Gejala Depresi pada Anak Remaja yang Perlu Diwaspadai
“Gejala depresi pada remaja sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang terjadi pada orang dewasa. Namun, pada remaja efeknya bisa sangat buruk bagi prestasinya di sekolah. Oleh karena itu, orangtua perlu mewaspadai gejalanya dan segera melakukan pendekatan yang tepat untuk membantu remaja keluar dari jerat depresi.”
Halodoc, Jakarta – Depresi juga bisa terjadi pada remaja dan ini adalah masalah kesehatan mental serius yang bisa menyebabkan perasaan sedih terus-menerus dan kehilangan minat dalam aktivitas. Depresi bisa memengaruhi bagaimana anak remaja berpikir, merasa, dan berperilaku yang dapat menyebabkan masalah emosional, fungsional, dan fisik. Meskipun depresi dapat terjadi kapan saja dalam hidup, tetapi gejala depresi mungkin berbeda antara remaja dan orang dewasa.
Masalah seperti tekanan teman sebaya (peer pressure), tuntutan akademis, dan perubahan tubuh akibat pubertas dapat membawa banyak pasang surut bagi remaja. Namun, bagi beberapa remaja, perasaan rendah ini lebih dari sekadar perasaan sementara, dan bisa menjadi gejala depresi.
Depresi remaja bukanlah kelemahan atau sesuatu yang dapat diatasi dengan sendirinya. Depresi pada remaja juga memiliki konsekuensi serius dan memerlukan perawatan jangka panjang. Bagi kebanyakan remaja, gejala depresi mereda dengan pengobatan seperti konsumsi obat resep dan konseling psikologis.
Gejala Depresi pada Remaja
Berikut ini adalah beberapa gejala depresi pada remaja yang wajib diwaspadai:
- Terlihat Sedih dan Mudah Tersinggung
Gejala depresi pada remaja yang satu ini adalah gejala awal yang seringkali membuat orangtua bingung. Pada fase awal ini, anak bisa tiba-tiba mudah mengalami perubahan suasana hati tanpa sebab yang bisa ia jelaskan. Orangtua perlu melakukan pendekatan yang tepat untuk mengetahui akar penyebab masalahnya.
- Perubahan Nafsu Makan
mengalami depresi, anak remaja juga bisa mengalami perubahan nafsu makan, baik itu meningkat maupun jadi enggan untuk makan. Kondisi ini pun bisa memengaruhi berat badan mereka, dan mengganggu kesehatan secara keseluruhan. Gejala ini juga bisa disebut sebagai stress eating.
- Menarik Diri dari Aktivitas yang Biasanya Disenangi
Gejala depresi pada remaja berikutnya adalah penarikan diri dari hal-hal yang biasanya ia senangi. Jika sebelumnya ia suka melakukan kegiatan tertentu, semisal menari, maka ia akan melihat bahwa menari bukan lagi menjadi hal yang menarik. Tentu saja, ini menjadi hal yang patut dikhawatirkan. Terlebih jika mereka lebih menyukai untuk berdiam diri di rumah atau terlalu banyak tidur.
- Penurunan Energi
Saat remaja depresi, mereka juga bisa mengalami penurunan energi. Gejala satu ini akan membuat anak malas beraktivitas dan lebih memilih berdiam diri, di kamar atau di rumah saja. Mereka lama-kelamaan akan kehilangan minat untuk main di luar bersama teman-temannya.
- Terlihat Putus Asa, Terus Merasa Bersalah, dan Tidak Berdaya
Gejala depresi remaja selanjutnya adalah saat mereka terlihat mudah merasa bersalah atau putus asa ketika menghadapi masalah. Berbagai masalah yang dialami membuat dirinya merasa tidak berarti lagi yang kemudian bisa saja membuat mereka memiliki pikiran untuk bunuh diri.
Orangtua perlu segera mendekati anak dan menanyakan mereka apabila ada perasaan terkait, yang mungkin membuatnya diam dan tidak ingin beraktivitas seperti biasanya. Dengan demikian, sumber masalah bisa diatasi perlahan.
- Perubahan Pola Tidur
Saat mengalami depresi, remaja juga bisa mengalami perubahan pola tidur. Kondisi ini menjadi tanda peringatan sebab istirahat adalah hal yang penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Akibat terlibat masalah, ini membuat mereka tetap terjaga karena mereka berpikir terus-menerus. Atau hal sebaliknya juga bisa terjadi, mereka malah ingin tidur terus karena ingin melupakan masalah. Alhasil, mereka tidak memiliki energi untuk melakukan hal yang seharusnya ia lakukan.
- Menurunnya Prestasi di Sekolah
Anak yang depresi juga kerap melupakan kewajiban akademik mereka. Sebab untuk menjalani hari dengan energi yang cukup saja mereka sudah kesulitan. Lama-kelamaan ia akan mengalami penurunan nilai.
Namun, jangan paksakan anak untuk belajar demi mendapatkan nilai yang baik saat mereka sedang depresi. Sebab, walaupun sudah berusaha belajar, anak tidak akan mendapatkan apa-apa karena mereka sedang sulit untuk berkonsentrasi.
Jika kamu melihat remaja sedang mengalami gejala di atas, ada baiknya untuk bertanya pada psikolog di Halodoc mengenai pertolongan yang tepat untuk diberikan. Ambil smartphone-mu sekarang dan download aplikasi Halodoc sekarang!