Gejala Awal yang Umum Muncul pada Penyakit Autoimun
“Jenis penyakit autoimun cukup banyak. Namun, gejala awal dari setiap jenis penyakit ini hampir sama. Di antaranya demam ringan, nyeri otot, kelelahan, sulit konsentrasi, dan ruam kulit. Selain itu, setiap penyakit juga memiliki gejala khas lainnya.”
Halodoc, Jakarta – Penyakit autoimun adalah suatu kondisi yang membuat sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang tubuh sendiri. Seharusnya, sistem kekebalan tubuh melawan kuman penyebab penyakit seperti bakteri dan virus.
Biasanya, sistem kekebalan dapat membedakan antara sel asing dan sel tubuh sendiri. Namun, pada penyakit autoimun, sistem kekebalan salah mengira bagian tubuh sebagai benda asing yang harus diserang.
Gejala Awal Penyakit Autoimun
Gejala awal dari banyak penyakit autoimun sangat mirip, seperti:
- Kelelahan.
- Nyeri otot.
- Bengkak dan kemerahan pada kulit.
- Demam ringan.
- Kesulitan berkonsentrasi.
- Mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki.
- Rambut rontok.
- Ruam kulit.
Beberapa jenis penyakit autoimun juga memiliki gejala uniknya sendiri. Misalnya, diabetes tipe 1 menyebabkan rasa haus yang ekstrem, penurunan berat badan, dan kelelahan. Penyakit peradangan usus menyebabkan sakit perut, kembung, dan diare.
Penyakit autoimun seperti psoriasis atau rheumatoid arthritis, gejalanya bisa datang dan pergi. Suatu periode gejala disebut flare-up, dan periode ketika gejala hilang disebut remisi.
Jadi, gejala seperti kelelahan, nyeri otot, pembengkakan, dan kemerahan bisa menjadi gejala awal penyakit autoimun. Gejala mungkin datang dan pergi seiring waktu.
Hal-Hal yang Bisa Meningkatkan Risiko
Hingga saat ini, belum diketahui dengan pasti apa yang jadi penyebab penyakit autoimun. Namun, beberapa teori menunjukkan sistem kekebalan yang terlalu aktif menyerang tubuh setelah infeksi atau cedera.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang juga dapat meningkatkan risiko mengembangkan penyakit ini, yaitu:
1. Faktor Genetik
Gangguan tertentu seperti lupus dan multiple sclerosis cenderung diturunkan dalam keluarga. Memiliki anggota keluarga dengan penyakit autoimun dapat meningkatkan risiko, tetapi bukan berarti penyakit ini pasti terjadi.
2. Kelebihan Berat Badan
Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko terkena rheumatoid arthritis atau psoriatic arthritis. Ini bisa jadi karena berat badan lebih memberi tekanan lebih besar pada persendian atau karena jaringan lemak membuat zat yang mendorong peradangan.
3. Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok dapat berakibat buruk bagi tubuh. Termasuk juga meningkatkan penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, hipertiroidisme, dan multiple sclerosis.
4. Obat-obatan Tertentu
Misalnya obat tekanan darah atau antibiotik tertentu dapat memicu lupus yang diinduksi obat (drug-induced lupus). Ini merupakan bentuk lupus yang lebih jinak.
Selain itu, menurut laman John Hopkins Medicine, obat khusus yang digunakan untuk menurunkan kolesterol, yaitu statin, dapat memicu miopati yang diinduksi statin (statin-induced myopathy).
Miopati adalah penyakit autoimun langka yang menyebabkan kelemahan otot. Jadi, sebelum memulai atau menghentikan penggunaan obat apa pun, pastikan untuk berbicara dengan dokter.
Bagaimana Pengobatannya?
Pengobatan medis tidak dapat menyembuhkan penyakit autoimun. Namun, ini dapat mengontrol respons imun yang terlalu aktif dan menurunkan peradangan atau setidaknya mengurangi rasa sakit dan peradangan.
Obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati kondisi ini meliputi:
- Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen dan naproxen.
- Obat penekan kekebalan tubuh.
Mengonsumsi makanan yang seimbang dan berolahraga secara teratur juga dapat membantu gejala terasa lebih baik.
Nah, itulah pembahasan mengenai gejala awal penyakit autoimun, faktor risiko, dan pengobatannya. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita, dan sering diturunkan dalam keluarga.
Jika kamu mengalami gejala yang tadi dijelaskan, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Kamu juga bisa download aplikasi Halodoc untuk cek kebutuhan medis kamu dengan mudah, kapan dan di mana saja.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Autoimmune Diseases: Types, Symptoms, Causes, and More.
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. What Are Common Symptoms of Autoimmune Disease?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan