Gejala dari Trauma Kepala Ringan yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Cedera otak traumatis biasanya terjadi karena hasil pukulan keras atau sentakan ke kepala atau tubuh. Sebuah benda yang menembus jaringan otak, seperti peluru atau pecahan tengkorak juga dapat menyebabkan cedera otak traumatis.
Cedera otak traumatis yang lebih serius dapat menyebabkan memar, jaringan robek, perdarahan, dan kerusakan fisik lainnya ke otak. Cedera ini dapat mengakibatkan komplikasi jangka panjang atau kematian.
Cedera otak traumatis dapat memiliki efek fisik dan psikologis yang luas. Beberapa tanda atau gejala dapat muncul segera setelah peristiwa traumatis, sedangkan yang lain dapat muncul beberapa hari atau minggu kemudian.
Tanda-tanda dan gejala cedera otak traumatis ringan termasuk:
-
Kehilangan kesadaran selama beberapa detik hingga beberapa menit
-
Tidak kehilangan kesadaran, tetapi mengalami kebingungan
-
Sakit kepala
-
Mual atau muntah
-
Kelelahan atau mengantuk
-
Masalah dengan ucapan
-
Kesulitan tidur
-
Tidur lebih banyak dari biasanya
-
Pusing atau kehilangan keseimbangan
Selain perubahan pada situasi fisik, trauma kepala ringan juga mengalami masalah sensorik, seperti penglihatan yang mengabur, telinga berdenging, dan rasa tidak enak di mulut atau perubahan kemampuan untuk mencium. Kemudian, sensitivitas terhadap cahaya atau suara, gejala kognitif atau mental, masalah memori atau konsentrasi, perubahan mood atau perubahan suasana hati, serta perasaan tertekan atau cemas.
Ketika trauma ringan terjadi pada orang dewasa akan lebih mudah menjelaskan rasa sakit atau perubahan yang dirasakannya. Hal ini berbeda bila terjadi pada anak-anak. Karena itu, orangtua perlu melakukan pengamatan secara detail bila setelah terjadi benturan anak-anak mengalami perubahan sebagai berikut:
-
Perubahan ritme kebiasaan makan atau menyusui
-
Iritabilitas yang tidak biasa atau mudah
-
Tangisan yang terus-menerus dan ketidakmampuan untuk dihibur
-
Senang mencari perhatian
-
Kebiasaan tidur yang tidak biasa
-
Memegang atau menyentuh bagian tertentu yang itu-itu saja, contohnya anak kerap mengusap-usap kepalanya
-
Gampang sedih
-
Terus-menerus mengantuk
-
Kehilangan minat pada sesuatu yang dulu disukainya
Ada beberapa kejadian umum yang bisa menyebabkan trauma kepala ringan, baik pada orang dewasa maupun anak-anak, seperti:
-
Jatuh dari tempat tidur atau tangga
-
Tabrakan
-
Mengalami kekerasan
Termasuk luka tembak, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, dan serangan umum lainnya. Sindrom bayi terguncang adalah cedera otak traumatis pada bayi yang disebabkan oleh benturan keras.
-
Cedera olahraga
Cedera otak traumatis dapat disebabkan oleh cedera dari sejumlah olahraga, termasuk sepak bola, tinju, bisbol, hoki, dan olahraga berdampak tinggi atau ekstrem lainnya.
-
Ledakan eksplosif
Ledakan eksplosif adalah penyebab umum cedera otak traumatis pada personel militer yang aktif bertugas. Meskipun bagaimana kerusakan terjadi belum dipahami dengan baik, tetapi banyak peneliti percaya bahwa gelombang tekanan yang melewati otak secara signifikan mengganggu fungsi otak.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai trauma kepala ringan serta penanganannya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan