMD. Obat ini diresepkan dokter setelah diagnosis ditetapkan dan harus dikonsumsi selama 5 - 7 hari. Pada kondisi tertentu, dokter meresepkan satu antibiotik tersebut dalam dosis yang besar.
Selama masa pengobatan, pengidap trikomoniasis harus menghindari hubungan intim sampai dinyatakan sembuh oleh dokter. Alasannya, pengidap trikomoniasis bisa menularkan parasit melalui hubungan intim, bahkan saat masih dalam masa inkubasi (5 - 28 hari setelah terinfeksi).
Pengidap trikomoniasis juga dianjurkan untuk menghindari konsumsi alkohol karena bisa menyebabkan mual dan muntah, setidaknya selama 24 hingga 72 jam setelah mengonsumsi antibiotik .
Cegah Trikomoniasis dengan Seks Aman
Dikutip dari Mayo Clinic, tindakan pencegahan dari trikomoniasis tidak jauh berbeda dengan masalah penyakit menular seksual lainnya, yaitu:
- Setia pada satu pasangan seksual atau tidak berganti-ganti pasangan.
- Menggunakan kondom saat berhubungan intim dengan pasangan.
- Pastikan alat atau mainan seks yang digunakan dalam keadaan bersih dan terbungkus kondom. Hindari penggunaan alat atau mainan seks secara bergantian.
- Jika mengalami gejala yang disebutkan di atas, segera berbicara dengan dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat.
Jika positif terinfeksi trikomoniasis, lebih baik tidak melakukan hubungan intim sampai dinyatakan sembuh oleh dokter.
- Pasangan pengidap trikomoniasis perlu mendapat pengobatan dan tidak dianjurkan untuk berhubungan intim sebelum pasangan selesai menjalani pengobatan dan dinyatakan sembuh.
Baca juga: 6 Penyebab Miss V Gatal
Sekarang, kamu sudah tahu perbedaan gejala trikomoniasis pada pria dan wanita. Kalau kamu mengalami salah satu gejalanya, segera tanyakan pada dokter agar kamu bisa melakukan penanganan dengan tepat. Gunakan aplikasi Halodoc dan kamu bisa menghubungi dokter sekarang lebih mudah dan bisa dilakukan kapan saja, lho!
Referensi:
NHS. Diakses pada 2020. Trichomoniasis
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Trichomoniasis
WebMD. Diakses pada 2020. Trichomoniasis (Trich)