Gejala Genitalia Ambigu pada Bayi Perempuan

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   05 Mei 2020
Gejala Genitalia Ambigu pada Bayi PerempuanGejala Genitalia Ambigu pada Bayi Perempuan

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar masalah kesehatan pada bayi bernama genitalia ambigu atau ambiguous genitalia? Bagi yang belum pernah, wajar kok. Pasalnya, kelainan seksual yang satu ini terbilang jarang terjadi. Lantas, apa sih ambiguous genitalia?

Dalam dunia medis, genitalia ambigu merupakan kelainan perkembangan seksual, di mana kelamin bayi menjadi tidak jelas. Kondisi ini membuat dokter kesulitan untuk memastikan kelamin bayi, apakah laki-laki atau perempuan. 

Alat kelamin bayi yang mengalami genitalia ambigu tak terbentuk dengan sempurna. Hal inilah yang membuat bayi tak dapat memiliki tanda kelamin bayi laki-laki dan perempuan. Tak cuma itu saja, ada pula gejala lainnya makin sulit membedakan kelamin bayi.

Genitalia ambigu juga bisa menyebabkan kelamin bagian luar kemungkinan tidak cocok dengan organ kelamin bagian dalam. Bahkan, tak cocok dengan kromosom seksual bayi tersebut. 

Baca juga: Bisakah Genitalia Ambigu Dideteksi Sejak dalam Kandungan?

Seperti Penis Berukuran Kecil

Gejala genitalia ambigu pada bayi perempuan dan lelaki bisa berbeda-beda. Gejalanya bisa diketahui ketika bayi masih berada di dalam kandungan atau pada saat bayi tersebut lahir. Lalu, seperti apa genitalia ambigu pada bayi perempuan?

Nah, genitalia ambigu pada bayi yang secara genetik perempuan bisa memunculkan tanda-tanda berikut: 

  • Adanya pembesaran klitoris, sehingga terlihat seperti penis berukuran kecil. 

  • Labia tertutup dan membengkak, terasa seperti skrotum dengan testis.

  • Lubang saluran kemih dapat terletak di atas klitoris, di bawah klitoris, ataupun di daerah klitorisnya sendiri.

  • Seringkali bayi perempuan dengan kondisi tersebut diduga sebagai bayi laki-laki dengan kriptorkismus, kondisi ketika testis pada bayi laki-laki yang tidak menurun ke dalam skrotum saat lahir. 

Awasi Penyebab Genitalia Ambigu 

Genitalia ambigu pada bayi bisa disebabkan pelbagai hal. Bisa karena kelainan kromosom atau pula kelainan pada hormon. Kelainan kromosom bisa terjadi karena kekurangan atau kelebihan kromosom di dalam selnya. Sementar itu, kelainan hormon berkaitan dengan kelainan pada produksi hormon atau sensitivitas organ seksual selama dalam kandungan. 

Lalu, seperti apa sih genitalia ambigu ini bisa terjadi? 

Pada dasarnya, organ seksual laki-laki dan perempuan berkembang dari jaringan janin yang sama, di mana kemudian jaringan tersebut menjadi penis pada laki-laki, sedangkan pada wanita menjadi klitoris.

Baca juga: Awas, Pernah Keguguran Berisiko Kena Genitalia Ambigu

Nah, faktor utama yang mengendalikan langkah berikutnya adalah hormon laki-laki. Kehadiran hormon seks pria menyebabkan organ laki-laki berkembang. Namun, bila tidak adanya hormon laki-laki, maka mengakibatkan organ perempuan berkembang.

Lantas, apa sih penyebab genitalia ambigu? Penyebab pada wanita dan lelaki berbeda, berikut penjelasannya: 

  • Bentuk tertentu hiperplasia adrenal kongenital (CAH). Kondisi ini merupakan penyebab paling umum dari genitalia ambigu pada wanita yang baru lahir yang menyebabkan tubuhnya kekurangan enzim untuk membentuk hormon kortisol dan aldosteron. Tanpa adanya kortisol dan aldosteron, tubuh akan terpicu untuk membuat hormon laki-laki (androgen) dan membentuk karakteristik tampilan laki-laki. 

  • Sang ibu mengonsumsi hormon androgenik saat hamil.

Kemungkinan penyebab genitalia ambigu pada genetik pria:

  • Gangguan perkembangan testis dapat disebabkan oleh kelainan genetik, penyebab yang tidak diketahui, leydig cell aplasia, sindrom insensitivitas androgen, ataupun defisiensi 5 alfa-reduktase (kekurangan enzim yang merusak produksi hormon pria normal).

Baca juga: Pilihan Pengobatan Genitalia Ambigu pada Anak 

Selain hal-hal di atas, ada pula beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan terjadinya genitalia ambigu, yaitu: 

  • Gangguan hormonal (endokrin) ibu saat kehamilan.

  • Konsumsi obat yang mengandung hormon saat kehamilan.

  • Riwayat keluarga mengenai keguguran, kelainan kelamin, perkembangan pubertas yang tidak normal, ataupun riwayat infertilitas pada keluarga dekat.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
NHS Choices UK. Diakses pada 2020. Undescended Testicles.  
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Disease and Conditions. Undescended Testicle.  
Urology Care Foundation. Diakses pada 2020. What are Undescended Testicles (Cryptorchidism)?